"Siapa Kamu?."
Sejenak, situasi menjadi menegangkan. Sebuah pistol telah diarahkan ke kepala IM oleh seseorang yang dia sendiri tidak kenal.
"Bagaimana kalau pistolnya diturunkan terlebih dahulu..." Kata Rayhard sambil menurunkan senjata yang dipegang wanita itu.
Tidak ada reaksi sama sekali dari wanita itu saat Rayhard menurunkan senjatanya. Namun dari raut mukanya, ia jelas-jelas tidak menerima IM disitu.
Rayhard mempelajari suasana pada saat itu, ia pun segera berusaha untuk mencairkan "atmosfer" yang kala itu sangat tegang.
"Kalau begitu, perkenalkan ini sahabatku. Namanya Ceysa." Kata Rayhard kepada IM.
"Dan Cesya, perkenalkan ini namanya IM." Kata Rayhard kepada Cesya.
Tidak ada satu kata yang keluar dari mulut IM saat Rayhard memperkenalkan Cesya, ia hanya diam seperti patung. Begitu juga sebaliknya untuk Cesya, mereka berdua seakan-akan tidak tahu apa itu berbicara.
"Rayhard kita perlu berbicara." Kata Cesya.
Cesya pun meninggalkan IM dan Rayhard, kemudian pergi ke salah satu kamar yang ada di apartement itu.
"IM, tunggu sebentar ya. Aku akan kembali, kamu boleh duduk di sofa itu untuk sementara." Ujar Rayhard sambil menunjukkan sebuah sofa sebelum pergi meninggalkan IM juga.
Kini hanya IM sendiri di ruangan itu.
Di Kamar Cesya
"Rayhard, apa yang kamu pikirkan?!?." Tanya Cesya dengan kesal.
"Apa?." Balas Rayhard dengan bingung.
"Itu...!Orang Itu...!" Kata Cesya.
"Kenapa kamu membawanya kemari." Tanyanya.
Sudah jelas, Cesya sangat kesal dengan tindakan Rayhard yang membawa orang asing di tempat mereka. Dia benar-benar tidak mau menerima IM.
"Selama dia masih manusia, kenapa tidak?." Jawab Rayhard.
"Jadi zombie saja belum. Tidak ada salahnya kalau aku sendiri, mau menolongnya ." Sambungnya.
Cesya tentu saja menjadi lebih kesal dan frustrasi saat mendengar balasan Rayhard itu.
"Aku mengerti, kamu mau menolong seseorang. Tapi ini dunia yang telah berbeda, dunia yang bukan seperti dahulu lagi. Kalau kamu ingin membantu seseorang, orang itu sebaiknya kami." Jelas Cesya.
"Kamu katakan itu seakan-akan aku tidak pernah membantu. Dengar, makanan yang telah ku kumpul ada didalam tas ini. Persis dengan apa yang kamu minta. Jadi balik lagi, tidak ada salah kalau aku menolongnya." Kata Rayhard dengan kesal.
"Baiklah, memang tidak ada salah dengan membantunya. Tapi maksudku adalah, kamu tidak bisa membawa seseorang begitu saja ke tempat kita apalagi kalau orang itu baru pertama kali kamu temui." Balas Cesya
"Tidak bisa?!?. Kamu itu bertingkah seperti kita akan mati kalau aku membawanya." Ujar Rayhard dengan marah.
"Sekarang aku balik bertanya kepadamu..." Balas Cesya.
"Bagaimana kalau kamu tahu dia memang masih manusia?! Bisa saja dia sudah sampai terinfeksi dan kamu sendiri tidak tahu. Bagaimana juga dengan persediaan makanan kita? Apakah cukup untuk semuanya? Atau bagaimana kalau dia memiliki niat jahat, bisa-bisa saja dia menggunakan kita atau lebih buruh lagi akan membunuh kita?!."

KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Aku?
De TodoTerbangun dalam kekosongan dan tidak memiliki ingatan, kini dia pun harus menghadapi dunia yang telah hancur dan berbeda. Secara perlahan-lahan, masa lalunya mulai datang dan menghantuinya. Tetapi apa yang ditemukan di perjalanannya, bukanlah jawab...