06. Status

26 1 0
                                    

Happy Reading!!

Happy Reading!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Hari hari yang lily jalani seperti biasa bangun pagi, membersihkan rumah, membuat sarapan, ke sekolah, kerja dan menyiapkan makan malam,  tidak ada yang berubah.

Dan seperti biasa pagi ini setelah membuat sarapan dia mulai bersiap siap berangkat ke sekolah dengan kendaraan umum karena Deni tak akan sudi untuk mengantarkan nya, pria itu lebih memilih menghemat bensin untuk keberangkatan nya ke kantor daripada membuang buang bensin untuk dirinya namun Lily sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu karena di tampung oleh Deni saja sudah membuat nya bersyukur.

Dengan senyum lebar Lily menuju halte bis yang tak jauh dari rumah nya dan hanya membutuhkan waktu 15 menit sampai lily benar benar menginjakan kaki di sekolah elit itu, sekolah masih tampak sepi dan hanya beberapa siswa dan siswi yang berkeliaran disekitar nya mungkin karena masih sangat pagi ditambah lagi cuaca sedikit mendung membuat orang orang ingin berlama lama di rumah mereka.

Lily duduk di bangku yang berada di dekat jendela, memandang keluar melihat beberapa siswa dan siswi yang mulai berdatangan. Ada yang datang sendiri, membawa kendaraan dan diantar orang tua mereka dan parahnya penglihatan yang terakhir begitu tampak manis bagi siapapun yang melihat nya.

Bagaimana rasanya diantara jemput oleh orang tua saat ke sekolah? Apa itu menyenangkan? Apa yang mereka lakukan saat berada di atas kendaraan yang sama? Bagaimana rasanya menyalim tangan orang tua? Pelukan dan kecupan selamat tinggal dan kata kata semangat sebelum tertelan oleh materi materi dalam buku?

Bagaimana rasanya semua itu?

Ah.. Lily bahkan takut untuk membayangkan pelukan hangat dari seseorang. Bukan kah pelukan hangat sangat terdengar mustahil untuk seorang Lily yang hanya anak tidak jelas asal usul nya?

Memikirkan itu membuat setetes air mata lolos dipelupuk matanya.

Bukan kah hidup nya sangat miris? Ah tidak tidak begitu miris karena dia masih memiliki seseorang yang mau menerima nya walaupun dia kerap mendapat siksaan. Siapa lagi kalau bukan Deni? Pria yang masih betah melajang entah karena tidak suka wanita atau kekurangan biaya. Lily tak mau begitu tau banyak tentang Deni karena takut pria itu akan marah kalau tau dia mencari tau tentang pria itu.

Dan untuk kedua sahabatnya lily terlalu takut berharap, status mereka sangat jauh  berbeda dan tak bisa dipungkiri kalau nanti suatu saat semua nya akan berubah Lily hanya bisa menyiapkan dirinya untuk berbagi kemungkinan.

"Oi! Diem diem bae lu." Lily memekik terkejut saat seseorang menggebrak mejanya disusul dengan suara cempreng khas milik orang yang sangat dia kenal.

"Ih Gea! Lily kaget tau!." Bibir lily mengerucut tanda dia kesal dengan sahabat nya.

"Ilih ilih.. Siapa suruh bengong pagi pagi, kesambet baru tau rasa! Disini kan banyak penunggu nya." balas Gea dengan suara yang sengaja di kecilkan diakhir membuat wajah lily pucat seketika.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 12, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lily's : The Incredible JourneyWhere stories live. Discover now