Slide Five : Best Part.

641 61 18
                                    

Clik!

Pintu apartemen itu tertutup sempurna. Menampilkan penampakan seorang laki-laki jangkung dengan raut lelah sekaligus kantuknya. Punggung tegapnya perlahan berjalan menjauhi pintu beton itu. Tujuan utamanya setelah sampai apartemen adalah kasur empuknya, namun sepertinya tujuannya terganti kala mendengar alunan-alunan melodi yang indah terdengar dari arah ruangan yang tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

Senyumnya mengembang saat tahu siapa yang memainkan melodi itu. Tepat seperti dugaannya, seseorang yang sibuk dengan tuts piano itu adalah gadisnya. Ia melangkah mendekat tanpa suara, tidak ingin gadisnya itu mengakhiri permainan pianonya.

"Aku pulang." Beomgyu membungkuk untuk memeluk erat sang gadis blonde tanpa membatasi ruang gerak tangannya. Kecupan singkat ia berikan di pipi chubby gadis itu sebelum dagunya menyandar di bahu gadisnya. "Kenapa belum tidur?" posisi intim membuatnya hanya bertanya pelan.

"Menunggumu." singkat sang gadis blonde. Rosé melempar senyuman sebentar ke arah Beomgyu sebelum kembali menunduk fokus pada tuts piano.

"Aku kan sudah bilang jangan menungguku. Kau harus banyak istirahat." tangan Beomgyu ikut bergerak asal di tuts piano itu, membuat sang kekasih menghentikan permainannya.

"Hanya sesekali. Saat kau mengatakan akan tidur sini, aku rela tidur lebih larut untuk menunggu kepulanganmu." Rosé menyandarkan kepala manja di dada laki-laki yang masih mengukung tubuhnya. Matanya terpejam menikmati nada demi nada yang masuk ke telinganya.

"Kau mendengar siaran radioku?" cicit Beomgyu tanpa mengalihkan fokusnya. Jemarinya masih sibuk menciptakan nada lagu favoritnya, lagu yang juga ia nyanyikan tadi di siaran radionya.

"Nyanyikan secara langsung untukku." pinta Rosé yang masih nyaman dengan posisinya. Permainan Beomgyu berhenti, menimbulkan keheningan sejenak di antara mereka. Tatapan intens dari laki-laki itu yang Rosé terima begitu membuka mata.

"Kenapa?"

Beomgyu hanya menjawab kebingungan Rosé dengan senyuman tipis di bibirnya. Ia mengganti posisi menjadi duduk di samping kekasihnya, tangannya sudah kembali berada di atas tuts piano. Nada lagu Daniel Caesar ft H.E.R - Best Part kembali masuk ke indra pendengaran Rosé.

"You don't know, babe. When you hold me and kiss me slowly. It's the sweetest thing."

Rosé memejam lagi, kali ini dengan posisi yang lebih nyaman. Menidurkan kepalanya di bahu tegap Beomgyu dengan tangannya yang menggamit manja lengan kekasihnya.

"I just wanna see. I just wanna see how beautiful you are." Suara Beomgyu yang mengalun di telinga Rosé seperti pengantar tidur untuknya. Terdengar sangat lembut juga ringan. Benar-benar membuat ia candu.

"If life is a movie. Oh you're the best part, oh oh oh." Rosé membuka mata saat merasakan seru napas Beomgyu menerpa wajahnya. Jarak wajah mereka kini hanya tinggal sejengkal. "You're the best part." Ia menahan senyumnya ketika Beomgyu semakin menyapu jarak di antara mereka. Alih-alih mendapat ciuman, sayangnya yang didapat justru hanya kening mereka yang bersatu.

Rosé meninju pipi Beomgyu hingga wajahnya sedikit menjauh. Merasa malu sekaligus kesal karena Beomgyu yang seakan mempermainkannya. Beomgyu yang melihat raut muka kekasihnya seperti itu tertawa geli. Menggoda Rosé memang suatu hal yang menyenangkan, terlebih saat gadisnya itu menampilkan ekspresi menggemaskan seperti sekarang ini.

Now playing Daniel Caesar - Best Part (feat H.E.R).

"Mari menyanyikan ini sembari berdansa denganku, nona." Beomgyu menarik tangan Rosé untuk ikut berdansa dengannya. Diiringi musik yang mengalun dari ponselnya yang ada di atas piano dengan volume besar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let It Be. - [Beomgyu x Rosé]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang