don't forget to vote and comment!
it'll make me happy so much, thank you xoxo.»»——⍟——««
"baik anak-anak, udahan dulu ayok ngobrolnya, bapak mohon silahkan diam semuanya" perintah wali kelas yang biasa dipanggil pak joo.
mereka semua serentak langung duduk dengan rapih di bangku mereka masing-masing.
"bagaimana liburan kalian semua? menyenangkan kah? menyedihkan kah? nyebelin kah?" salam pak joo di pagi hari pada murid-muridnya.
"kesel lah pak! kurang nih liburnya!"
"libur apaan cuman 2 mingguh ihh, pelit nih bapak!" ejek murid-muridnya.
"hehh! protes tuh jangan ke bapak, protes noh sama pemerintah, oke jadi di semester 2 ini kalian kedatangan teman baru! yey! tepuk tangan dong!"
mereka langsung bertepuk tangan kecil, sambil heboh berbicara.
"kiw cewe atau cowo pak?" tanya taeil.
"semoga cewe ya tuhan, bosen gue cewe disini galak semua" canda haechan.
"kalau cewe asik nih bisa di pew pew" goda jungwoo dan meniru gerakan menembak dengan pistol.
pak joo beserta murid lainnya menggelengkan kepala mendengar ocehan tiga anak yang dikenal banyak bicara di kelas itu. "perempuan anaknya, udah kalian diem dulu, saya panggil dulu anaknya di depan" pak joo keluar kelas dengan hitungan beberapa detik dan kembali bersama seorang gadis dengan rambut hitam bergelombang dan wajah manisnya.
"nah.. baik kamu silahkan perkenalkan diri di depan kelas ya" arah pak joo pada gadis di sampingnya.
"halo semua, nama saya regina alazea, kalian bisa panggil saya zea, saya pindahan dari kota daegu, salam kenal, mohon bantuannya di kelas 10 ini!" gadis bernama zea itu menundukan badannya sedikit mengarah ke teman-temannya dengan sopan.
"oke.. anak barunya dibantuin ya jangan dijailin loh anak-anak, nah kalau gitu, kamu zea.. bisa duduk di.. itu bangku kosong di belakang, yang sampingnya alesha ya" kata pak joo mengarahkan alesha dengan tangannya. zea menganggukan kepalanya, dan segera menghampiri bangku kosong yang ditunjuk oleh pak joo.
zea meletakan tas ranselnya di bawah lantai, agar lebih leluasa duduk pikirnya. Ia menengok ke bangku sebelahnya, melihat gadis murung yang menatap langit di jendela dari bangkunya.
ajak kenalan gak yaa?, tapi kenapa dia murung gitu deh? apa nanti aja? oke deh nanti aja, fokus ke pelajaran dulu¸batin zea.
KRINGG! KRINGG! , bel istirahat berbunyi.
jungwoo, taeil, dan haechan buru-buru keluar dari kelasnya. "eeh jungwoo! haechan! taeil! pelan-pelan larinya, ckckck anak-anak zaman sekarang ya bener-bener" pak joo menggelengkan kepalanya, dan ikut meninggalkan kelas agar murid-muridnya leluasa untuk beristirahat.
zea memasukan buku-bukunya ke dalam tas, mengambil dompet dan handphonenya, berniat untuk mengajak perempuan di sampingnya untuk mengajak dirinya ke kantin sekolah. namun, begitu ia menolehkan kepalanya ke bangku di sampingnya, gadis itu sudah menghilang tanpa jejak satupun. dengan terpaksa, ia menghela nafas dan mencari tau arah kantin sendirian.
"lo bisu apa tuli sih?! gua ajak ngomong ya jawab dong!" bentak evelyn dan menggebrak loker di sampingnya.
alesha memilih diam tanpa bereaksi apapun, bahkan tidak melihat sepeser pun kearah evelyn maupun temannya.
"bangsat, gue ngomong sama tembok guys?!" cibir evelyn pada dua teman baiknya.
karena geram dengan sikap alesha, ia menariknya dengan keras, bahkan sampai menjambaknya. "heh! freak! lo inget baik-baik ya, taehyun tuh gak suka sama cewek modelan lo, jadi gak usah deh ribet-ribet deketin dia, lo ngerti?!, bikin muak aja lo!, emang perlu berapa kali gue bilangin sih?! dia itu pacarnya gua, jadi gak usah deketin dia lagi! lo pikir gua gak tau lo diem-diem dari liburan deketin dia? bitch, yuk cabut guys!" evelyn dan kedua temannya meninggalkan alesha di lorong yang bernuansa gelap dan sepi itu.
entah apa yang membuatnya sedih, ia hanya ingin bisa merasakan perasaannya dengan bebas, namun tetap saja ia lelah diganggu terus menerus, padahal ia pikir-pikir, dia tidak melakukan kesalahan sepeser pun padanya. alesha meneteskan air matanya sesenggukan, sendirian, tanpa seorang pun yang menemani.
"apa.. gue ada salah ya sama dia? tapi kenapa dia ganggu gue terus ya tuhan.. gue cuman ingin merasakan bahagia tapi kenapa rasanya sulit banget? gue gak kuat kalau begini terus" gumam alesha sambil memukul kepalanya sendiri.
"lewat sini kali ya? atau sini? sini aja deh, hm.." zea berjalan melangkahi lorong yang sepi itu sambil bersenandung pelan.
"kenapa sih lo lemah banget! argh!"
"ehh?" zea menghentikan langkahnya, ia menengok dari sisi ke sisi lainnya, sampai ia menemukan seorang gadis yang terduduk di lantai sambil memukul kepalanya sendiri.
"EHH! lo ngapain?!!" pekik zea yang buru-buru menghampiri alesha dan menahan kedua tangannya.
"lepasin gue!"
"gila lo ya? ngapain sih?? pukulin diri sendiri kayak gitu??" heran zea.
alesha tidak menggubrisnya, dan tetap memukul dirinya sendiri.
zea mengguncangkan kedua bahu alesha, berniat memberhentikannya dalam memukul diri alesha. "berhenti! lo pokoknya berhenti dan dengerin gue dulu!" greget zea pada alesha. alesha berhenti dan menurunkan tangannya dengan lemas.
"ada apa sih sama lo? gue gak tau ya lo ada masalah apa sampai lo berniat mukulin diri lo kayak gitu, tapi gak begitu caranya memperbaiki sebuah masalah!" ucap zea di hadapan alesha.
"gue tau hidup ini berat, tapi inget, semua terjadi pasti karena ada alasannya dan lo gak harus berhenti di satu titik aja! oke?" ucap zea lagi. kata-kata yang keluar dari mulut zea di hadapannya, berhasil membuat alesha lebih tenang dan emosinya mulai mereda.
begitu dilihatnya alesha sudah cukup tenang, zea membantu alesha bangkit dari duduknya, dan merangkulnya dengan pelan. "udah enakan?" tanya zea.
alesha menganggukan kepalanya "makasih ya" senyumnya pada zea.
"iya sama sama" angguk zea.
mereka duduk di sebuah kursi panjang yang ada di lorong gelap itu. zea merogoh saku roknya dan mengambil sebuah sapu tangan dengan motif hello kitty dan memberinya ke tangan alesha.
"makasih" alesha membersihkan sisa air mata yang ada di wajahnya.
"lo anak baru yang tadi kan?" tanya alesha pada zea.
"iya bener, hehe"
alesha mengulurkan tangannya. "kenalin, gue aiko alesha vivian, panggil aja alesha" salamnya.
dengan senang hati zea membalas uluran tangan itu. "panggil gue zea aja hehe" sapa zea.
"oke, zea aja"
"gak gitu juga sih haha" tawa mereka berdua kecil.
"GAIS GAIS!" riuh haechan, jungwoo, dan taeil bersamaan di rooftop.
mereka ber-6 langsung menoleh ke arah mereka yang bau datang.
"apa sih, kebiasaan heboh sendiri ni 3 anak" oceh johnny sambil menghisap sebatang rokoknya.
"kayak lu gak heboh aja sih yeu" sahut mark dan yuta.
"ada apa?" tanya doyoung dengan tatapan acuhnya.
"kenapa chan?" tanya taeyong.
"gini.. huh... jadi tuh, apa tadi namanya woi.. aduh.. huh.. gue mau ngomong apa sih kok lupa" bingung haechan sendiri dengan nafas yang terengah-engah.
"ah apa sih lu, gak jelas" cibir jaehyun.
"ya orang cape gila, lari dari kelas naik ke rooftop" balas haechan.
"ya siapa suruh lari, kan bisa jalan"
"sini.. huh.. gue .. gue aja.. gini.. jadi tuh, kita punya berita baru!" seru jungwoo.
to be continued.
stay tuned buat next chapter, jangan lupa vote & comment, happy reading!
ヽ(>∀<☆)ノ
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKEN | NCT
Mystery / Thrillerterkadang sebuah kesalahan tidak selalu berakhir dengan perbaikan, justru kesalahan itu menumbuhkan akar baru di dalam diri kita. suatu hari, regina alazea, biasa dipanggil zea, memutuskan untuk pindah ke sebuah sekolah yang cukup ternama di incheon...