⚠Warning⚠
Chapter ini mungkin dapat memicu trauma bagi beberapa pembaca yang sensitif. Mohon kebijakan para pembaca dalam menanggapi hal ini.
•
•
Sepuluh menit telah berlalu sejak permainan dimulai, tapi Mark masih belum bisa menemukan petunjuk. Masih banyak waktu yang tersisa, namun ia merasa hampir putus asa karena selama itu pun ia tak berhasil menemukan sedikit pun informasi tentang keberadaan Haechan.
Sesuai arahan dari Lucifer sebelumnya, Mark mengendap-endap ketika menyusuri lorong-lorong tersebut. Langkahnya hampir tidak mengeluarkan suara sama sekali. Terus berjalan, dan membuka satu persatu pintu yang terlihat olehnya.
Drrtt!
Ponselnya bergetar tiba-tiba, hampir membuat Mark terlonjak karena saking terkejutnya. Merogoh kantung celana, ia membuka pesan yang berasal dari Jeno.
|Apa kau sudah menemukan sesuatu?
Mengetik balasan dengan cepat, Mark menyamankan posisinya bersandar pada tembok.
|Masih belum
|Bagaimana denganmu?Tak perlu menunggu lama, balasan pun diterima Mark dari Jeno.
|Aku juga belum menemukan apapun
Menghela nafasnya seringan mungkin, Mark menundukkan kepala kemudian. Ia berdecak kecil kemudian mengulum bibir menahan sedikit emosi yang muncul, sebelum ia kembali mengetikkan balasan untuk Jeno.
|Baiklah tidak apa, masih banyak waktu yang kita miliki
|Jangan terlalu cemas
|Oh, bagaimana dengan Jaemin?Sembari mengistirahatkan diri, Mark bertukar pesan dengan Jeno. Entah dimana temannya itu berada kini, yang pasti Mark selalu berharap bahwa kedua temannya baik-baik saja.
|Ya, kau benar
|Jaemin baik-baik saja
|Tapi dia masih terlihat sedikit ketakutanKembali menghembuskan nafasnya ringan, Mark sedikitnya merasa bersalah kepada kedua temannya tersebut. Ia merasa sudah merepotkan teman-temannya, dan juga telah membawa mereka ke dalam bahaya karenanya. Seharusnya ia tidak perlu menghubungi Jeno dan menarik pria tersebut masuk ke dalam masalah.
Ditambah Jaemin..
Drrtt!
Ponselnya bergetar kembali, namun kali ini bukan pesan dari Jeno yang Mark terima. Melainkan dari Lucifer.
✡• Lucifer •✡
Mau ku beri petunjuk?
Mengangkat kedua alisnya samar, kali ini Mark sedikitnya menaruh harap pada Lucifer.
"Tentu," bisiknya.
Drrtt!
✡• Lucifer •✡
Ambil satu langkah ke depan.
Mark kemudian mengambil satu langkah ke depan dengan hati was-was namun juga dengan harapan yang besar. Ia berdo'a supaya Lucifer kali ini mau memberinya sedikit bantuan.
Drrtt!
✡• Lucifer •✡
Ke kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ] Chess Pieces || Nomin
Mystère / Thriller> > ♟-Ketika kehidupan bergantung pada bidak catur, dikendalikan oleh seseorang, dan tak ada lagi harga diri. ♟-Pertaruhan hidup dan mati dimulai setelah Lucifer turun ke bumi dan mempermainkan manusia. • NoMin • MarkHyuck ⚠WARNING⚠ Cerita dibuat h...