4

9 2 0
                                    

Dino dan viko masuk kekelas “hai guys.” Sapa mereka.

“hai juga.” Jawab mereka bersamaan.

“kita boleh dong jadi temen kalian?” tanya viko.

“boleh kok,siapapun boleh.” Jawab angel.

Rasanya mereka ingin tertawa keras,melihat perkenalan awkard ini demi misi rela seperti ini “Lo kenapa ra?” tanya viko.

“Iya,kok pucet gitu?” tanya dino.

“gua gak papa,cuman gak enak badan.” Jawab kiara tanpa sadar bahwa anak buah ini akan melapor pada bigboss.

Kiara tersadar lalu menatap viko dan dino “becanda kok hehehe.” Ucap kiara.

Viko dan dino saling menatap sepertiny ibu Negara sedang sakit,segera harus lapor “Kita pergi dulu ya,” pamit viko lalu berjalan keluar.

“mampus” ucap mereka bersamaan.

***

*kantin.
Devan duduk bersama ke 6 sahabatnya Mark, varo,laskar,langit,dino,viko,semua tertuju pada mereka,dan revan bersama kawannya juga tidak jauh dari sana memerhatikan juga,tidak disangka mengundang penasaraan dan juga kehebohan,apalagi clara berusaha mencari perhatian keduanya,kini mereka dalam tatapa sengit.

“Jarang terjadi model kek kiara disini.” Batin devan.
Viko dan dino datang lalu membisikan sesuatu lalu devan mengetik sesuatu diponselnya,khawtirnya harus ditahan mendengar berita dari viko dan dino.

Line : Mrs. Aldevano.
Kiara…

Ya?

Benar lo sakit?

Iya,Cuma gak enak badan doang biasa.

Jangan anggap sepele.

Ini gak demam devan,cuman gak enak badan aje,cape gue

Mau pulang cepet? Biar saya izinkan.

Gak usah,nanti ada ujian.

Setelah ujian pulang,tidak ada bantahan kiara. Setelah itu kedokter.

Iya,sekalia Lisa, putri dan Anna ya

ya

-------

clara menghampiri meja devan,tatapan tajam dilemparkan oleh teman-teman devan tapi clara tidak takut dengan tatapan tajam itu. Clara duduk disamping kursi devan,lalu memberika senyum sedangkan devan sudah siap dengan mulut sayat nya untuk wanita disampingnya ini.

“Hai,kita yang ketemu dijalan tadi kan,kenalin gue clara.” Ucap clara mengulurkan tanganya.

Devan menatap uluran tangan clara dan menghiraukan “devan.” Jawab devan.

“oke,kalau lo butuh apa-apa lo bisa bilang gue,bakal gue bantu senang hati.” Ucap clara

Devan tersenyum miring “sayangnya gue gak butuh.” Jawab devan.

“gua yakin pasti.” Jawab clara lagi.

Clara memberanikan diri mencium pipi devan, devan menatap tajam clara “Sentuh gue,sama dengan jalan menuju neraka.” Ucap devan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's All About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang