02. Hukuman

46 7 0
                                    

Happy Reading!!

Happy Reading!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Satu jam sudah Lily di tinggal di ruang Osis oleh laki laki yang tak sengaja ia tabrak tadi dan membuat nya sangat bosan, setelah menyuruhnya masuk laki laki yang lily tabrak tadi langsung pergi entah kemana.

Mungkin Ke Aula karena terlihat dari Almamater yang dipakai laki laki tadi memiliki lambang Osis.

Jikalau bukan karena kucing yang dia tolong di tengah jalan tadi lily tidak akan berakhir telat dan masuk ke ruangan ini, sayang saat dia sudah turun di Halte dia langsung melihat kucing yang terjebak di tengah tengah jalan sedangkan kendaraan sedang padat jadilah dia menolong kucing itu lebih dulu.

Lily melihat tampilan nya sekarang dari atas sampai bawah, seragam baru yang di belikan Deni membuat Lily terus mengucap syukur atas kebaikan pria itu walau Deni sering marah marah tidak jelas dan kadang memukulnya nyatanya pria berusia 32 tahun itu masih memiliki hati yang baik.

Ceklek!

Pintu Ruangan itu terbuka menampilkan beberapa orang yang mulai memasuki ruangan itu dengan canda tawa tanpa memperhatikan kalau didalam ruangan itu ada orang lain. 

"Ntar Pak ketua Traktir kita! Jangan takut."

"Pala lo Traktir! Emang ini kegiatan udah selesai? Belum"

"Yakan gue bilang Ntar! Bukan sekarang!  Yakali Anak keluarga Januartha gak punya duit apalgi Atmaja"

"Nggak ada sejarah keluarga Januartha ataupun keluarga Atmaja bengkrut bego, 20 turunan pun keknya mereka masih jaya malahan mungkin dah nembus."

"Nembus apa tu???"

"Nembus langit! Pake nanya lagi." timpal yang lain.

"Diperjelas dong! Cukup hubungan lo ama Tasya yang gak jelas jangan yang lain." mendengar canda itu membuat yang lainnya tertawa.

"Sialan lu njing!."

Lily memperhatikan pertikaian kedua laki laki itu dengan senyum yang tanpa sadar tercetak di bibir nya tapi saat dia mengalihkan pandangan nya ke arah lain tatapannya langsung jatuh pada laki laki berwajah tegas dan mata tajam membuat senyum nya tergantikan dengan raut ketakutan dan membuat nya menunduk.

"Kamu siapa?" pertanyaan itu keluar dari seorang perempuan yang sekarang sudah berdiri didepan nya dan membuat perhatian orang orang disana tertuju pada Lily.

"Gue yang bawa"

"Lily." seruan itu terdengar bersamaan dari bibir kedua laki laki yang sekarang berdiri bersebelahan.

"Lo kenal?" tanya perempuan tadi.

"Dia temen adik gue" Ardian Darenka Louis kakak dari Geana. Bukan hal baru Lily mengetahui tentang keluarga Geana karena Geana sering membawa lily kerumah nya dan bersyukur Keluarga Geana bisa menerimanya sebagai teman Geana, Laki laki itu sekarang berjalan kearah nya dengan tatapan tak lepas dari Lily.

Lily's : The Incredible JourneyWhere stories live. Discover now