Chapter 1.2

1.3K 148 13
                                    

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

Hari berikutnya

Sebuah grand piano hitam ditempatkan di ruang kelas di sudut kampus.Meskipun piano Steinway yang disumbangkan oleh alumni memiliki jejak bertahun-tahun,tetapi sekolah akan mengundang tuner profesional dan teknisi perawatan untuk datang merawat dan menyetelnya setiap tahun, Jadi meskipun telah ditempatkan di sini selama bertahun-tahun, nadanya tetap full dan memiliki sensitifitas yang baik, bahkan jika memainkan tiga nada tinggi berturut-turut, itu masih memiliki resonansi ( getaran ) yang sangan bagus.


Zhou Shuyi menginjak pedal di bagian bawah piano dengan ujung sepatunya, dan menyesuaikan not piano yang dimainkan oleh 88 tuts, melodi di kendalikan agar menjadi lebih kontinu atau lebih lembut.


Di bawah penutup piano yang ditinggikan, tuts memukul senar secara berurutan, dan melodi mengalir keluar. Pemain piano itu juga memejamkan mata, menggerakkan tubuhnya sambil bersenandung.

Ini benar-benar berbeda dari sifat pemuda yang impuls dan cepat marah sebelumnya, Anak laki-laki yang duduk di depan piano seperti pemuda sastra yang anggun, Bersenang-senang dengan suara piano yang halus.

Di luar kelas, Gao Shide berdiri di atas rumput di luar ruang piano melalui jendela,mendengarkan suara piano di dalam ruangan, sambil memperhatikan pemain piano.

Tenang, indah, dan menyejukkan ...

Sampai tuts piano membunyikan nada terakhir, orang yang berdiri di luar jendela bertepuk tangan tanpa sadar dan berseru untuk memberikan pujian.

"BRAVO ..."

"......"

Orang yang tenggelam dalam musik menoleh karena terkejut, melihat musuh yang tidak tahu sejak kapan orang itu sudah berdiri di luar.

"Kenapa tidak dilajutkan? Kamu bermain dengan sangat baik."

"Kenapa Aku harus bermain jika kamu ingin mendengarku? Kamu siapa memang?"

Dia belum pernah memainkan kepada siapa pun lagu ciptaan sendiri , tetapi harus didengar oleh orang yang sangat menyebalkan.

Zhou Shuyi menjawab dengan rasa malu dan kesal.

Gao Shide, pria itu membuka bingkai jendela dan melompat ke dalam kelas, lalu perlahan berjalan menuju pihak lain, Memalingkan kepalanya ke samping dan melihat wajah Zhou Shuyi,


" Orang yang membuat banyak lelucon sebelumnya, itu kamu kan! "

[ Terjemahan Indonesia ] We Best Love : VOl .1 For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang