OLS ~ 05

4 2 5
                                        

      JANGAN JADI SILENT READERS

          yuk VOTE yuk pasti BISA

         Coment di setiap paragrafnya

                               

                                ❇

                                ❇

Semenjak  kejadian itu zaki benar benar marah bahkan zaki sempat pisah rumah dengan ratih dan membawa muti ian serta alif untuk tinggal di kontrakan bututnya

Keadaan muti benar benar hancur baik secara fisik maupun mental begitupun dengan ian ia sangat takut mendengar suara bibinya, zaki yang melihat ponakanya mengalami trauma yang cukup mendalampun berusaha sebisa mungkin mengobati dengan membawa ke dokter meski ke adaan rumah sakit di desa di batasi dalam segala hal zaki akan melakukan yang terbaik untuk ponakanya tersayan.

Meski sering mendapat penyiksaan secara fisik bagi muti inilah yang terparah, bahkan muti takut ia pergi meninggalkan ian

Muti sempat koma selama dua minggu bahkan setelah sadarpun muti terus menangis dan terus memeluk ian dengan sayang muti takut ia akan pergi meninggalkan ian sendirian

Muti harus melewati dua bulan masa penyembuhan dan selama itu zaki dan ian akan selalu ada di sisinya kini alifpun sedikit baik terhadap muti juga ian sesekali anak itu tinggal di rumah ratih dan zaki

Bahkan setelah benar benar sembuh muti kini sudah kembali ceria seperti dulu lagi, ia selalu mengucap syukur karna masih bisa terus bersama sama dengan ian.

Setiap pagi muti menjalani aktifitas seperti biasanya seperti menyapu mengepel dan mengerjakan lainya di bantu dengan ian juga alif, bahkan zaki selalu menyiapkan makanan makanan ke sukaan muti ian dan juga alif

Setiap sore harinya zaki akan mengajak alif ian dan muti untuk sekedar berkeliling dengan motor bututnya.

     
                              ❇👫❇👫

Entah kenapa persaan muti tidak enak, hari ini zaki pamanya akan pergi ke kota setelah sekian lama tidak pergi lagi

Zaki terpaksa harus meninggalkan muti dan ian untuk beberapa hari karna ada keperluan, berbeda dengan muti dan ian alif memilih tinggal bersama ibunya sedangkan muti tetap tinggal di kontrakan

Di ruang tamu ada bibinya yang sedang menjemput alif baik muti maupun ian tidak mau bertemu dengan bibinya karna masih ada rasa takut

Saat muti hendak mengambil minum ia mendengar percakapan ratih dengan seseorang yang ada di telfone

" Yahh mas zaki akan pergi ke kota,nanti malam kita bisa membawa anak sialan itu pergi dan kita jual anak 'itu' "

Mutu menutup mulutnya tak percaya saat mendengar ucapan bibinya, perasaanya semakin tidak enak ia lantas pergi ke kamar dan terdiam

Muti semakin takut apa ia harus bilang ke pamanya? Ahh tidak tidak muti tidak mau merepotkan pamanya apa lagi membuat paman cemas dan membatalkan untuk pergi ke kota

Tok

Tok

Tok

Muti membuka pintu kamarnya dan melihat paman yang telah bersiap sertas tas besar di sandarkan di bahu kananya

"Muti, paman pergi dulu. Muti dan ian jaga diri baik baik di rumah"

Mata muti berkaca kaca ia menggenggam tangan zaki dengan erat, zaki mengusap rambut panjang muti dengan sayang. Zaki upmengeluarkan amlop berwarna coklat yang berisi uang dan memberikanya ke pada muti

Our Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang