Happy reading 🖤✨
Drrrttt... Drrtt
Deringan pada ponsel membangun kan Gilang dari tidur nyenyaknya gak tau apa Gilang lagi mimpi main siram-siraman sama Nessa"Astaghfirullah mau tidur aja banyak cobaan nya" sembari bangun dari tempat tidurnya Gilang meraih ponsel nya dan melihat nama sila tertera di layar ponsel
"Kenapa sih ganggu orang tid-"
"Nessa mau jadi sekertaris Lo Lang!!"
Kekesalan serta kata umpatan Gilang seketika menguap mendengar kabar dan pekikan senang dari sila, kabar yang di berikan sila juga berhasil membuat sekujur tubuh Gilang membatu karna terkejut, Gilang emang selebay itu bila menanggapi segala hal yang berurusan dengan Nessa jadi mohon di maklumi"Gilang, Lo kok diem gak seneng?" Sila memanggil seseorang di seberang telponnya karna tak ada sautan lagi
"Gue habis gue ngumpulin nyawa dulu Sil biar ada tenaga buat nemenin Lo teriak-teriak" sila hampir saja mengumpa mendengar kata-kata yang keluar dari mulut gilang
"Akhirnya Sil, doa-doa gue dijabah sama tuhan" gak sia-sia Gilang selalu rutin baca doa tidur dan makan selama ini walau gak nyambung bersyukur aja dulu
"Emang Lo pernah berdoa Lang, sholat aja terakhir gue liat waktu Dzuhur an di sekolah dulu pas kelas 2 SMA" punya temen kaya Sila tu gini ujiannya berat kudu sabar sama banyak-banyak tawakal biar gak khilaf lempar kursi ke kepalanya
"Gak pernah luput gue dari hinaan Lo sil, lagian gue masih rutin sholat Jum'at, kalo gue sholat juga berkepentingan banget ya gue lapor sama Lo udah kaya tahanan luar aja " Gilang harus banyak-banyak ngelus dada kalo ngomong sama sila
Tanpa melanjutkan perdebatan unfaedah mereka sila menjelaskan tentang kronologi kemarin tentang pertemuannya dengan Nessa serta obrolan yang menyangkut pekerjaan yang di tawarkan Sila, dan walhamdullilah wasyukurillah Nessa langsung mau
"Jadi besok Senin kemungkinan Nessa bakal datang ke kantor Lo buat interview sama wawancara" sila sih sebenar yakin aja kalo Nessa bakal langsung lulus tanpa perlu interview sama wawancara segala kalo yang jadi bosnya modelan Gilang yang bucin sampe ke pembuluh darah
"Sil?"
"Hmm?"
"Kira-kira gue besok pake baju sama sepatu yang mana ya?"
"Ya Rabb Lo cuma mau interview sama wawancarain doang lang bukan mau ngelamar Nessa" habis sudah stok kesabaran Sila untuk hari ini
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Hari ini adalah hari Senin hari yang kebanyakan di benci oleh manusia tapi berbeda dengan salah satu umat manusia yang sekarang sedang di mabuk cinta ini, saking semangatnya Gilang sampai tak karuan tidur bahkan sudah siap dari subuh yang lalu, perut Gilang mulas karna menahan gugup akan bertemu Nessa
"Pokoknya gak boleh gugup gak boleh keliatan ambyar ingat kata Sila laki harus tegar walau di depan pujaan hati" itu kata-kata penyamangat yang keluar dari mulut gilang sebelum melangkah keluar dari rumah nya
Namun selayaknya kata-kata tadi hanya sebuah ucapan, saat ini Gilang terlihat duduk kaku di kursi kebesarannya yang sekarang sedang berhadapan dengan seseorang yang akan menjadi sekertaris barunya
Keadaan di ruangan Gilang terasa begitu akward karna suasana yang seolah terbalik, ini kenapa lebih gugupan Gilang yang ngewawancara dari pada Nessa yang mau ngelamar sih!!
Gilang sedikit berdehem untuk meredakan sedikit kegugupan, sambil merapalkan mantra andalan yang sering di ucap kan sila pada nya 'laki gak boleh keliatan ambyar di depan'
KAMU SEDANG MEMBACA
The window (HIATUS)
RomanceRomance - Comedy "Maaf pak, bapak gak papa wajah bapak dari tadi keliatan pucat?" "Saya gak papa, tapi jantung saya" "Hah? Bapak punya riwayat jantung?!" "Enggak" "Terus?" "Deg deg am Mulu kalo deketan sama kamu"