Abang kurir itu, SUAMIKU!

Part 5 || Moment

ASSALAAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH!

JADIKAN AL-QUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA DAN FAVORITE KITA YA💖

HI!!! ABANG KURIR ITU, SUAMIKU! DATANG LAGI NIH. SESUAI JADWAL UP KAN? SETIAP HARI AHAD ;)

- HAPPY READING -

***

   "Kok Qisha kangen ya sama ...,"

   "Dor!"

   "Kak Qila! Kalo masuk kamar Qisha ketuk dulu dong pintunya, ucap salam juga!"

   "Ah, bawel. Hayo ngelamunin apa nih?"

   "Qisha gak ngelamunin siapa-siapa kok."

   "Siapa-siapa? Kan tadi Kakak nanya kamu ngelamunin apa, bukan siapa. Oh, atau jangan-jangan ...," goda Qila yang dengan sengaja menggantungkan perkataannya, membuat Qisha gugup.

   "Ng-nggak, Kak!"

   "Kalo ngga ya biasa aja dong, jangan gugup gitu."

   "Hish, Kakak!"

   "Haha! Eh, tadi Kakak denger kamu lagi kangen sama ... sama siapa nih?"

   "A-apaan sih, Kakak tuh salah denger. T-tadi tuh Qisha bilang kangen masa SMA!"

   "Hm, masa?" godanya sambil mencubit gemas pipi Qisha.

   "Ish, Kakak! Sakit tau!"

   "Lebay."

   "Ada apa Kakak ke kamar Qisha? Pasti mau minta tolong, kan?"

   "Hehe ... Tau, aja."

   "Apalagi kalau bukan itu."

   "Sesama saudara harus saling tolong menolong, kan?"

   "Ya udah, apaan."

   "Pesenin tas ransel dong, pake aplikasi belanja online kamu itu. Soalnya Kakak gak punya aplikasinya."

   "Download aja, Kak."

   "Ogah, nanti yang ada Kakak belanja terus, gak berhenti-berhenti."

   "Ya udah, bentar." Qisha segera mengambil ponselnya dan mulai mencari pilihan-pilihan tas ransel.

   "Nih, mau yang mana."

   "Hm, coba bentar ya pinjem handphonenya."

   "Iya."

   Qila sibuk dengan ponsel Qisha, mencari pilihan tas ransel yang ia sukai. Sedangkan Qisha hanya menunggu dan melamun. Namun, seketika ia teringat sesuatu.

   Eh, abang kurir itu kan ... Huwaaaa seneng banget, ada untungnya Qisha bolehin Kak Qila belanja online! Semoga aja yang nganterin paketnya, abang kurir yang Qisha kenal itu! Hm, namanya ... Ra ... Rangga! Iya, Rangga! Hihi, batinnya.