Uno

196 6 0
                                    

Arrggg.. kenapa aku bangun semakin siang saja? Lihatlah Nad,sekarang sudah hampir setengah delapan. Aku ulangi lagi,SETENGAH DELAPAN. Artinya aku hanya punya waktu 30 menit untuk bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Aku langsung berlari kearah kamar mandi,sekitar 6 menit aku pun keluar dari kamar. Mungkin ini terlihat jorok,tapi masalahnya aku sudah kesiangan. Dengan segera aku memakai seragam lengkap dan tak lupa menyiapkan alat tulis yang akan ku bawa untuk ujian.  Beginilah kebiasaan burukku,semakin siang jam masuk sekolah. Semakin berleha-leha lah diriku. Dan sekarang merupakan  hari  terakhir Ujian Nasional. Dan aku harap, aku bisa mendapatkan nilai yang baik.

“Bunda aku pergi yaa” kataku sambil mengecup pipi bunda

“Lho gak sarapan?”

Aku menggeleng dengan cepat. Ya ampun,13 menit lagi ujian akan dimulai. Mampus . Aku menepuk jidatku dan langsung berlari kearah kakakku di teras rumah

“Bang,anterin dong bang.. ini udah telat pake banget” rengekku

“Aduh,makanya kalau bangun jangan terlalu pagi. Jadinya kan telat.”

“bang,pliss deh untuk hari ini aja. Ntar aku buatin pancake selai blueberry deh” tawarku

Semoga abang mau mengantarku ,batinku

“Oke deh,tapi beneran ya kamu harus bikinin abang pancake…--“ kupotong perkataan kakakku

“Iya abang,cepetan..-“ aku melirik sekilas kearah arloji yang ku pakai dan oh nooo .. 9 menit lagi

“Bang cepetan,udah mau dimulai nih” rengekku lagi seraya menarik kakakku supaya bangkit dari alam barzah,maksudku agar segera bangkit dari duduknya

“Mau ngambil kunci motor dulu ya”

Ngeselin banget punya abang yang super duper nyebelin dan ngulur waktu ,batinku lagi

Sesampainya di gerbang sekolah,aku langsung berlari menjauhi  kakakku

“Dasar adik gak tau diri” sindir kakakku

Aku menoleh kearah kakakku dan menghampirinya lagi,wajar saja aku meninggalkannya tanpa pamit. Toh aku lagi panik karena takut ujiannya sudah dimulai.

“Makasih bang” ucapku seraya mengcup pipi kakakku

“hem” dehemnya

Motor kakaku sudah menghilang ntah kemana,dan aku berlari menuju ruangan ujian. Oh tidak 2 menit lagi ujiannya dimulai.

Keadaan di sekitar kelas sudah sepi,dan itu artinya seluruh siswa sudah masukk kedalam kelas. Pasti aku telat. Dengan penuh keberanian,kulangkahkan kaki menuju dalam kelas dan langsung meminta soal UN kepada pengawas. Aku tidak memperdulikan tatapan teman-temanku,sudah biasa aku diperhatikan mereka. Ini karena aku sering telat. 

Dalam waktu 100 menit,aku sudah menyelesaikan ujianku. Tetapi belum ku serahkan kepada pengawas. Jika kalian bertanya kenapa,ini karena aku tidak berani mengumpulkannya duluan. Jadi,disisa 20 menit terakhir aku hanya membolak balikkan soal ujian. Meski tidak dibaca,yang penting tidak ketahuan oleh pengawas bahwa aku sudah selesai.

“Oy.. kenapa tadi lo kesiangan?”

Ternyata yang menepuk pundakku adalah sahabatku

“Biasalah,aku telat bangun” jawabku

“Alah,lo pasti tidurnya kemaleman. Iya kan? Kebiasaan banget deh”

Aku hanya membalas dengan senyuman dan berjalan mendahului sahabatku ini. Dia terlalu banyak omong,jadi lebih baik aku tinggalkan dia saja. Pasti sekarang dia masih ngoceh

My PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang