Hilang

211 16 6
                                    

Pagi-pagi sekali keadaan pack sudah gempar karena kehilangan Alexis, kebiasaan Zefanya jika bangun tidur adalah membawa sang anak untuk membawa sang anak dan menidurkannya disamping Aidan. Jujur saja... Alexis alarm terefektif untuk Aidan beranjak dari tempat tidurnya

Tapi pagi ini, Zefanya tak bisa untuk tidak panik ketika melihat baby crib Alexis sudah kosong dan yang tersisa didalam sana hanya selimut sang putra dan botol susunya yang sudah kosong. Seketika Zefanya yang masih setengah sadar langsung berlari panik, memukuli tubuh Aidan yang tak mau bangun padahal ia sudah berteriak sejak tadi. Bahkan beberapa maid sudah menghampirinya panik

"Alexis hilang, Aidan...hiks !" Setelah Zefanya terisak barulah Aidan bangun dengan wajah linglungnya, mencerna apa yang istrinya katakan barusan.

"Apa ? Ke...napa ?" Lihatlah... mungkin Aidan benar-benar belum sadar sepenuhnya

"ALEXIS HILANG !!" pekik Zefanya kesal "ia tidak ada di Baby Crib nya..." rengeknya, membuat Aidan bergegas berdiri seketika. Memerintahkan seluruh penghuni yang berada didalam sana untuk mencari putranya.

Waktu masih menunjukan pukul 4 pagi, beberapa orang mungkin belum bersiap untuk beraktifitas. Tapi dipaksa bangun dan justru turut panik karena sang putra mahkota menghilang dari tempat tidurnya

"Ada apa, Daddy ?" Tanya Levin yang ikut terbangun ketika kamarnya juga mendapatkan sidak dadakan karena kehadiran beberapa maid yang masuk kedalam kamarnya, memeriksa seluruh tempat yang dikira akan ada Alexis didalamnya.

Levin melangkah mendekati sang ayah yang tengah merangkul ibunya yang tampak kebingungan disampingnya

"Kau melihat Alexis nak ?" Tanya Aidan berusaha tenang

"Alexis ?" Bahkan bocah tersebut masih mengucek kedua bola matanya "memang kemana Alexis ?"

"Dia tidak ada di Baby Crib nya" jawab Aidan

"Alexis tak mungkin melangkah jauh, apalagi menuruni tangga atau mendorong beberapa pintu besar" jawab Levin berusaha berpikir jernih "ayah sudah memeriksa seluruh kamarnya ? Atau kamar Clara ?" Tanya Levin karena memang kamar Alexis dan Clara terhubung sebuah pintu didalamnya, membantu Zefanya lebih mudah mengurusi kedua balitanya

"Sudah... tidak ada" jawab Aidan setelah mendapatkan laporan 3 orang maid sekaligus yang memeriksa berulang kedalam sana, bahkan Flores maid terdekat Zefanya sudah menggendong Clara yang sedikit merengek tadi

"Tak mungkin dia jauh dari Baby Cribnya" gumam Levin

"Alpha !" William muncul dengan wajah paniknya, bahkan terlihat ia sedikit mengatur napasnya "saya sudah memerintahkan beberapa warrior untuk menelusuri pack dan memeriksa apa ada hal yang mencurigakan tadi" William benar-benar cepat tanggap, bahkan terlihat dari rambut dan piama tidurnya. Pria tersebut sepertinya langsung berlari setelah mendapatkan mindlink dari Aidan. Aidan hanya mengangguk sebagai jawaban, beberapa orang bahkan masih terlihat mundar mandir dan memeriksa seluruh sudut

"Apa... Alexis diculik ?" Tanya Zefanya ketakutan

"Apa maksudmu Zee ?" Aidan berusaha tenang diposisi sepanik ini

"Levin benar... hiks... bagaimana tubuh sekecil Alexis bisa mendorong pintu kayu atau menuruni tangga" kata Zefanya, Levin memeluk kaki sang Mommy hanya untuk menenangkan.

"Alpha..." seorang warrior masuk dengan tergesa-gesa menghampiri ketiga orang dewasa didalam sana

"Kau sudah menemukan petunjuk ?" Tanya William

"Kebetulan kami berganti shift tadi dan para warrior yang bertugas memastikan bahwa tak ada apapun yang mencurigakan" Aidan mengusap wajahnya lelah

"Baiklah, teruslah mencari !! Kau bisa kembali !!" Perintah William pada Warrior tersebut yang mengangguk patuh dan beranjak darisana

"Mom !" Clara yang berada digendongan Flores mendekat sembari merentangkan tangannya meminta digendong oleh sang ibu

"Maaf, Clara terbangun hmm ?" Ujar Aidan yang justru mengambil alih tubuh sang putri

"Why, Daddy ?" Tanya Clara

"Clara melihat Alexis ?"

"No" gadis tersebut menggeleng yakin, tentu saja... bahkan ia baru saja bangun dari tidurnya

"Luna..." kali ini seorang maid yang menghampiri "tuan muda Alexis" ujarnya terbata dan menunduk takut

"Ya ? Kau melihatnya ?" Zefanya sudah menjawab cemas

"Dia tertidur diantara tumpukan boneka Nona Clara !" Jawabnya membuat helaan napas lega terlontar dari semuanya, Aidan dan Zefanya segera bergegas masuk kedalam kamar Clara diikuti oleh Levin, sedangkan William memilih untuk bergegas membereskan keributan diluar, para warrior mungkin tengah kebingungan sekarang

"Astaga !" Zefanya hanya memekik antara gemas, tidak percaya dan lega. Entahlah... yang jelas setelah melihat tubuh sang putra yang justru terlelap tidur dikaki boneka beruang milik Clara ditambah beruang-beruang kecil dan boneka lainnya membuat ketakutan Zefanya hilang begitu saja.

Anaknya benar-benar menyatu dengan boneka, terlebih dengan piama beruangnya yang akan membuat ia sulit dibedakan. Balita tersebut tampak tertidur nyenyak tak terganggu dengan apapun.

"Bad Alexis !!" Aidan tak bisa untuk tak gemas, maka sasaranya adalah pantat sang bayi yang memang tertidur telungkup disana

Dominic Family (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang