Tring trang TRONG-
BRAK!
"ish berisik sekali sih"
Jam alarm tersebut jatuh dengan tidak swagnya setelah ia melakukan pekerjaannya dengan baik yaitu membangunkan tuannya namun malah ditabok hinga terjatuh mencium karpet berbulu berwarna putih. Si tuan mencebikkan bibir manis nya, kesal.
"ini kan hari minggu, nda mungkin aku menyetel alarm nya kemarin! hari sabtu aja nda ku setel" sebal si lelaki.
Ia menyibakkan selimutnya kasar lalu menatap jendela. Bibir tersebut terganti menjadi sebuah senyuman saat ia melihat sesuatu didekat jendela bertirai coklat krem itu. Ia menggeser tirai itu sedikit untuk memastikan apa yang ia lihat benar.
dan benar saja!
Mulut lelaki itu mengeluarkan suara 'aww'
Ia dapat melihat seekor burung berwarna putih namun aneh tidak terbang saat ia dekati. Jendela itu ia buka perlahan dan betapa terkejutnya ia saat melihat kaki burung tersebut terluka.
Lelaki itu merasa iba dan perlahan mencoba meraih burung yang sepertinya jenis merpati karena warna nya. Si burung nampak ketakutan namun lelaki tersebut menenangkannya dengan suara yang lembut.
" Birdie jangan takut ya! Gun disini buat ngurusin birdie, Birdie tenang saja! pasti kaki birdie bisa dipakai buat terba- eh jalan maksudnya hehe" lelaki bernama gun itu menyengir.
Merpati yang dipanggil nya birdie tersebut mulai merasa nyaman namun keadaan tersebut tak berlangsung lama saat..
"ATTAPHAN PANGERAN MANISKU UDA BANGUN YA?"
Pang, Perempuan manis itu mendobrak pintu elegan gun dengan tidak elitnya. Gun beserta birdienya nyaris jantungan akibat wanita pendek ini.
"shhh pang!" si pangeran manis mengerucut bibirnya.
"kita kan dilarang teriak teriak" lanjutnya.
pang memberikan cengiran khas nya, mengeluarkan suara "hehe".
"ya kan aku bersama dengan si bungsu kesayangan phunsawat, berarti aman aman saja" ucap nya tenang.
Gun hanya menghiraukannya. Ia memilih berjalan menuju tempat tidurnya, menaruh merpati putih itu diatas kasurnya. Jujur ia tak suka dispesialkan dalam keluarganya, apa yang dikatakan pang memang benar. Saking spesialnya gun, ia rada jarang dibentak dan sering diperbolehkan melakukan apapun padahal menurut gun, ia hanya manusia biasa yang beruntung lahir didalam keluarga phunsawat yang hidup berkecukupan dan sangat menyayanginya. Karenanya, Gun bertekad untuk belajar dengan sungguh sungguh untuk membanggakan keluarganya dan dengan segala hard work nya, nilai dan prestasinya mengharumkan nama keluarga phunsawat.
Gun tersenyum akan pencapaiannya hingga tak sadar pang duduk disebelahnya, memberi tatapan bertanya pada merpati putih bersih yang ditaruh gun.
Clap!
Suara tepuk tangan tersebut membuyarkan pikiran gun.
"aish jangan keseringan melamun, yang mulia pangeran gun. Aku bisa diintrogasi jika kau sampai kerasukan dan berakhir tak sadarkan diri" ucap pang menggeleng geleng kepalanya.
"humm iyaa dan berhenti memanggilku dengan sebutan prince , your highness mu itu. geli ih!" balas gun disertai kekehan menggemaskannya.
"Iya gun manisnya pang" Pang membalasnya dengan senyuman.
"oh iya, burung ini kok bisa berenang sampai sini?"
"TERBANG PANG!"
"ya intinya bergerak lah"
Gun hanya geleng geleng kepala melihat kelakukan sepupunya ini. Minta ditoyor otaknya yang subhanallah ngelagnya. Tangan kecil gun beralih mengusap kepala si birdie aka merpati lalu ia menunjukan kaki si birdie ke pang.
"ahh jadi gun mau obatin?" tanya pang yang dibalas anggukan oleh gun.
"aww manisnya"
Pang memeluk dan menoel noel gun gemas. Gun menerimanya dengan senang hati. Toh ia suka dibelai dan dipeluk.
"Gun Attaphan gitu lho" balas gun membanggakan dirinya, tersenyum memperlihatkan dimple disudut bibirnya.
Pang membalas senyuman gun dengan pekikan gemas . Mereka bercanda dan tertawa sambil gun mengobati birdie dengan telaten. Tentunya dengan bantuan pang, walau ia hanya membantu dengan cara diteriakki oleh gun mengenai barang barang apa saja yang harus ia ambil.
"PERBAN!"
"Adoh dimana sih?!"
"Minyak"
"tinggi bat ini nempatinnya gun"
" GUNTINGNYA CEPAT!"
"INI GUNTING KOK NYASAR AMPE BELAKANG TOILET"
ya begitulah kesehariaan gun ditemani pang, sepupunya yang selalu bisa menemani hari harinya namun bukan hanya pang saja yang membuat gun sangat nyaman.
tok tok...
"iya, pintu nya nda kekunci kok" ucap gun masih sibuk dengan sesi dokter-suster nya dengan pang.
pintu tersebut terbuka menampakan seorang lelaki jangkung yang tak lama lagi berkepala tiga.
"Gun, Pang ayo turun. Mama Krist sudah menyediakan sarapan dibawah" ucapnya.
"uwahh uncle off" seru pang.
lelaki yang dipanggil off membalasnya dengan senyuman tipis.
"uncle masuk dulu aja, kayaknya gun masih belum selesai"kata pang yang tadi membukakan pintu tersebut.
Off mengangguk lalu berjalan masuk kedalam kamar gun, tak lupa ia menutup pintunya. Ia duduk didepan tempat tidur gun, berhadapan dengan gun yang sedang mengurus birdie sedangkan pang duduk disamping gun.
Off menatap gun, saking seriusnya, keponakannya ini sampai tidak menyadari kehadirannya.
"gun, ada papi uncle tuh" bisik pang, menyenggol gun.
Gun yang merasa sedikit terusik, menoleh.
"hey gun, kangen papi uncle hm?" ucap off.
Mata nya membulat lucu lalu ia segera memeluk uncle nya yang baru balik dari london setelah tinggal disana selama beberapa bulan.
"HUWAAAAA GUN KANGEN PAPI UNCLE" ucapnya, menguburkan wajahnya ke ceruk leher off.
Hal ini memang kebiasaan gun sejak dirinya tau off beraroma bayi. ia jadi sering memeluk dan menguburkan wajahnya dalam pelukan off setiap kali mereka bertemu.
" hmm papi juga kangen" balas off, mengecup dahi gun.
'ini tuh kok eke merasa jadi nyamuk ya' batin pang terlupakan.
'yodah lah, birdie kita menjauh'
"Gun,uncle off, aku ama birdie duluan ke bawah ya" ucapnya
"iyaa ntar gun ama papi uncle nyusul"
Belum sempat off membalas ucapan pang, wanita itu telah hilang dibalik pintu. Dirinya terkekeh lalu mengalihkan pandangannya kembali ke gun yang sibuk memainkan tangan besarnya. Tubuh gun direngkuhnya erat. Ini memang aneh namun keduanya benar benar merindukan satu sama lain.
Kenyamanan ini yang dimaksud gun. Sentuhan, rengkuhan yang diberi off padanya berbeda seperti
memberikannya perasaan yang tak ia kenal dan seperti mengingatkannya akan memori memori bersama off yang tak pernah ia alami sebelumnya
Namun apakah perasaan ini benar benar menyembunyikan sesuatu? ntahlah. Untuk sekarang,Gun hanya ingin sentuhan dan rengkuhan off, papi unclenya yang ia rindukan selama berbulan bulan.
hohoho~
Muantapz :D
intro ceritanya dh nyampe 900 kata masa, rekor aku yang baru uyeye
Ini kali pertama paw nulis cerita berdasar boys love thai jadi mohon dimaklumi karakter yang akan mengambil peran disini ya!
i accept your advice and good critics also bagus dilanjutin ngak ceritanya?
Enjoy this intro of Touchy !
Salam misekakunoi, Pawpaw
KAMU SEDANG MEMBACA
Touchy
RomanceLompat sana skinship , Lompat sini skinship tapi mengapa sentuhan terhadap si uncle, Off Phunsawat , Anak tertua keluarga gun, terasa berbeda? Suprisingly, ternyata dibalik kebiasaan skinship gun perlahan membantu nya membuka kebenaran yang sebenar...