2

9 2 0
                                    

"NAH! So besok kita masuk kekampus gua kabarin,vano,laskar,langir,dino,viko suruh Alvin yang urus semua datanya,dan tutup identitas kiara serapih mungkin." Ucap mark

Devan tersenyum senang,tidak sabar menanti hari esok menyambut sang musuh dihadapannya.

*kampus.

Kelas sudah selesai,kiara lisa,putri dan anna mereka keluar menuju kantin sebelum pulang. Selama menuju kantin sepasang mata apalagi perempuan memandang kiara tidak suka,bisa diduga karena pangeran kampus mendekati tadi pad saat jam kelas.

Kiara berusaha tidak peduli,mereka duduk dan memesan makan,setelah makanan mereka datang,muncul gerombolan clara bersama pasukannya,kiara sudah bisa tebak akan ada perang setelah ini.

Clara menyiram kiara dengan air jus yang dipegangnya,kiara hanya diam "EH CLARA! MAKSUD LO APAAN ?" teriak lisa tidak terima.

Kiara hanya tertawa "Sepertinya ada yang panas." Ucap kiara menatap clara.

Clara menatap tajam kiara merasa tidak terima revan mendekati wanita yang jelas buka saingan yang pas "Berani banget lo deket sama revan,muka dengan pas-pas aja belagu." Ucap clara.

"Pas-pas an aja gue dilirik sama seorang revan,apa lagi aku gue lebih. Sedangkan lo,muka bak putri cinderela,dapet muka cuek revan. Jadi yang pas-pas an disini siapa? Lo atau gue?" ucap kiara memancing emosi clara.

Clara merasa tidak terima lalu menampar pipi kiara,dan kejadian itu dilihat oleh revan, kiara tersenyum senang karena revan melihat kejadiannya "Sepertinya ada yang akan dihempas nih." Ucap kiara memegang pipi tersebut tanpa membalas perlakukan clara.

Revan mendorong tubuh clara "kayak gini mau jadi cewek gue? Ngaca dulu sama kelakukan." Ucap revan.

"Kok kamu malah bela dia?" ucap clara yang tidak terima.

"masih berani nanya,setelah lo nampar dia." Revan menarik tangan kiara.

Kiara melihat wajah clara yang kesal,lalu tersenyum menang dan mengejek clara yang kalah telak saat ini. Lisa, putri dan Anna tertawa keras karena kejadian tadi,melihat clara tidak terima dan di remehkan oleh kiara,clara pergi dan menuju uks mengikuti revan dan kiara.

"gue rasa clara sama revan akan hilang nih gak akan lama." Ucap lisa.

Anna menangguk setuju "tinggal hitung mundur aja." Jawab putri.

Mereka berjalan menuju ruang UKS,seketika ruang uks penuh dengan gerombolan orang karena revan yang terkenal cuek kini perhatian dengan kiara

"Wah,si revan keknya beneran masih simpen rasa sama kiara." Ucap raka.

"kiara juga cakep sih bro,cuman dia harus siap batin dan mental karena revan tampang aja begitu,aslinya beh psikopat gila." Ucap reno.

"bener,apalagi dia punya musuh yang harus dituntaskan." Ucap raka.

"semoga aja kiara kuat ya." Ucap reno dan di angguka raka setuju

Revan mengobati kiara,memberik kompres pada pipi kiara yang merah,akibat tamparab dari clara "Gue bisa sendiri kok,mending lo keluar." Ucap kiara mengusir revan dari sana,

"gua mau mastiin lo baik-baik aja,kalau itu sakit gue bales 2 kali lipat." Ucap revan.

"lebay,ini urusan gue sama clara,gak usah ikut campur. Dan satu hal lagi,jauh-jauh dari gue." Ucap kiara yang enggan menatap revan.

Revan tidak percaya,kiara berbicara seperti itu,baru kali ini dia ditolak secara tidak hormat "Gue akan bikin lo bertekuk lutut kiara." Batin revan.

Revan berjalan keluar "Kalau bukan karena revan udah gue gampar tuh sih clara." Batin kiara.

Lisa putri dan Anna masuk melihat keadaan kiara sahabatnya yang naas itu dipukul didepan umum "Kasian banget tuh pipi." Ledek lisa.

It's All About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang