Enjoy^^
*Warn typo===
Jihoon berjalan memasuki kantor dengan sekertarisnya. Semua yg bertemu dengannya menunduk memberi hormat pada pak direktur.
"Aku akan keruangan pak Choi dulu, kau duluan saja" ujar jihoon pada sekertarisnya.
"Baik pak"
Jihoon berlalu dan berjalan menuju ruangan pak Choi. Ia membuka pintu itu begitu saja dan mendapati pak Choi tengah berciuman bersama sekertarisnya.
Lelaki yg tengah bercumbu itu menghentikan kegiatannya dan menyuruh sekertarisnya itu untuk pergi meninggalkan mereka berdua.
"Kau mengganggu ku jihoona.." ujarnya seraya menyisir rambutnya kebelakang dengan jari jarinya.
"Sopanlah sedikit pada ku hyung.." kata jihoon seraya duduk di sofa. "Meski dia istri mu, kau tidak bisa seenaknya seperti itu di kantor" sambungnya.
"Iya iya, kenapa kau malah menceramahi ku? Tumben ke sini? Biasanya hanya jika ada masalah pribadi kau ke sini" ujar Seungchol seraya duduk di hadapan jihoon.
"Aku di jodohkan.."
Seungchol hampir saja menyemburkan kopinya di hadapan jihoon. Ia tersedak dan Jihoon hanya menghela nafas lalu bersandar pada sofa.
"Kau serius jihoona?"
"Iya hyung, kapan aku bercanda?"
"Dia anak siapa? Kau menerimanya? Apa dia cantik?"
Jihoon diam beberapa saat lalu memejamkan matanya. Ia membayangkan wajah ahyu untuk beberapa saat lalu menjawab pertanyaan Seungchol,
"Dia anak temannya appa, namanya Hong Ahyu, dan yaa, dia cantik"
"Kau menerima perjodohannya?"
"Iyaa.. tidak ada alasan juga untuk aku menolak"
Seungchol memerhatikan jihoon dengan tatapan aneh. Yaa benar si, jihoon tidak ada alasan untuk menolak perjodohan ini, lagi pula ia kan tidak ada pacar juga.
"Yasudah, coba jalani saja dulu, jika tidak cocok ya tolak saja"
"Begitu menurutmu hyung?"
"Iyaa, masa ingin di paksakan jika tidak cocok?"
===
"Rapatnya sudah selesai, jadwal anda yg terakhir hanya makan malam saja pak"
"Baiklah, terimakasih"
Sekertaris Jihoon membungkuk dan berbalik. Jihoon menghela nafas lalu memanggil lagi sekertarisnya itu,
"Noona.."
Sekertaris Jihoon terkejut dan berbalik. Ada apa lagi kali ini dengan jihoon?
"Tumben.. ada apa jihoona?"
"Bagaimana pendapatmu tentang perjodohan?"
Sekertaris Jihoon yg bernama Kim Arin itu melebarkan matanya. Perjodohan? Jihoon di jodohkan?
"Apa itu alasan paman meminta mu pulang kemarin?"
"Iyaa Noona.. aku ingin tanya saja, karna kau dan Mingyu juga kan di jodohkan"
Arin menghelah nafas lalu duduk di sofa ruang jihoon. Sesaat kemudian ia tersenyum, perkataan jihoon bahwa ia di jodohkan memang benar.
"Menurutku tidak begitu buruk, aku dan Mingyu berpacaran dulu si selama sebulan, jadi kami cukup mengenal satu sama lain, yaa meski aku lebih tua 2 tahun darinya, anyway siapa wanita itu?"
"Dia anak temannya appa, namanya Hong Ahyu"
Arin menyerit bingung, entah kenapa nama itu tidak asing di telinganya, "ehh? Kenapa aku tidak asing dengan nama itu ya?" Ujar Arin membuat jihoon mendongak.
"Kau kenal dia Noona?" Tanya jihoon tiba tiba semanga.
"Entahlah, aku hanya merasa pernah dengar nama itu.. tapi aku lupa, ah sudahlah, aku mau pulang dulu yaa ji.."
===
Jihoon keluar dari mobil dan memasuki sebuah restoran mewah yg sudah ia jadikan tempat janjian untuk bertemu dengan ahyu.
Jihoon menemukan ahyu yg tengah bermain ponsel dan mendatanginya. Ahyu yg merasa di pandangi meletakan ponselnya di atas meja dan menoleh.
Ia melambaikan tangan pada jihoon agar jihoon mengenalinya. Jihoon sampai lalu duduk di hadapan ahyu. Penampilan ahyu lebih santai dari kemarin, ia mengenakan kemeja dan rok selutut. Sederhana, tapi cantik.
"Dari tadi?"
"Tidak kok, aku baru 3 menit di sini"
Jihoon mengangguk lalu memanggil pelayan untuk memesan makanan. Setelah selesai jihoon mengembalikan fokusnya pada ahyu.
"Jadi.. apa pekerjaan mu?" Tanya jihoon untuk memecahkan keheningan.
"Em, aku bekerja di perusahaan oppaku, sebagai sekertarisnya" ujar ahyu seraya tersenyum.
"Ohh? Kau punya kaka?"
"Iyaa.. shua oppa.. Hong Jisoo? Itu nama koreanya"
"Hmm.. Tuan Joshua.. aku kenal dia, kami beberapa kali bertemu.."
"Jadi kau sekertarisnya yaa.."
'cantik'Ahyu hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaannya jihoon.
"Emm, kau sendiri? Bagaimana pekerjaanmu?" Tanya ahyu pada jihoon.
"Mm, baik baik saja.."
Mereka berbincang hingga makanan mereka datang. Jihoon menikmatinya, wanita ini cukup cocok ia rasa. Yaa, ia akan menyetujui pernikahan mereka saja kalau begitu.
===
Jihoon mengantar ahyu dengan mobilnya hingga di depan rumah ahyu. Rumah yg tidak kalah mewah dengan rumahnya. Rumah keluarga hong.
"Terimakasih" ujar ahyu seraya menatap jihoon.
"Iya sama sama.."
Ahyu keluar dan menutup kembali pintu mobil jihoon. Setelah jihoon berpamitan, ia pun melesat pergi dengan mobilnya meninggalkan ahyu sendirian.
Ahyu yg tadinya berwajah ramah seketika merubah ekspresinya. Ia berjalan keluar dari rumahnya melewati gerbang besar itu dan mengetik sesuatu di ponselnya.
"Kenapa lagi?!" Ujar ahyu dengan wajah yg tidak bersahabat seraya berbicara dengan seseorang di telfon.
"Astaga tuan Joshua.. bisakah kau menyuruh orang lain? Aku sedang liburan"
"....."
"Apa?! Kenapa baru bilang oppa!! Suruh Dino jemput aku!! Cepat!!"
Ahyu mematikan ponselnya sepihak lalu berjalan memasuki hutan yg ada di pinggir jalan.
Ia melepaskan roknya memperlihatkan celana legging selutut, ia membuang rok itu ke tanah lalu mengeluarkan pemantik dan membakarnya.
"Ahh.. sial.. padahal aku ingin menikmati pendekatanku dengan lelaki sipit itu"
===
Tbc^^

KAMU SEDANG MEMBACA
✓Simple || Woozi Love Story
FanfictionJihoon x OC [END] -18+ -typo(s) -baku -gaje