2 | Perfect

171 19 5
                                    

I found a girl, beautiful and sweet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I found a girl, beautiful and sweet

༻❀༺

Hari ini, Maudy datang ke nikahan sahabatnya sedari SMP yakni Ajeng di salah satu hotel bintang lima di pusat kota. Maudy bersama dua temannya yang lain—Mona dan Alya—lagi icip-icip makanan yang tersedia. Mereka baru bisa makan, soalnya daritadi sibuk dampingi dan nenangin Ajeng hingga prosesi akad nikah dan astha brata selesai.

Ketiganya tampil cantik dan manis dalam balutan dress berwarna ungu muda. Beberapa tamu undangan melirik ketiganya. Maklum, kalau saat pesta pernikahan begini tentu para pria melirik bridesmaid dan wanitanya melirik groomsmen. Ya, mana tau ada yang bisa kecantol gitu.

Tapi, Maudy dan kedua temannya bukan termasuk orang yang demikian meskipun sedari tadi ada beberapa yang memandangi mereka dengan tatapan memuja. Kalau kata Mona, "Dasar! Kek nggak pernah liat cewek cantik aja." Dan diantaranya ada pria-pria berseragam yang tadi menjadi pasukan astha brata—kenalan atau entah siapanya suami Ajeng.

"Eh, Guys. Satenya enakni, gue harus dapetin nomornya. Buat nikahan gue." Daritadi Mona terus aja begitu ketika makanan yang ia makan rasanya enak. Katanya biar mudah aja nantik nyari makanan yang enak untuk nikahan dia. Padahal hilal jodohnya aja nggak jelas kabarnya.

Diantara mereka berempat cuman Ajeng aja yang punya gandengan. Si Alya belum bisa move on dari mantannya sebelas tahun yang lalu alias zaman kelas satu SMA. Padahal banyak banget yang ngantri untuk jadi pacarnya Alya tapi sayangnya dia masih nge-stuck sama tu Bang Sat—Satya. Kalau Mona nggak tau deh, soalnya sahabat kecil slash cowok yang dia taksir itu nggak jelas gimana kabarnya di Jepang sana. Entah masih hidup entah udah ke alam barzah sana, pokoknya nggak ada yang tau. Dia juga nggak pernah ngabarin Mona. Sementara Maudy, ya gitu deh. Dari dulu dia juga nggak pernah pacaran padahal yang ngantri banyak.

Eh, ngomongin soal Maudy. Tiba-tiba jadi teringat sama gimana kabarnya Akbar. Soalnya ini udah terhitung hampir sebulan dari pertemuan mereka waktu itu tapi mereka belum pernah ketemu lagi atau berkomunikasi. Maminya juga nggak pernah nanyain tuh. Asik, ide aneh orangtuanya gagal!

Ketiganya sibuk melanjutkan obrolan sambil bercerita tentang hal yang lucu, pekerjaan, atau idolanya yang udah ngeluarin list negara yang akan mereka sambangi untuk konser. Sesekali Maudy, Alya, dan Mona menghampiri Ajeng—secara bergantian—yang ada di depan sana, bertanya apakah mau diambilkan makanan dan pertanyaan lainnya. Setelahnya, Alya pergi untuk menemani rekan kerjanya di bank—cowok—yang tidak sengaja ia temui lalu kemudian diikuti oleh Maudy yang pergi mencari dimana stan es krim berada. Mereka meninggalkan Mona yang tengah makan siang di meja yang tersedia. Kata Mona, stannya ada di dekat kambing guling. Tapi kok nggak ada, ya? Wah jangan-jangan ditipu!

"Maudy?" Bukannya ketemu stan es krim eh malah ketemu sama Akbar yang dinginnya kayak es krim. Ehehe.

Dari baju yang Akbar kenakan, Maudy udah tau alasan kenapa ia ada di sini cuman dia tetap pengen nanya aja. Basa-basi. "Eh, Mas Akbar? Kok bisa di sini?"

Ordinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang