Slide One.

820 88 57
                                    

Rosé sangat menikmati petikan gitar yang tengah mendayu, suara bariton yang berada di samping membuatnya tenang. Rasa lelah akibat jadwalnya yang menguras tenaga dan waktu seketika hilang saat ia melihat seseorang yang menjadi tempatnya mempulangkan segala keluh kesahnya.

Pejaman mata Rosé terbuka ketika suara bariton serta petikan gitar itu berhenti. Mata onyx-nya memandang wajah laki-laki yang kini tengah menatapnya.

"Kau lelah?"

Rosé menggeleng. Pelukan di lengan kekasihnya kian mengerat bersamaan dengan kepalanya yang menyender manja pada bahu kekasihnya.

"Istirahatlah. Tenagamu terkuras habis karena mempersiapkan debut solo."

Beomgyu mengelus lembut pipi mulus Rosé. Memperhatikan setiap inci wajahnya, mata onyx-nya kembali terpejam. Membuat gadis itu terlihat lebih tenang. Beomgyu sangat menyukai wajah tenang Rosé seperti sekarang ini, wajah tenang kekasihnya masih sukses membuatnya tekesima.

"Aku tadinya memang lelah, tapi sekarang rasa lelahku hilang karena melihat serta mendengar suaramu." ucapnya dengan mata yang masih terpejam.

"Nyanyikan aku sebuah lagu yang romantis." pinta Rosé. Kali ini dengan menatap Beomgyu, matanya sudah sepenuhnya terbuka.

"Ah.. Lagu romantis?" Beomgyu diam sejenak. Memikirkan sebuah lagu romantis untuk pujaan hatinya. Lagu romantis, lagu romantis, lagu romantis? Oh ayolah, dia hanya meminta lagu romantis tapi kenapa otakmu buntu sekali Beomgyu! Otak Beomgyu sebenarnya tidak benar-benar buntu, hanya saja tatapan Rosé yang menuntut membuatnya sedikit kehilangan fokus.

Senyum Beomgyu merekah ketika satu buah lagu tertancap di otaknya. Dia mengusap lembut surai blonde kekasihnya sebelum memetik gitarnya.

"Lagu ini sangat mewakili perasaanku padamu."

Beomgyu memulai petikan gitarnya, Rosé sangat mengenal melodi lagu ini. Mata onyx-nya menatap kekasihnya berbinar. Akhir-akhir ini Rosé sering mendengarkan lagu ini dan dia sangat menyukainya. Gosh! Dia memilih lagu yang bagus.

"Can I call you baby. Can you be my friend~" Suara merdu Beomgyu di telinga Rosé telak meruntuhkan pertahanannya untuk tidak mengembangkan senyuman.

"Can you be my lover up until the very end~" mata Beomgyu menatap manik mata Rosé penuh arti. Seakan pertanyaan dari lirik itu benar-benar ia tujukan pada Rosé.

"Let me show you love, oh, no pretend~" keduanya saling melemparkan senyuman.

Rosé semakin mengeratkan pelukannya di lengan Beomgyu. Wajahnya sengaja ia dekatkan hingga hidung mancungnya menyentuh pipi Beomgyu.

"Stick by my side even when the world is caving in, yeah~" Beomgyu tidak bohong dengan kata-kata dari lirik tersebut. Dia menggumamkannya bukan sekedar untuk bernyanyi. Ia benar-benar menginginkan Rosé untuk tetap berada di sisinya sampai kapan pun.

"Oh, oh, oh, don't, don't you worry. I'll be there whenever you want me~" Beomgyu memberi keyakinan dalam liriknya. Tatapannya mengartikan bahwa dia akan selalu ada di samping kekasihnya kapan pun Rosé menginginkannya.

"I need somebody who can love me at my worst. Know I'm not perfect, but I hope you see my worth~"

Rosé melempar senyuman ketika Beomgyu menyanyikan bagian reff-nya. Senyuman yang penuh arti. Senyuman yang menyiratkan kebahagiaan, keberuntungan, dan rasa terima kasih. Rosé bahagia bisa menjadi kekasih Beomgyu. Rosé beruntung memiliki Beomgyu dalam hidupnya yang datar. Rosé berterima kasih karena Beomgyu sudah datang dan membuatnya menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini sekarang. Begitu pun dengan Beomgyu, dia merasa beruntung mendapatkan Rosé di hidupnya.

Let It Be. - [Beomgyu x Rosé]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang