🍡 11

183 26 7
                                    

Siyeon yang nyaris terlelap, mendengar pin pintu berbunyi, ah Jeno baru pulang rupanya

Siyeon melihat jam dinding, waktu sudah menunjukkan tengah malam lebih, apa Jeno tidak berpikir kalau besok ada kelas dan harus bangun pagi?

Siyeon berdiri dari sofa, hendak menyapa Jeno, tapi niatnya diurungkan karena melihat Jeno yang sepertinya masih 'ngambek' dengannya

Jeno hanya melihat Siyeon sekilas lalu masuk kamarnya, jangan lupa efek dramatis dengan membanting pintu

Apa-apaan Jeno ini?

Siyeon tidak merasa melakukan kesalahan, lagi pula seharian tidak terjadi keributan antar keduanya, bertemu saja hanya tadi pagi dan obrolan via chat

Ah apa Jeno marah karena Siyeon tidak membaca pesan masuk darinya? Karena Siyeon sama sekali tidak tahu kalau Jeno akan ngedate di mall yang sama dengan tempatnya belajar

Dan.. apa jangan-jangan Jeno berpapasan dengan pacarnya yang lain?!??!

Mampus

Tapi tadi tidak ada pesan masuk dari mereka, pacar-pacar Jeno, juga status galau, jadi bukan kah aman?

Siyeon menggeleng pelan, sudahlah, mungkin Jeno sedang sensitif, besok dia akan bertanya, tidak sekarang, Siyeon lelah, dan besok otaknya juga harus dipakai untuk mengerjakan kuis

.
.
🍭🍡🍭
.
.

Siyeon merebahkan dirinya di kasur dan terlelap untuk beberapa menit sebelum terbangun lagi karena tangan kekar memeluknya dari belakang

Oh Tuhan jangan sekarang

Siyeon mencari bau alkohol, tapi tidak ada, berarti dia aman

Siyeon diamkan Jeno, biarkan saja seperti ini, Siyeon malas berdebat

Namun, tidak dengan Jeno, karena tidak ada reaksi dari Siyeon, yang dilihatnya hanya menggerakkan kepalanya sedikit, membuatnya menggeratkan pelukannya

"Ish, apaan sih Jeno, gue mau tidur"

"Lo tadi kenapa bisa sama dia?"

"Dia siapa? Soobin?"

"Hmm"

"Emang kenapa? Ada dendam kesumut lo sama dia?"

"Ada"

Siyeon berbalik, membuat wajah mereka bertemu, dan Siyeon sadari wajah Jeno sedikit berdarah, ah habis boxing ternyata

Apal banget Yeon

"Dendam kenapa? Katanya ga kenal"

"Dendam soalnya dia dah buat lo senyum"

"Apaan sih Jeno" Siyeon malas, untuk apa menggobalinya malam-malam begini

Baru saja hendak membalikkan badannya lagi, Jeno semakin menariknya mendekat, wajah mereka sekarang hanya berjarak beberapa senti, bahkan Siyeon dapat merasakan deru napas Jeno, orang ini sedang sedang marah rupanya

Apa-apaan si anak ini

"Ngapain sih? Gue mau tidur, besok ngampus gue, buatin lo sarapan juga kan? Dibahas besok aja"

"Ga" jawab Jeno tegas

"Gue ga suka lo senyum ke dia, gue ga suka lo ada rasa sama dia, gue ga suka.."

"Lah lo sapa? Ngatur amat"

"Pacar"

"Ngelawak lo?"

"Lo lupa sama kata-kata gue? Kita emang gaada status, tapi gue anggep lo pacar gue, dan gue bakal mutusin pacar-pacar gue kalau lo nerima gue.."

"Udah Jeno, sumpah gue males banget, besok aja"

Jeno masih memandang Siyeon tajam, "Lo mandang gue cuma mainan sama lo?"

Apa lagi sihhhhhhhh

"Engga, engga gitu..."

"Tapi? Lo seengaknya kasih alasan kenapa ga kasih gue jawaban pasti"

"Lee Jeno, kalau lo suka sama gue, kenapa ga dari dulu aja lo nembak gue?"

"Jangan buat seakan-akan gue yang suka sama lo doang, lo juga ada rasa sama gue, Yeon kita bahkan saling ngungkapinnya, apa gara-gara Soobin perasaan lo ke gue ilang? Inget ya Yeon, gue gapapa barang-barang gue diambil, tapi kalau lo, ga gue ga rela, bahkan sama temen-temen gue"

"Terus? Terus kalau gue nikah sama orang lain, lo mau ngambek sama gue?! Perasaan gue ke lo ga pernah ilang, tapi ya gue sadar diri, rasanya gue brengsek banget kalau kita pacaran tapi malah bantuin lo pacaran sampai biar ga ketangkep sama pacar lo yang lainnya"

Jeno membuah napas napas, mendongak sebentar lalu kembali menatap Siyeon dengan padangan sedikit lebih lembut

Hening, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut keduanya

Siyeon yang merasa akan sia-sia saja bila begini, memberanikan dirinya untuk mengecup Jeno, entah kenapa itu yang terpikirkan olehnya

"Udah ya, lo juga harus inget, perasaan gue ga pernah ilang ke lo, kita terjebak Jeno.."

Jeno memegang rahang Siyeon, tidak, dia tak mau hanya sekedar kecupan

Ciuman keduanya cukup panas, Siyeon memukul dada Jeno untuk menyudahinya, bisa bahaya bila semakin lama

Menarik napas, lalu mengelus pipi Jeno yang sedikit luka dan kebiruan pelan, membuat mata laki-laki itu terpejam

"Tidur ya No?"

Laki-laki itu mengangguk, "Kaya gini aja ya? Sampe besok-besok"

Siyeon memgangguk, untuk besok-besok ga usah dipikir sekarang

Setelah kecupan Jeno dari dahi Siyeon, lalu kedua matanya, hidung, pipi, dan bibirnya, mereka tertidur

Perteman macam apa ini?!

[JENO×SIYEON] 🍭PSYCHO SERIES : Make You Mine🍭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang