kara

18 1 0
                                    

Setelah Percakapan yang panjang itu Miku diantar pulang oleh Dieter.

"Kamu tidak perlu khawatir, aku akan menjagamu dengan baik," ucap Dieter.

"Terimakasih," balas Miku tersenyum.

Akhirnya mereka sampai di Apartemen Miku.

"Kamu jangan lupa dua hari lagi kita akan berangkat berlibur sesuai perjanjian yang aku ucapkan tadi pagi," ucap Dieter mengingatkan.

"Siap aku akan mengingatnya," jawab Miku semangat.

"Selamat berusaha Miku Chan," ucapnya lalu pergi begitu saja.

"Memberikan selamat untuk menjadi tunangan pura-pura, yang benar saja," ucap Miku sedikit kesal.

Ketika Miku hendak masuk ke dalam Apartemennya, tiba-tiba..

"Miku Chan!" teriak seorang gadis yang berlari mendekati Miku Chan.

"Kara!" gumam Miku.

Nafas Kara terengah-engah karena efek berlari.

"Miku Chan," ucapnya merengek menangis yang membuat Miku heran.

"eh...eh, Kara ada apa?" tanya Miku heran.

"Kamu tidak mempersilahkan aku masuk dulu? kamu jahat sekali," jawab Miku menangis semakin keras.

"Kamu ini, ya udah ayok masuk dulu," jawab Miku sambil memegang kepalanya karena melihat sikap Kara yang manja.

"Aku sayang kamu Miku," teriak Kara memeluknya.

"Sudah, sudah cepat masuk," ucap Miku melepaskan dan berjalan lebih dulu.

Kara duduk di sofa dengan tangisannya yang tiada henti, sedangkan Miku ia mengambil minuman dan makanan kesukaan Kara.

"Makan lah dulu biar hatimu tenang," ucap Miku memberikan makanan itu.

"Kamu emang sahabat ku yang pengertian," balas Kara dengan terisak-isak dan langsung memakan makanan yang disediakan Miku.

"Makan pelan-pelan," ucap Miku yang melihat sahabatnya makan dengan cepat.

Kara mengangguk dan menyudahi makannya dan langsung memeluk Miku menangis.

Miku memeluk Kara untuk memenangkan.

"Ceritakan pelan-pelan apa yang terjadi?" ucap Miku lembut.

"Apa kau mau mendengarkan jurhatan ku Miku?" tanya Kara terisak-isak.

Miku mengangguk. "Tentu aku kan sahabatmu," jawab Miku.

"Miku Chan..aku masih lapar, tolong berikan aku makanan itu lagi," ucapnya membuat Miku kesal.

"Kau ini, derama menangis ternyata hanya untuk makan!" serunya kesal dan langsung beranjak pergi.

"Tunggu Miku," teriaknya membuat langkah Miku terhenti.

"bukan seperti itu...aku diusir dari kosanku," sambung Kara menjelaskan apa yang terjadi padanya.

"Aku tidak bisa membayar uang sewa karena barusan aku di pecat oleh perusahaan tempat aku bekerja, aku juga di putuskan oleh Ambarico. Aku menunggak uang kuliah. Aku iri sama kamu, meski kamu tidak kuliah tapi kamu bisa berdiri kokoh dengan skillmu yang diinginkan oleh perusahaan. Meski kamu ingin menjadi artis tapi kamu ahli dalam administrasi. Meski aku tau yang dibutuhkan bukan ijasah tapi skill tetap saja ini cita-cita ku untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," sambungnya menjelaskan dengan tangisan yang semakin menjadi.

Miku setelah mendengar perkataan Kara pun meninggalkannya.

"Miku kamu tidak percaya kepadaku?" teriak Kara yang melihat Miku pergi.

Tunangan kontrak jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang