Terus Berlari

19 2 0
                                    

Disclaimer :

Semua peristiwa, tokoh, organisasi dan sebagainya adalah fiksi atau tidak nyata. Jika terdapat kesamaan dengan apa yang ada di dunia nyata ataupun memiliki kesamaan dengan cerita lain, itu hanyalah sebuah kebetulan saja karena cerita ini murni dari otak author sendiri.

Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Selamat Membaca
~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rayhard membuka pintu, saatnya mereka bergerak. Sebelum pergi, IM menoleh kebelakang seakan-akan ia mengucapkan salam tinggal pada ruang itu. Cahaya dari senter menuntun mereka dalam kegelapan.

Sebelum keluar dari koridor yang akan menuju ke pintu tangga darurat, Rayhard berpesan kepada IM agar dia lebih berhati-hati. Dia tidak ingin IM ceroboh dan menabrak benda lain sama seperti yang dia lakukan tadi. Rayhard menjelaskan, bahwa masih ada kemungkinan zombie yang hampir memakannya tadi masih berada di dalam Lobby karena dia sendiri tidak yakin bahwa zombie yang telah ditembak itu sudah benar-benar mati.

IM mengangguk, yang berarti dia mengerti. Mereka pun turun perlahan-lahan melalui tangga darurat, sebisa mungkin hentakan kaki mereka tidak mengeluarkan suara. Didalam kesunyian, mereka bergerak pelan-pelan dan menyatu dengan malam.

Akhirnya, mereka telah sampai di ujung tangga yaitu pada lantai dasar. Rayhard kemudian mengintip dari balik pintu untuk mengecek keadaan Lobby. Seperti yang Rayhard kira, zombie yang hampir memakan IM masih ada disitu.

Dengan hanya menggerakkan mulutnya saja dan tidak mengeluarkan suara, Rayhard kemudian memberitahu IM tentang hal itu.

"Zombie, tadi, masih ada...." Kata Rayhard tanpa mengeluarkan suara.

"Tetap berada di belakangku dan berhatilah-hatilah..." Sambungnya.

"Aku akan berhati-hati." Balas IM dengan hanya menggerakkan mulutnya saja.

Rayhard mematikan senter, dan mulai bergerak secara perlahan-lahan didalam lobby itu sambil mencari pintu keluar dengan IM mengikuti dari dibelakang.

Hawa dingin yang masuk dibawa oleh angin mulai dirasakan baik Rayhard atau IM yang berarti mereka sudah berada di jalan yang tepat. Dengan hanya mengikuti angin, keduanya berhasil menemukan pintu keluar.

Zombie itu tampaknya tidak menyadari keberadaan mereka, sehingga keduanya dapat berhasil untuk keluar dari apartement itu. Untuk pertama kalinya IM menginjakkan kakinya di dunia luar, yaitu di dunia yang telah hancur dan kacau.

Keadaan di luar sangat gelap, mereka nyaris tidak dapat melihat apapun jika Rayhard tidak memiliki senter. Tetapi ada satu hal yang dapat mereka lihat dengan jelas yaitu, pemandangan yang indah di langit. Sangat sepi dan sunyi tetapi menegangkan, itulah kalimat yang cocok untuk menggambarkannya. Keadaan di luar sama saja dengan didalam apartement, sama-sama kacau.

Sampah-sampah berserakan dimana saja, genangan merah ada disetiap sudut, kendaraan-kendaraan hanya di tinggalkan begitu saja dan tanaman mulai mengambil apa yang semula miliknya. Angin juga menyapu-nyapu benda yang dapat dibawanya.

IM sendiri sudah memakai jaket tapi anehnya dia tetap saja masih merasakan hawa dingin. Sepertinya apa yang dikatakan Rayhard memang benar, suhu di malam hari memang berbeda.

Rayhard kembali menyalakan senternya. Keduanya pun melanjutkan perjalanan mereka, dengan Rayhard memimpin didepan dan IM mengikuti dari belakang.

Selama mereka bergerak, keduanya berusaha untuk tidak mengeluarkan suara agar tidak "membangunkan" para zombie. Walaupun sejauh ini, mereka sebenarnya belum bertemu dengan zombie.

Siapa Aku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang