O5. Evanescent side

53 1 0
                                    

"Do you remember me? can i repeat how you can along hug me, when i need you? but . . . i think it's not something can i carry for first time. I've rival."
.

.

2700+ word, 16+

.

Please give me support with vote and comment! ⚠️ disclaimer, it's just fanfiction put for au, banned for plagiarism, copy paste and that violates and harms ⚠️

.

18 - Mei - 2021

.

.

Pagi, jam tujuh lebih empat puluh lima menit. Nahee kelabakan dan terdengar suara beberapa barang jatuh, beruntung tidak ada kaca ataupun benda yang mudah pecah. Nahee telat, beneran telat anjir. Kurang berapa menit lagi jam delapan, sedangkan gerbang di tutup jam delapan kurang sepuluh menit.

Beruntung saja apartemennya dekat dengan sekolah, mungkin sekarang kalau dirinya lari akan segera sampai dan pulangnya tepar tak berdaya.

"Chif! kakak berangkat dulu ya!" pamit Nahee ke kucing berjenis Chinchilla yang kemarin di temukan Nahee di taman depan apartemen, ternyata stray cat, memang sering di kasih makan oleh penjaga, tapi penjaga yang tidak mampu membayar obat dan klinik hanya, kebetulan Nahee menyukai kucing dengan bulu panjang dan lembut itu. Berwarna abu-abu, baik bulu dan matanya.

Nahee memberinya nama Chiffon, sebenarnya ingin menambahkan "Cake" tapi terdengar aneh.

Nahee buru-buru keluar, kemudian berlari ke arah lift. Tapi kembali karena belum menutup kamarnya dan memastikan Chiffon makan dengan baik.

Dari lantai lima ke lantai satu sebenarnya sedikit lama kalau banyka pengguna, tiba di lantai tiga, Nahee yang sudah gemas ingin segera sampai ke lantai satu tidak bisa menahan lagi. Tapi, ini bukan gedung miliknya. Membiarkan pintu lift terbuka, dan. . loh?

"Nahee?" tanya Jeno, Nahee hanya mengerjap beberapa kali. "Nahee kan?" tanya Jeno, karena Nahee kebiasaan menggunakan masker saat keluar. Nahee mengangguk.

Jeno masuk ke dalam lift, suasana canggung sebenarnya walaupun Nahee berusaha biasa saja. Ternyata penetral selama ini adalah Jaemin.

"Lo tinggal disini tapi gue kok gak tau? sejak kapan?" celetuk Jeno, "barusan dua hari yang lalu. . "

"Oh, pantes. ." Nahee menoleh ke arah Jeno, "pantes apaan?"

"Gue bolak balik lihat Jaemin main ke sini, terus kemarin juga milih pulang bareng lo kan?"

. . .

Kemarin Nahee buru-buru keluar dari kelas setelah jam pulang berbunyi pukul lima sore, sedangkan Nahee sudah berada di depan gerbang, menunggu penjaga memperbolehkannya keluar. Jamnya lebih cepat daripada kelas lain.

Jeno, dan Jaemin kebetulan mau main ke timezone, dan saat di mall bertemu dengan Hyora yang persiapan kerja part time di BR. Tetapi, Jaemin menghilang dan justru berbincang dengan Nahee di dekat pembatas lantai dari kaca, Jeno hanya tersenyum biasa, sifat usil Jaemin mulai lagi.

"Itu Nahee kan?" tanya Hyora malu-malu ke Jeno, "oh?" Jeno yang cengegesan dari jauh lihat Jaemin yang usil sambil ketawa-ketawa noleh ke depan, lihat Hyora yang tiba-tiba kek patung, "iya."

"Mereka pacaran?" Jeno mengerutkan keningnya, "kalaupun pacaran, emang kenapa?" Hyora diem.

"Jaem!" Jeno memanggil, gak sopan emang kadang cogan satu ini, main teriak dan bikin pandangan lainnya natap ke dia mau marah, tapi lihat yang manggil ganteng jadi maklum aja. Ditambah yang di panggil juga gak kalah ganteng. "Apa?" tanya Jaemin dengan gesturnya, tidak membalas Jeno berteriak. Sedangkan Jeno mengibaskan tangannya, meminta Jaemin ke arahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEBUAH MARGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang