"Aku benar-benar lelah." Park Jimin mendaratkan pantatnya di kursi sebelah Taehyung dan langsung mengambil buku yang tergeletak di atas meja untuk mengipasi dirinya. Melirik teman sebangkunya yang masih bergeming membuatnya bingung. Pasalnya beberapa hari ini lelaki itu terlihat aneh.
Setahu Jimin, Kim Taehyung jarang tidur di kelas. Meskipun dia tau temannya tidak benar-benar tidur, tapi orang yang melihatnya pasti akan berpikir begitu. Kedua tangannya yang tertekuk sambil menumpu kepala benar-benar pemandangan yang tak biasa.
"Taehyung, jam istirahat tadi kau belum ke kantin, kan? Bagaimana kalau—"
"Hei, Park Jimin!"
"Ah, sial! Iblis itu datang lagi. Taehyung, bangunlah dan selamatkan aku."
Tiba-tiba Jimin sakit kepala saat melihat Kim Mingyu datang. Kali ini Lisa yang merangkul Jaehyun dan Eunwoo berjalan di belakangnya. Gara-gara hukuman itu, beberapa hari ini Jimin mengalami hari yang sangat sibuk.
"Kelihatannya kalian makin susah dipisahkan saja ya." Lisa tertawa melihat Mingyu yang mengeteki Jimin di bawah lengannya sedang Jimin meronta minta dibebaskan.
"Lisa, bagaimana kalau kita bertukar pasangan?"
"Hei, aku masih belum mengajakmu ke tempat yang aku beri tahu waktu itu."
"Nggak. Kau nggak lihat aku jadi punya mata panda gara-gara mengikutimu?"
"Sebenarnya apa saja yang kalian lakukan?" Jaehyun bertanya, duduk di bangku yang ada di depan Jimin.
"Kami hanya bermain, hm, mungkin sepanjang malam?" Mingyu menjawab acuh tak acuh masih berusaha menjaga Jimin agar tak kabur.
"Kau juga menyiksaku, bodoh! Lepaskan!"
Ketiganya mencoba memaklumi dua orang yang ribut akibat bermain game sampai larut selama tiga hari terakhir. Mungkin jika Jeongguk ikut, keadaannya akan berubah menjadi lebih dari sangat sibuk. Ngomong-ngomong soal Jeongguk, Jaehyun teringat sesuatu. Dia melihat Taehyung yang sepertinya tengah tertidur.
"Mingyu, bukannya kau seharusnya ada di ruang klub basket?"
"Aku bosan kalau sepanjang hari harus di sana. Lagipula ada Jeongguk yang mengurusnya."
"Ah, benar! Kau wakil kapten, kan? Seharusnya kau bantu kaptenmu!" Jimin masih dengan gigih mencari cara agar Mingyu mau melepaskannya.
"Tenang saja, dia mampu mengatasinya."
"Aku yakin Jeongguk akan datang dan menyeretmu." Eunwoo mengatakannya tanpa tahu bahwa kalimatnya mampu membuat Mingyu sedikit merinding. Karena memang kemarin sepulang sekolah hal itu terjadi.
Mingyu berusaha mengalihkannya dengan mengubah topik yang sebenarnya dia juga sudah lama penasaran. "Ngomong-ngomong karena Jeongguk sedang sibuk dengan klub basket, aku yakin dia belum melakukan apapun."
Yang lainnya tak menjawab secara verbal melainkan melalui lirikan mata yang saling berpindah satu sama lain. Mereka ingin berdiskusi namun Taehyung ada didekat mereka. Ntah dia tidur atau tidak, tapi untuk jaga-jaga saja.
Mereka tidak tahu apa yang tengah terjadi antara Jeongguk dan Taehyung tapi setelah mengobrolkannya di grup chat semalam mereka sepakat bahwa kedua orang itu sedikit aneh. Memang tak banyak perubahan, hanya saja, Jimin berpendapat ketika dia dan Taehyung berangkat bersama dan bertemu Jeongguk di depan kelas, keduanya masih saling menyapa tapi dengan cepat Taehyung masuk ke kelas lebih dulu. Anak itu terlihat canggung bahkan saat berada di tempat duduknya, dia langsung menutup wajahnya dan telinganya terlihat memerah.
Sedang Jeongguk lebih sering melihat ke arah Taehyung selama jam pelajaran lalu menghela nafas di sela-sela itu hingga Mingyu harus memukulnya karena mengganggu konsentrasi. Selain itu, kemarin Taehyung berlari keluar saat Jeongguk menghampirinya ketika ingin mengajaknya pulang bersama. Entah apa yang terjadi, keduanya tak ada yang ingin memberitahukan alasannya ketika ditanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Blossom || KookV ✓
Fanfic[COMPLETE] . [School Life AU] Aku pun penasaran. Kira-kira sejak kapan? . . . "Wah, Jeongguk, bahkan kau nggak memberitahu kami kalau kau dekat dengannya?" Eunwoo menatapku dengan penasaran. Namun nada bicaranya benar-benar menjengkelkan. "Omong kos...