Mingyu Family

1.1K 103 15
                                    

"Gimana kemarin hari pertama jadi anak SMA, seru gak A?" Haechan mengangkat jempolnya pertanda bahwa semuanya baik - baik saja.

"Kok Jeongwoo gak ditanya juga sih bun? Jeongwo kan sekarang udah kelas 6!"

"Aws sakit." Jeongwoo sang bungsu dikeluarga ini meringis saat tiba - tiba ada yang memukul kepalanya dengan pelan, berbalik menatap pelaku yang tak lain dan tak bukan adalah kakak keduanya itu.

"Mingyu, adeknya jangan dijailin gitu ah!"

Sang empu hanya nyegir sedangkan Jeongwo langsung saja menjulurkan lidahnya.

"Mau futsal sama Dokyeom? Makan dulu, Ibun gak mau kamu banyak jajan diluar, gak sehat." Mingyu menganguk dan langsung saja menarik kursi kosong yang kebetulan bersebrangan dengan Haechan.

Mingyu Mahendra, anak kedua dari empat bersaudara. Dikeluarga ini hanya ibunnya yang paling cantik, karena semua anaknya berjenis kelamin laki - laki. Yang pertama ada kakaknya Kai, dia saat ini sedang bekerja disebuat agensi sebagai pelatih dance, jangan heran kakaknya yang satu itu memang mengilai dance sejak masih kecil.

Anak kedua adalah dirinya, Mingyu Mahendra dari pada Kai yang ada dijalur seni Mingyu lebih suka sport, dari jaman SMP dirinya sudah tergabung di club Basket dan Futsal, tapi saat ini dirinya lebih memilih di Futsal saja.

Yang ketiga ada Haechan, adiknya yang satu itu super duper jail gak ketulungan, kalo bukan dia yang jadi korban udah pasti si bungsu —Jeongwo yang jadi korbannya. Motto Haechan sendiri adalah gak bakal berhenti sebelum si target nangis, tapi dari pada sama gue Haechan cenderung lebih deket sama Jeongwoo, walaupun sering banget ngejailin adeknya gue tau gitu - gitu juga Haechan itu sayang banget sama itu bocah. Pernah kejadian Jeongwoo yang waktu itu masih kelas empat sd pulang sambil nangis, ternyata kepalanya ditimpuk batu sampe berdarah, Haechan yang posisinya kelas 8 sd langsung ngamuk dateng ke sekolah Jeongwo buat nyari siapa pelakunya, untungnya waktu itu selesai dengan damai walaupun Jeongwoo harus kena dua jahitan. Tapi anehnya Haechan gak berani jailin Abang pertama gue, ya gimana orang kayanya kita bertiga itu segan sama Bang Kai.

Yang terakhir ada si bungsu Jeongwoo, dia ini gimana ya gue bilangnya? Ngebet jadi dewasa? Dia gak suka dipanggil adek apalagi di manja - manja. Pokonya dia suka nekenin kalo dia udah besar, udah besar apanya dijailin Haechan aja masih nangis. Tapi walaupun gitu Jeongwoo itu yang paling gak bisa liat kakak - kakaknya sedih, pernah waktu gue kelas 10 posisinya gue baru aja diputin sama satu cewek yang gue taksir berat, ngerti kakaknya lagi galau Jeongwo dateng ngasih gue duit goceng. Katanya, "Buat beli yang abang mau, biar gak sedih lagi." Dalem hati gue pengen ketawa laganya Jeongwoo tuh kaya ngasih black card padahal cuma lima ribu, dalem hati lima ribu mungkin cuma buat gue beli permen tapi gue cukup terhibur dengan terbukti gue gak berlarut - larut.

Ngomong - ngomong soal bakat, kayanya Haechan sama Jeongwoo juga lebih condong ke seni, dua adik gue yang itu suaranya bagus. Terbukti dengan beberapa piala yang terpajang saat masuk kedalam rumah, piala - piala lomba nyanyi mereka berdua.

Bokap sama nyokap sebenernya bukan tipe orang tua yang nyetir anak - anaknya. Mereka itu fleksibel, kalo anaknya mau a yaa gak papa mau b juga gapapa, selama itu masih dalam hal positif.

"Ah Bun, Echan kayanya mau masuk eskul Volly deh."

Mingyu otomatis tersedak, Jeongwo yang memang duduk disebelahnya mencoba membantu menepuk - nepuk punggung lebarnya.

"Apasih a? Pelan - pelan makannya."

Mingyu otomatis langsung saja menatap Haechan dengan tatapan herannya. "Kenapa gak futsal aja? Kok tiba - tiba volly?"

"Kamu ini sibuk main keluar sih, terakhir kan Haechan emang ikut kejuaran volly pas smp walaupun 8 besar, tapi potensinya keliatan. Masuk aja Chan, bunda dukung." Haechan bersorak sedangkan Mingyu masih memproses.

Benar juga, dia tidak memperhatikan sedetail itu tentang adik - adiknya.

"Bukan itu doang sih, alasan utamanya ya karena setter terbaik kota ini ada di starlight. Gue pengen dapet umpan dari dia,"

Mingyu kembali menatap Haechan dengan penasaran. "Siapa emang?"

"Bang Minghao! Gue tau sih dia cukup tegas walaupun gak banyak omong. Pokonya gue tertarik banget masuk club volly SMA starlight, gue tau kemaren mereka jadi runner up di tingkat kabupaten. Pokonya gue semangat banget!" Haechan menjelaskan secara mengebu - gebu.

Mingyu tahu sih club Volly disekolahnya itu merupakan peringakat 3 besar di daerahnya, tapi balik lagi dia gak pernah ngikutin sampe bener - bener up to date.

"Apalagi katanya managernya cakep poll!"

Mingyu langsung saja menampilkan wajah datar miliknya. "Baru masuk SMA, belajar yang bener bukan malah mikirin cewek!"

"Oh ibun, besok Jeongwoo disuruh bawa tanaman hias, Jeongwo lupa mau bilang tadi siang."

Seketika meja makan hening, Jeongwoo sendiri asyik memakan daging dengan wajah watadosnya. Haechan dan Mingyu sendiri saling berpandangan, mengkode lewat mata untuk segera kabur sebelum dijadikan tumbal ibu mereka untuk mencari tanaman hias.

"Bun, mingyu udah beres makannya. Ah dokyeom udah—

"Duduk."

Mingyu seketika menghela nafas kasar, "Kebetulan kamu mau keluar, sekalian beliin tanaman hiasnya, kalo gak dapet jangan pulang!" Mingyu hanya pasrah, dirinya memelototi Haechan yang kentara sekali menahan tawanya.

"Kamu juga A, bantuin adeknya ngerjain pr ya kalo udah selesai."

Kali ini Mingyu yang berusaha tidak tertawa. Untung saja ibunnya inu cukup adil pada anak - anaknya, jadi bukan hanya mingyu yang ditumbalkan gara - gara si bungsu.

"A, nanti beli taman hiasnya yang warna kuning ya!"

"Jangan banyak request!"

"IBUNNNN!!"

"Ck iya - iya, nanti warna pelangi sekalian!" Mingyu berujar dengan kesal, see apanya yang udah gede? Baru digituin aja udah merengek.

"Mingyu pamit bun, sebelum jam 9 udah balik." Mingyu bergegas menyalami sang ibun dan keluar.

"Ati - ati bawa motornya, sama itu jangan lupa tanaman hias warna kuningnya ya!"

"IYA IYA!"

TBC

Haii chapter ini khusus untuk ngenalin keluarganya mingyu, semua cast akan aku kenalin juga keluarga - keluarnganya.

Abis mingyu, enaknya keluarga siapa nih yang dikenalin? Hehehe

Yang paling banyak direquest aku duluin hehehe

12A-2 (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang