Bekal

4 1 0
                                    

Happy reading 🖤✨
.
.
.
.
.
.

Pagi ini Nessa sudah bangun pagi-pagi sekali untuk memasak sarapan serta bekal untuk di bawa ke kantor ,karna Nessa bukan tipe orang yang suka makan di kantin yang kadang tidak sesuai dengan seleranya dan suasana kantin yang berisik malah membuat Nessa tidak bisa menikmati makanannya dengan khidmat. Nessa salah satu penganut orang yang sangat menyukai suasana tenang.

Nessa kini telah rapi dengan pakaian kantor nya rok span abu-abu selutut, kemeja putih serta rompi yang warnanya senada dengan rok span nya. Tak lupa mencepol rambutnya dengan gaya kuncir kuda agar tidak menggangu saat bekerja

Nessa perlahan keluar dan mengunci rumah seraya Menteng tas dan sebuah kotak makan, lalu berjalan menuju mobil nya yang terparkir tepat di depan rumah

Sesaat sebelum masuk ke dalam mobil Nessa tak sengaja bersinggung tatap dengan Gilang, agar terlihat sopan Nessa mencoba menyapa Gilang namun beberapa saat belum ada sautan yang keluar dari bibir Gilang.

Gilang kelihatan masih termangu seraya memandang ke arah Nessa. Pakai an Nessa gak ada yang salah kan?  Atau ada yang nyangkut di gigi Nessa?

"Pak?" Nessa mencoba memanggil sekali lagi dengan  suara dan raut khawatir, takut aja kelamaan bengong gitu tiba-tiba Gilang kesurupan, kan seumur hidup Nessa mana pernah nanganin orang begituan

"Ah iya selamat pagi juga can- Nessa, udah mau berangkat?" Mungkin Gilang harus lebih banyak belajar lagi agar bibir nya lebih mudah di kontrol

"Iya pak, bapak juga mau berangkat kan? Saya duluan ya pak, sampai ketemu di kantor"

"Iya hati-hati"

Astaghfirullah pagi ini Nessa cantik banget sih nanti kalo di lirik orang gimana, motivasi Gilang ingin menghalalkan Nessa semakin tinggi saja



~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~



"Boleh kamu sebutkan jadwal saya pagi ini Nessa?"

"Pagi ini bapak ada meeting dengan kolega dari Singapure jam 9 "

"Bahan-bahan materi untuk meeting udah kamu siapin?"

"Sudah pak"

"Oke kalau begitu kamu boleh kembali ke meja kamu"

"Baik pak, saya pamit undur diri. Permisi"

Hari pertama Nessa akan di awali dengan menemani Gilang menghadiri sebuah meeting, lama tak bekerja membuat Nessa sedikit nervous

Jika Nessa gelisah karna akan menghadapi meeting dengan kolega maka beda lagi dengan Gilang

Gilang malah merasa khawatir dengan orang yang akan di temuinya itu. Salah satu kolega bisnis Gilang merupakan laki-laki yang bisa di bilang tampan dengan garis wajah tegas dan bulenya

Bisa-bisa Nessa malah kepincut sama bule itu, Gilang harus siap-siap dan lebih waspada takut nya terjadi sesuatu yang urgent



~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~



Kegiatan meeting berlangsung dengan hikmat namun, tak ayang membuat kewaspadaan Gilang berkurang.

Sejak awal Gilang dan Nessa masuk ke keruanh meeating sampai Nessa selesai menjelaskan materi meeting, si bule gak berenti liatin Nessa

Oke kalo liat nya ke proyektor di belakang lah ini matanya fokus banget udah kaya laser tanjem banget natap Nessa. Gilang tau pasti si bule punya rasa ketertarikan pada Nessa, oke bendera perang di kibarkan.

Selesai meeting, Gilang langsung mengajak Nessa untuk cepat kembali ke ruangannya, alasannya udah kebelet gak tahan lagi. Nessa ya nurut-nurut aja

Tapi Gilang kurang gercep ngajak Nessa keluar nya, keburu di cegat si bule di depan ruangan meeting. Cepet juga ni bule radar nya tau aja Gilang mau boyong Nessa balik

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The window (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang