Langsung aja lah,.
Super duper gabut kalo sekarang,.
Engak sih cuman pengen nulis aja aslinya,Btw thanks kemaren-kemaren dah Vote, jari kalian ngak akan rugi kok mencet tombol Vote dan ngak akan nguras energi banyak juga.,.
Butuh dukungan buat cerita ini soalnya:)
Cuman mau tau aja banyak yang suka atau engak, atau akan berakhir unpublis kek cerita sebelumnya:(
Udah lah cuman ngisi gabut, dan nulis kalo lagi pengen,.
Nyett
🐒🐒🐒
Sekarang ini, Melsya tengah berada diantara Andra dan Diana sedangkan didepannya ada Evan juga Tyas begitupun Oma nya juga ada disana.
Semuanya telah jelas, malam ini pertunangan mereka berdua diumumkan, tentu saja Melsya menolak, namun tak ada bisa yang membatah ucapan Oma. Lagipula itu juga janji lama Tyas dan Diana sejak mereka mengandung.
"Loe udah tau tentang ini." Tanya Melsya saat ia dan Evan sudah menjauh dari semua orang.
"Dan elo mau?" Lanjutnya lagi saat Evan membalas ucapan tadi dengan anggukan kecil.
"Gue ngak akan nolak apa yang Mama gue minta, Mel."
"Tapi Van... Kita ini udah dijaman apa coba, ini bukan jaman perjodohan lagi, pliss gue nggak mau kayak gini." Melsya menolak memang, ia tak mau jika ia harus menikah dengan Evan. Ia memang tak memiliki alasan khusus untuk tidak menerima Evan.
Ia tak munafik, ia memang menyukai Evan, tapi ia tahu ia hanya akan menjadi perusak diantara Evan juga Ayana.
"Mel, dengerin gue.. Gue sayang sama loe bahkan sebelum gue tau elo adalah pilihan Mama." Ucap Evan menangkupkan kedua telapak tangannya dikedua pipi Melsya.
"Come on Girls... Kita memang ditakdirkan bersama." Sambungnya
Chuupp...
Evan mendaratkan ciuman singkatnya dikening Melsya, lalu tersenyum.
"MATA GUE NGAK SUCI." Teriak seseorang dari luar kamar Melsya, kedua orang itu menoleh melihat Fian yang menutup matanya dengan telapak tangannya.
"Alay loe, ngapain gangguin orang." Oceh Evan melempar satu bantal milik Melsya kearah luar pintu
Fian menyenggir memperlihatkan deretan giginya lalu masuk kedalam kamar Melsya.
"Mau join lah, diluar males Oma tuh cerocoss Mulu."
"Gue turun dulu." Ucap Melsya, ia masih kaget dengan ucapan Evan tadi. Namun lengannya dicekal oleh Evan yang langsung memeluknya dari samping.
"please."bisik Evan
"Malah liat pada Bucin, udah lah gue yang keluar." Sunggut Fian yang langsung berlarian keluar meninggalkan Evan dan Melsya.
"Gue ngak mau ditengah-tengah loe dan Ayana Van." Lirih Melsya, ia juga tak sanggup jika hari-harinya hanya akan dihantui akan cemoohan orang-orang seperti hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia? Tentu Saja!!! (End)
Random📌 WARNING no plagiat nulis karena gabut🙈 #ministory #Shortstory Vote ngak buang energi kok, ngak Dosa tapi malah membantu.,. Gratis lagi_- Tinggalkan jejakk_+ _______ "Kaya anak tetangga tuh loh, cantik, mau perawatan, diet," "Maen Sono biar ng...