~BTS~07

36 7 3
                                    

Come back lagi.

Langsung aja yaps,.

Kalo bosen, jangan skip nikmatin baca Sampek akhir dulu.

Tinggalkan jejak,.

Nyet

🙈🙈🙈

"Ayah mau keluar kota," tanya Melsya saat sarapan, karena ia melihat koper milik Ayahnya juga ada disana.

"Iya sayang, ada pekerjaan disana, mungkin Minggu depan pulang,"jawab Andra menoleh kearah anak perempuannya itu.

"Bunda, topi sekolah Fian kemana," teriakan Fian terdengar dari atas

"Astaga anak itu, Sarapan dulu Fian,"Balas teriak Diana dari ruang makan.

"Iya dimana dulu Bunda, Falno dah didepen soalnya," balas Fian masih juga ikut berteriak.

"Bunda," panggil Andra memeringati.

Andra sudah beberapa kali memberi tahu Diana supaya mengecilkan suaranya namun tetap saja Bunda dari tiga anak itu sepertinya memang memiliki suara yang tak pernah bisa dikecilkan.

"Mel berangkat dulu Yah, Bun." Pamit Melsya memasukan beberapa potong roti kedalam kotak makannya.

"Evan kan belom jemput,"

"Mau berangkat sendiri Bunda."

"Ngak boleh kamu bareng Evan terus aja, lagian kan kalian juga satu sekolah."

"Ayah... Bunda tuh lhoo." Lapor Melsya menoleh kearah Ayah nya yang sedari tadi mengabaikan cekcok mereka.

"Udah bareng Evan aja," belum jadi Melsya menjawab ucapan Andra suara ponselnya berdering dan muncul nama Evan disana.

"Gue udah didepen," suara dari sebrang telfon.

"Iya gue kedepen,"

"Evan udah diluar, Mel berangkat." Lanjutnya menyalami kedua orang tuanya bersamaan dengan Fian yang berlari dari tangga.

💣💣💣💣

Mobil yang dikendarai oleh Evan itu masuk kedalam gerbang sekolah, ia melirik kearah Melsya yang sedari tadi tak berhenti mengunyah permen yang ia berikan.

"Melsya," panggil Evan saat Melsya hendak membuka pintu karena Evan telah memparkirkan mobilnya diparkiran sekolah.

"Apa?"

"Cium dulu dong," ucapnya membuat Melsya memukul wajah Evan yang sudah mendekat dan dirinya segera turun dari mobil.

"Wanda," panggil Melsya melihat perempuan Wanda diparkiran juga bersama Lila tentu saja, karena mereka berdua memang sering berangkat bersama.

"Berasa liat tukang siomay gue, Mel," ujar Lila

"Apaan sih loe anjir,"maki Melsya.

"Postingan loe kemarin, sumpah elo cantikk banget difoto itu, anjir gue aja kayak kagak percaya itu elo," lanjut Lila.

"Pas disekolah aja burik kek gini, pas diluar beehh dandannya kagak ketinggalan," tambah Wanda, sedangkan Melsya hanya menanggapi dengan kekehan pelan karena ocehan teman-teman yang memang belum pernah melihat dirinya berdandan.

Bahagia? Tentu Saja!!! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang