Chapter 2 : Demo Ekskul

1.1K 129 14
                                    

"Harus banget ikut demo ekskul?"

Hyunjae mengangguk.

Saat ini anggota club volly sedang berkumpul di gor tempat mereka berlatih, membicarakan perihal demo ekskul yang harus diikuti oleh perwakilan setiap ekskul, ini emang tiap taun ada tapi mereka gak except kalo taun ini olahraga juga disuruh turun kelapang, karena biasanya mereka tinggal bagiin pamflet aja.

"Kita mau ngapain anjir? Yang ada nanti murid - murid kelas 10 pada kecentang semua." Yugyeom angkat bicara, perkataan Yugyeom itu juga langsung mendapat anggukan setuju dari Winwin.

"Eunwoo bilang, nanti kita tampil bareng anak ekskul olahraga lainnya kaya basket, bulu tangkis, sama futsal." Rose yang sejak tadi menyimak angkat bicara.

"Gak harus semua ikut, empat orang aja cukup." Lanjutnya.

Minghao mengangguk paham. "Yaudah kalo gitu yang turun Hyunjae, Bangchan, Seungkwan sama Chanwoo aja."

Chanwoo yang sejak tadi terdiam langsung angkat bicara, protes. Pemuda itu memang sangat pemalu, dirinya tidak suka menjadi pusat perhatian, memang agak aneh. "Jangan gue bang, Vernon aja yang turun."

Hyunjae menggeleng, dirinya setuju dengan pendapat Minghao. "Gue setuju, gak ada bantahan pokonya yang ikut demo ekskul gue, Chanwoo, Bangchan sama Seungkwan."

Dan Chanwoo hanya menghela nafas pasrah. "Oke, buat kalian bertiga nanti jangan dulu pulang, latihan koordinasi dulu sama anak osis. Kalo gitu kalian boleh balik ke kelas, gue mau ke ruang osis buat nyerahin nama kalian." Setelahnya Rose langsung saja berbalik berniat keruang osis dan langsung kembali ke kelasnya.

"Ngapain kalian bertiga ngikutin gue?" Rose berbalik menatap tiga pemuda yang kini ikut berhenti.

"Kelas kita kan sama sekarang, sekalian aja kita bareng." Yugyeom angkatbbicara, dirinya tersenyum lima jari saat ini.

"Kalian gak denger tadi gue bilang apa? Gue mau ke ruang osis dulu."

"Kita anter." Minghao menyaut cepat, lagi - lagi Yugyeom mengangukan kepalanya sedangkan Winwin hanya terdiam menyimak.

"Bener, kita jagain lu dari para buaya darat." Yugyeom berujar semangat.

Rose hanya memutar kedua bola matanya malas. "Terserah," Setelahnya Rose kembali meneruskan langkahnya diikuti tiga pria dibelakangnya.

Saat akan berbelok menuju lorong, Rose hampir saja terjatuh karena tertabrak seseorang yang berlari, untung saja Minghao memiliki refleks yang bagus dengan langsung menarik lengan gadis itu. Sedangkan sang oknum yang sadar hampir membuat seseorang celaka langsung saja membungkukan tubuhnya meminta maaf.

"Maaf kak, gue gak sengajaaa sumpah!" Winwin langsung melirik badge nama yang ada di sebelah kanan seragam pemuda itu.

"Jaemin? Lu anak kelas 10?"

Yang dipanggil namanya hanya menganggukan kepala pelan. Baru saja Yugyeom akan mengeluarkan ceramahannya Rose sudah memberi isyarat agar pemuda itu diam saja. "Gue maafin, lain kali kalo jangan lari - lari dilorong, bahaya." Setelah mengatakan hal itu Rose langsung kembali berjalan diikuti tiga lainnya, Jaemin sendiri langsung saja mengelus dadanya, kirain dia bakal di labrak tadi.

"Jeno sialan! Kenapa ninggalin gue sih!" Gerutu jaemin kesal.

***

"Serius bam? Terus gimana dong?"

"Dropout sih katanya, gila gue juga gak nyangka. Dia anak baik - baik loh keliatannya."

Di meja depan yang langsung berhadapan langsung dengan meja guru, terlihat beberapa orang yang sedang bergerumbul membicarakan gosip terbaru yang dibawa oleh bambam, jangan heran, kayanya semua rahasia anak starlight bambam tau deh.

"Dia tuh KIR kan? Taun lalu juga dia yang wakilin olimpiade kimia kan? Sumpah anjir sayang banget kalo berakhir dropout!" Mina yang memang ikut mendengar cerita bambam angkat bicara.

"Yak gimana, dia sendiri yang berulah. Lagian itu bisa ketauan gitu gimana ceritanya bam?" Jihyo bertanya dengan penasaran.

"Katanya sih vidio mereka gituan disebarin cowoknya, gak terima dia diselingkuhin jadi bales dendam deh."

"Lu punya gak bam vidionya? Bagi dong?" Setelah mengatakan itu, Lisa langsunh saja mengaduh karena mendapat toyoran dari Yuju. "Tobat lu anjir! Tapi kalo ada gue juga pengen nonton sih."

Lisa langsung saja membombastic side eyes Yuju.

"Tapi emang bener, siapapun gausah diliat dari covernya. Yang begajulan belum tentu begajulan beneran, yang pinter juga gak menjamin sifat dia baik." Perkataan Jiho ini dibalas anggukan yang lain.

"Hayolo, lagi ngomongin gue ya?!" Tiba - tiba saja Mingyu duduk dikursi yang diduduki oleh Mina, jadilah mereka duduk sekursi berdua.

"Geer banget bocah, tapi iya sih kita lagi gibahin mantan lu!" Lisa berujar santai, Mingyu mengernyitkan dahinya tidak paham. "Mantan gue? Kenapa gibahin mantan gue?"

"Lu belum tau? Si saerom kasus loh gyu, mantan lu kan dia." Mingyu langsung mengerti arah pembicaraan mereka. "Mantan Jungkook juga loh dia,"

"Pernah ngapain aja lu sama dia gyu?" Pertanyaan Lisa langsung dibalas pelototan pemuda itu. "Sat, gue mah anak baik - baik yah! Harusnya lu tanya si jungkook noh, bukan gue."

"Halah lu berdua mah 11 12."

"Ekhem," semuanya langsung menoleh, Rose berdiri dihadapan mereka saat ini. Bambam yang langsung notice kalo dia duduk dibangku milik Rose langsung bangkit, "Mau duduk ya? Silahkan cantik." Baru aja akan mengedip kan matanya, wajah bambam sudah ditutupi oleh tangan Yugyeom. "Gausah genit!"

"Udah rapatnya? Bentar amat?" Lisa bertanya sembari memperhatikan rose yang sedang mengeluarkan buku - bukunya.

"Hm, cuma bahas buat demo ekskul besok."

Mendengar kata demo ekskul lisa langsung kembali bersemangat, "Besok gue tampil, lu harus nonton. Jangan lupa vidioin gue oke?!" Rose hanya mengangguk sedangkan lisa langsung terpekik senang.

Tak lama keduanya menoleh bersamaan saat seseorang meletakan susu pisang dimeja milik Rose, minghao pemuda itu langsung berlalu begitu saja setelah meletakan hal itu. Sedangkan rose langsung mengambil dan meminumnya, sudah tidak heran minghao memang seperti itu.

Sejak mereka bergabung di club volly dua taun lalu, Minghao memang rutin membelikannya susu pisang, walaupun ditolak tapi susu itu akan kembali, jadi rose mulai menerima dan meminumnya saja.

"Kalian tuh udah jadian belum sih?" Lisa yang memang menjadi saksi kedekatan keduanya bertanya dengan greget, Rose hanya menatap Lisa sekilas kemudian menyedot susu pisangnya sampai habis.

"Kita temen, gak lebih."

"Pret ah! Temen mah gak kaya lu sama minghao ya!"

Rose sendiri hanya mengedikan bahunya tak peduli. "Yaudah kalo gak percaya."

TBC

Jadi, temen apa temen? Wkwkwkw

12A-2 (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang