Zaid bin Tsabit dikenal sebagai pena Rasulullaah. Rasul meminta Zaid bin Tsabit untuk mempelajari tulisan dan bahasa orang Yahudi. Dia pun menaati perintahnya. Seiring waktu, Zaid menguasai bahasa Ibrani, baik lisan maupun tulisan. Dia mampu menerjemahkan kata-kata Rasulullah ketika ingin berkomunikasi dengan orang Yahudi, baik saat berpidato maupun berbentuk surat.
Begitu juga ketika Yahudi menuliskan surat untuk Nabi, Zaid yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab. Setelah bahasa Ibrani, Rasul pun memerintahkannya untuk mempelajari bahasa Syria. Dengan tugas ini, Zaid telah melakukan tugas penting sebagai penerjemah Rasul dengan mereka yang tidak bisa berbahasa Arab.
Berkat antusiasme dan keterampilan dia dan mampu melaksanakan tugas selama ini, Nabi menambahkan tugas dan tanggung jawab yang lebih berat. Dia memerintahkan untuk mencatat wahyu Allah dengan tulisan dan merekam dengan hafalannya. Ketika Rasul mendapatkan wahyu, dia memanggil Zaid sambil meminta membawa perkamen, tinta, dan tulang belikat hewan untuk menulis bagian dari Alquran tersebut.
📌 Materi ini telah dipelajari di bangku Aliyah/MTs.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilmuwan Muslim
NonfiksiTulisan ini diambil dari berbagai sumber. Penulis hanya ingin mengulas dan berbagi sejarah di antara kita. Berharap dengan tulisan ini, kita bisa lebih mengenali dan memahami islam lebih dekat. Inspirasi tulisan ini diambil ketika penulis membuat ta...