SAGAREA 28 [ENDING]

958 44 0
                                    

Sagara terkulai lemas didepan pintu ruang operasi. Belum ada tanda-tanda operasi akan selesai.

"Ya tuhan... tolong selamatkan istri dan anakku. Aku mohon.."gumam Sagara dan perlahan kedua matanya memberat dan tertutup.

_________________________________________

Lampu yang tadinya merah sekarang berganti menjadi hijau. Itu adalah pertanda bahwa operasi sudah selesai. Tak lama dokter keluar dari ruangan, namun wajah sang dokter terlihat seperti membawa kabar tak baik. Sagara kemudian maju mendekati dokter.

"Maaf... ibu Reazxa tidak bisa kami selamatkan. Tapi kedua anaknya berhasil kami selamatkan"ucap sang dokter. Keki Sagara sudah seperti jelly yang terkulai lemas. Takada ekspresi yang ia perlihatkan, air matanya sudah tak terbendung. Rea nya sudah tak ada? Sudah tiada? Sagara benar-benar dibuat seperti patung ketika mendengar ucapan sang dokter. Mereka kemudian langsung masuk ke dalam ruangan yang memperlihatkan tubuh pucat Rea.

"A-anakku...."setelah mengatakan "anakku" tubuh Calista ambruk seketika, Kenzie langsung menahan tubuh Calista lalu membawanya duduk di kursi tunggu. Daniel juga ikut duduk terkulai lemas. Anak satu-satunya sudah pergi meninggalkan mereka. Princess nya. Revan juga ikut terpukul atas kematian  Rea. Ia menepuk pelan punggung Daniel.

"ENGGAK! ENGGAK! REA NGGAK MATI, REA MASIH HIDUP!"teriak Sagara. Revan kemudian beralih ke Sagara yang berteriak histeris.

"Enggak Yah... Rea belum meninggal, Rea nggak bakal ninggalin aku sama anak kami Yah.. Rea nggak mungkin meninggal... Enggak!"isaknya sambil memeluk tubuh Rea.

"Re... bangun Re... bangun"coba Sagara, tak ada respon sama sekali. Yaiyalah orang udah meninggal:/ gimana sih!:(

"Re... jangan bohong Re... REA!"teriaknya.

"Re... kita udah janji buat selalu ada untuk anak kita Re... jangan pergi, jangan pergi"lirihnya. "Aku mohon Reazxa"isaknya. Revan tak kuasa menahan air tangisnya melihat anaknya begini. Ia paham akan perasaan Sagara, ia sudah mengalaminya.

"Re.. buka mata kamu Re... liat Re.. anak kita kembar, Re..."Sagara tertunduk di bawah.

"Ayah... tolong bangunin Sagara dari mimpi buruk ini Yah... tolong..."lirihnya.

"Sa... kamu harus ikhlas. Kamu ahrus tabah, tuhan sayang sama Rea. Jadi tolong ikhlaskan ya nak"ucap Revan sangat lembut.

"Ayah... Rea ninggalin aku Yah... ninggalin anak kami"isaknya. Revan benar-benar tak kuasa melihat anaknya begini.

"Ayah... Rea cuma tidur kan? Cuma capek kan?"ucap Sagara dengan wajah serius. "Ayah... bilang sama Saga kalo Rea cuma tidur kan? Dia nggak meninggal kan? Dia nggak akan tinggalim Sagara kan?"tanya bertubi-tubi. Revan membawa Sagara dalam pelukannya tapi Sagara memberontak namun Revan berhasil memeluknya. Sagara kembali terisak dalam pelukan Revan.

"Ikhlasin Sa.. ikhlas, biar Rea tenang disana"ujar Revan. Sagara kemudian melepaskan pelukannya lalu beralih menggenggam tangan Rea yang pucat dingin.

"Kamu jahat Re... kamu udah ingkarin janji. Kamu tega ninggalin aku sama anak-anak kita, ka-kamu tega Re... tega"

"Tolong Re..  tolong jangan pergi. Aku dan anak-anak masih membutuhkan kamu. Bahkan mereka belum disentuh kamu Re..  aku mohon Re, tolong buka mata kamu"

"Aku sayang sama kamu Re, aku cinta sama kamu. Aku mohon... tolong jangan pergi"

"Aku akan ikhlasin kamu Re... semoga kamu tenang disana. Aku akan selalu mendoakanmu, dan kau juga jangan lupa mendoakan kami dari sana"

______________

SAGAREA  [ Complated ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang