01. Sang Ratu

28 18 4
                                    

Sheyla berjalan dengan santai di koridor sekolahnya. Seperti biasa,wajah datar nancantik menawannya membuat semua orang menatap dirinya. Namun tidak ada seorangpun yang berani untuk menyapanya.

Tapi Sheyla tidak perduli.

Sheyla masuk kedalam kelasnya dan di sambut oleh para penjaga pintu.

Dito:"Guyss,Ratu Elsa kita udah datang. Selamat pagi Ratu!" Teriaknya membuat seisi kelas kompak mengucapkan selamat pagi pada Sheyla.

Renan:"Ratu udah ngerjain tugas Fisika kan Ratu?" Lelaki yang duduk di pojok kelas itu langsung menghampiri  Sheyla begitu ia duduk di kursinya.

Sheyla mengeluarkan buku tugas Fisikanya yang bersampul coklat dari dalam tas.
Lelaki itu tampak berbinar melihat buku tersebut.

Kemudian,Sheyla menengadahkan tangannya di hadapan wajah Renan.

Renan:"Aduh,maaf Ratu hari ini gue gak ada makanan. Besok ya gue kasih makanannya. Gue janji." Pria itu mengangkat kedua jari tangannya menandakan ia benar-benar berjanji.

Sheyla:"Gak ada makanan sama dengan gak usah nyontek tugas gue." Itulah peraturannya.

Sheyla mengizinkan siapapun menyalin tugasnya asalkan mereka memberinya makanan.
Sheyla menerima makanan apapun itu bahkan jika itu hanya sebuah permen sekalipun.

Tujuannya adalah,agar dia tidak perlu repot-repot pergi ke kantin dan mengantri lama hanya untuk mendapatkan makanan.

Kantin adalah tempat terkutuk bagi Sheyla.

Tempat itu dipenuhi oleh manusia-manusia lapar yang akan sangat berisik. Dan Sheyla tidak menyukai suasana seperti itu.

Deon:"Nih Ratu. Jadi,boleh gue ambil bukunya?" Pria itu meletakan dua buah roti isi dengan sekotak susu di atas meja Sheyla.

Sheyla menyerahkan bukunya pada Deon.

Sheyla:"Inget peraturannya?"

Deon:"Inget dong Ratu."

Peraturan ke 2 adalah,untuk tidak memperlihatkan hasil contekannya pada orang yang tidak memberi Sheyla makanan.

Jika ada yang melanggar,maka besok orang itu tidak akan bisa menyalin tugas Sheyla lagi bahkan jika dia membawakan 100 kotak Pizza sekalipun.

Setelah Deon pergi,Sheyla menyantap roti yang di berikan oleh pria itu. Kebetulan,dia memang belum sarapan tadi.

Ralat,dia tidak mau sarapan pagi tadi karena dia tidak mau melihat wajah kedua orang tuanya.

Saat bel berbunyi,Sheyla segera memasukan semua makanan yang ia dapatkan hari ini kedalam tasnya.

Tasnya selalu penuh dengan makanan karena ada banyak orang malas di dalam kelas ini. Sheyla sangat mensyukuri itu karena berkat kemalasan mereka,dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

Sementara itu,seorang laki-laki sedang berusaha memanjat pagar agar ia bisa masuk kedalam area sekolah.

Ini bukan kali pertama ia terlambat,tapi dia yakin kali ini dia juga pasti tidak akan ketahuan sama seperti hari-hari sebelumnya.

Setelah tubuhnya mendarat dengan mulus dihalaman belakang sekolah,tiba-tiba seorang guru berbaju coklat datang menghampirinya.

Pak Husdi:"Oh jadi ini toh tempat masuknya. Pantesan bapak gak pernah liat kamu masuk gerbang tapi ada di kelas tiap hari." Ucap guru itu sambil melotot kearah laki-laki tadi.

Rega:"Eh,bapak. Udah pindah ya pak tempat nugasnya?" Lelaki yang kepergok itu malah balik bertanya.

Pak Husdi:"Iya pindah heem. Sekarang juga kamu ikut saya ke ruang BK. Gak usah banyak alasan!" Guru berkumis tebal itu langsung menarik dasi Rega membuatnya reflek tertarik.

Schizoid Not IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang