ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ ꜰᴏᴜʀ

9 3 1
                                    

don't forget to vote and comment!
it'll make me happy so much, thank you xoxo.

»»——⍟——««

"mah, doyoung pulang!" salam doyoung begitu sampai rumahnya.

"bagus ya! pulang malem terus, balapan lagi?! iya?! sampai kapan kamu nongkrong terus sama temen-temen kamu?!, mau jadi apa gede nanti hah?!" celutuk ibunda doyoung yang bernama amira.

doyoung berdecak kesal namun memutuskan untuk tidak menggubris mamanya. ia lelah sehabis dinasihati oleh teman-temannya karena seenaknya melepaskan gadis ke sembarang orang ketika selesai taruhan.

"gak ada sopan santun banget ya kamu sama orang tua! mama belum selesai ngomong! sini kamu!" bentak mamanya.

doyoung berhenti melangkahkan kakinya, kemudian ia berbalik badan. bukannya meminta maaf, dia justru menunjukan senyum liciknya.

"orang tua?, kalau gitu doyoung tanya, dimana papa sekarang?" tanya doyoung yang berhasil membuat mamanya terdiam.

"mendingan mama urus aja urusan mama sendiri, gak usah peduliin apa yang doyoung lakuin, kayak biasanya" ucap doyoung dengan ketus, lalu meninggalkan mamanya begitu saja di dekat ruang makan dan pergi ke kamarnya.

"andai kamu tau doy.. papa kamu tuh.." gumam amira dengan raut wajah sedih.

di waktu sebelumnya, zea sedang berjalan di trotoar lalu melihat sosok laki-laki yang tampak asing di matanya, tanpa ragu sedikitpun, ia menghampirinya dan menyapanya.

"hai!" sapa zea.
"hai" laki-laki itu membalasnya dengan memberikan senyuman manis pada zea.

"jalan pulang lo lewat sini ya?" tanya zea memulai topiknya.

"enggak, ini gue mau les"

"ooh" zea menganggukan kepalanya.
"lo sendiri gak pulang?" tanyanya bergantian.

"pulang lah, cuman lagi nunggu kakak di sekitar jalan sini juga" kata zea.

"ooh, kakak lo sekolah disini juga?" tanyanya lagi.
"enggak, dia udah kerja hehe, tapi ya gitu deh protektif banget"

"bagus dong, perempuan memang selalu harus dilindungi" ujar laki-laki itu.

zea tidak tau apa yang dirasakannya kali ini, tampaknya jantungnya berdebar kencang hanya karena mendengar kata-kata itu. laki-laki ini benar-benar pria jantan pikirnya.

"yaudah, maaf ya gue tinggal duluan, gue udah mau sampe tuh di tempat lesnya, bye!" ia melambaikan tangannya pada zea tidak lupa dengan senyum andalannya.

"bye.." zea membalas dengan lambaian tangan dan raut wajah yang terpana.

"eh iya lupa! EH YANG TADI! ITU NAMA LO SIAPAA?" teriak zea sedikit mendekati langkahnya dengan laki-laki itu yang sudah jauh dan tentu dengan suara yang keras.

beruntung laki-laki itu baru mau masuk ke pintu tempat kursusnya, dan sempat mendengar teriakan zea sebelum masuk. dengan baik hati dan buru-buru, ia balas berteriak, "TAEHYUN! NAMA GUE TAEHYUN!" teriaknya dengan suara berat, ia melambaikan tangannya pada zea lagi, kemudian masuk ke tempat kursusnya.

ternyata taehyun namanya.. oke bakal gue inget terus gue pajang di dinding otak gue, batin zea.

alesha terlihat sedang menunggu jemputannya di sebuah tempat les dekat gang, menengok ke arah kanan dan kiri berganti-gantian untuk memastikan apa sopirnya sudah datang atau belum.

"belom dateng ya jemputannya?" seorang lelaki datang menghampiri alesha dengan tas ransel di pundaknya.

"taehyun? loh? lo ada kelas juga hari ini?" tanya alesha yang terheran-heran. karena biasanya taehyun dan dirinya jadwal les mereka hanya sehari yang satu kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MISTAKEN | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang