🍡 29

132 28 2
                                    

Setelah mengabari Hyunjin kalau Siyeon sudah ada di unit Jeno dan berencana menemaninya, Siyeon mengantarkan teh hangat untuk Jeno yang sudah terbaring di kamarnya

"Nih, minum habis itu tidur"

"Lo tidur sini?"

Siyeon malas, baru mau balik badan, Jeno lebih dulu narik Siyeon dan berhasil membuat Siyeon terjatuh di atas Jeno

Tidak benar-benar di atasnya sih, tangan kanan Siyeon yang ditarik keras Jeno dan dilepas begitu Siyeon oleng, reaksi Siyeon juga cepat karena menumpu tubuhnya dengan tangan kanan tadi di kasur yang membuat dirinya tidak sepenuhnya mengambrukkan diri di atas Jeno

Namun kedua tangan nakal Jeno kini malah memeluk posesif pinggang Siyeon

Juga wajah keduanya yang hanya berjarak sekitar 10cm

Niat amat dihitung

"Lepas"

"Tatap gue"

"Ck, napa"

"Gue minta maaf karena berperilaku buruk, iya emang gue cowo brengsek yang cuma bisa manfaatin hati cewe-cewe lain buat ngelampiasin perasaan gue ke lo, gue emang cowo brengsek yang cuma berani ngomong suka ke lo tapi gaada tindakan dan malah ngebuat lo berakhir dalam masalah, gue cowo brengsek yang juga kayak ninggal banyak masalah gue ke lo, gue minta maaf, gue juga minta maaf kalau selama ini berperilaku romantis ke lo yang jatuhnya ngebuat lo merasa bersalah, itu semua murni salah gue"

"Ada lagi?"

"Apa gue dimaafin?"

"Tergantung Rachel sama Yeji, dan gue ga mau lo minta mereka maafin gue atau apapun, biar mereka sendiri yang ngomong"

Tangan Jeno terangkat untuk menyingkirkan anak rambut Siyeon, "Gue goblok banget"

"Gue punya sahabat cewe yang gue suka, udah gue ungkapin perasaan gue ke dia, dan gue malah gantungin perasaan dia dan nahan perasaan gue juga malah ngelampiasin ke sembarang cewe yang ngebuat mereka sakit hati. Sahabat cewe favorit gue ini malah tinggal sama gue, ngejaga gue, tapi gue malah nyakitin dia, padahal gue sayang sama dia. Dan sekarang dia di depan gue, ngerawat gue yang brengsek ngebuat dia terlibat dalam masalah yang harusnya cukup gue aja yang terlibat"

Wajah Jeno mendekat, mengecup pelan dahi Siyeon, tangan Jeno mengelus lembut pipi Siyeon

"Dan seharusnya gue bersyukur kalau cewe ini masih peduli sama gue"

Tangan kiri Siyeon meraih tangan Jeno yang masih mengelus pipinya

"Pinter banget ya ngelesnya biar dimaaf in"

Jeno cuma senyum bulan sabit

Siyeon meraih wajah Jeno, merapikan rambutnya, hanya iseng sih, tapi sukses membuat jantung Jeno tak karuan

"Yeon..."

"Hmm"

"Stay with me ya"

Siyeon cuma balas senyum, terus turunin tangan Jeno yang masih di pinggangnya, "Udah diminum tehnya, habis itu tidur, besok masih UTS, gue tidur ya"

Pamit Siyeon yang tentu saja, membuat Jeno kecewa karena permintaan maafnya belum diterima

Ga tau aja dia kalau sebenarnya Siyeon ingin sekali memaafkannya, hanya dia kembali takut merasa bersalah kepada perempuan yang Jeno pernah kencani

.
.
🍭🍡🍭
.
.

"Jeno udah cerita sama gue, dan gue juga sempet kepikiran buat nyantet lo sama dia, tapi mana tega gue sama lo" kata Yeji sambil memainkan cangkir tehnya

Keduanya kini berada di kafe dekat kampus, selesai ujian tadi, Siyeon mengajak Yeji, yang sudah lebih baik, untuk bertemu

Sebenarnya pertemuan hari ini adalah permintaan Yeji juga, Siyeon sebenarnya takut Yeji belum sepenuhnya pulih dan malah menganggu kesehatannya, tapi Yeji bersikeras kalau dia tak apa-apa

"Gue ga marah ke lo, gue marahnya ke Jeno, Yeon. Gimanapun yang ngelakuin dia, entah udah lo larang atau belum, tapi seharusnya dia yang sadar kalau yang dia lakuin salah. Dan sebenernya kita pun udah putus sebelum gue tau kalau Jeno pacaran sama Nancy, seminggu yang lalu"

Siyeon ber-O ria, seminggu yang lalu berarti saat ibu Siyeon pulang ke rumah

Syukurlah mereka sudah berstatus "mantan", Siyeon bener-bener takut Yeji akan terluka

Walau sebenarnya sudah

Sedikit info saja, dulu Jeno dekat dengan Yeji karena kondisi mental Yeji agak kurang stabil dan kebetulan selalu ada Jeno di sisinya

Mereka juga dekat karena ada suatu event, dan begitulah, mereka berakhir berkencan

"Kita putus juga keinginan gue, Yeon. Gaada sangkut paut sama orang lain, apalagi lo. Kita putus karena gue ngerasa gue cuma manfaatin dia doang buat kesehatan mental gue, buat gue semuanya flat. Jeno selalu ngejaga gue tapi selama kita pacaran pun hati gue ga buat dia, dan dia tau itu. Kita putus baik-baik karena dia ga mau gue ngerasa terpaksa pacaran sama dia"

Siyeon menarik napasnya

Niat Siyeon untuk meminta maaf pada Yeji soal kedekatannya dengan Jeno sedikit tertahan

Bukan karena fakta Yeji yang tidak "mencintai" Jeno, tapi dia takut pikiran Yeji akan tidak baik-baik saja karena hal ini

Sepertinya memang harus ada sesuatu yang tidak sepenuhnya diungkapkan, dan semoga saja, pilihan Siyeon tidak cerita ke Yeji adalah pilihan terbaik

[JENO×SIYEON] 🍭PSYCHO SERIES : Make You Mine🍭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang