Rumahku.

524 143 150
                                    

𝙋𝙖𝙙𝙖 𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧𝙣𝙮𝙖, 𝙖𝙠𝙪 𝙡𝙖𝙝 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙥𝙪𝙡𝙖𝙣𝙜. 𝙆𝙚𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝𝙠𝙪.

 𝙆𝙚𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝𝙠𝙪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihyun's POV

Aku berjalan memunggungi pria kaku itu. Aku berjalan dengan tangan kananku yang masih menggunakan cincin pernikahan sah ku dengan Kyungsoo.

Jangan bertanya dengan cincin yang berdiam diri di tangan Kyungsoo. Karena dugaan kalian memang benar. Cincin itu terganti dengan polesan dan ukiran yang cantik dengan nama wanita lain di atasnya.

Sudah dua puluh empat bulan sejak cincin ini terpasang sempurna di salah satu jari-jemariku. Setelah menunggu, aku ditinggalkan. Ia pergi dari rumah kita.

Melainkan pergi ke rumah pilihannya.

Sangat teringat ucapan pria itu sebelum bergegas untuk wajib militer. Ia mengusap air mataku dan menatapku dengan tatapan dalamnya.

"Kumohon jangan menangis, berjanjilah untuk tidak menangis di depanku. Aku suka senyumanmu, sayang."

Nyatanya aku tetap menangis, dan bersedih.

Sudah ke sekian kalinya, aku duduk di kursi bus dengan alunan musik yang terpasang di earphone putih di telingaku.

Geurae gwaenchanha gwaenchanhado.

Air mataku pecah. Menangis sejak langit mulai berganti menjadi malam. Putaran waktu tak terasa hingga menyisakan aku berdiam sendiri di dalam bus sunyi ini.

Aku berjalan keluar. Merekatkan mantel tebal yang aku gunakan. Saat itu aku tiba.

Untuk pulang.

Tempat aku berlindung. Berlindung untuk bersembunyi atau berlindung untuk berusaha menghilang.

Aku merasa kesal saat itu. Puluhan kertas berserakan akibat kedua tanganku yang tidak terkendali.

Kumohon, ini sakit.

Aku berteriak menjerit kesakitan. Tertegun melihat cermin kaca yang berpoles bening dengan berujung runcing di sampingku dengan rasa tanpa takut.

Aku kembali terdiam. Dadaku naik turun akibat nafasku yang sangat tidak beraturan. Sejak dua bulan, dan sekarang ia resmi menjadi suami wanita lain.

Istri mana yang tidak gila melihat suaminya seperti itu.

Perasaan kesal ini terasa seperti singa betina yang tak tahan melihat mangsanya mengambil alih perhatian sang raja hutan. Hati singa ini terkhianati untuk ke sekian kalinya.

Singa ini menunggu dan menanti sang raja hutan untuk mendekat. Namun, semua hanyalah sebatas kenangan untuk singa betina. Rupanya, rasa itu hanya di rasakan oleh singa betina itu sendiri.

Perasaan ini dalam. Sangat dalam.

Dalam rasa mencintainya dan dalam rasa ingin membalas dendam.

Aku akan membalas dendam padamu. Aku akan mendapatkan perhatianmu lagi. Kyungsoo.

○○○

My Last Smile To My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang