Teacher

444 13 1
                                    

"Banana" Ujar Levin menunjukan satu buah pisang imitasi yang ada diruang makan pack untuk mengajarkan Alexis berbicara dan mengenalkan jenis-jenis buah-buahan

"Nana" saut Alexis senang

"Yeay !" Keduanya bertepuk tangan dan memekik senang, Zefanya yang memperhatikan diatas sofa pun tak bisa untuk tak ikut serta ketika Alexis berhasil mengucapkan nama buah meski masih tak jelas. Setidaknya ada kemajuan bukan ?

"Apel" lagi Levin mengambil jenis buah yang lainnya

"Pel"

"Yeay !" Alexis bertepuk tangan sendiri dan memekik senang

"No Alexis, A... pel" ulang Levin

"A..pen"

"Yeay" keduanya kembali bertepuk tangan sedangkan sang balita tampak bahagia dan antusias belajar

"Anggur"

"A..gul"

"Yeay !"

"Jeruk"

"Uk"

"No, Je... ruk"

"Je uk"

"Yeay"

"Ada apa ini ? Kenapa ramai sekali ?" Aidan menghampiri mereka diruang keluarga, Zefanya tampak memperhatikan putra-putranya yang duduk diatas karpet sedangkan dirinya dan Clara diatas sofa dengan sebuah boneka yang sejak tadi disisiri oleh Clara

"Lihatlah... !" Tunjuk Zefanya dengan tatapannya pada Alexis dan Levin yang tengah sama-sama bertepuk tangan dan tertawa, Aidan melihatnya dan tak mau untuk menyia-nyiakan kesempatan pemandangan gemas dihadapannya. Ia mengambil duduk disamping Zefanya untuk menjadi penonton opera gemas antara kedua putranya

"Lemon" Levin mengambil satu buah imitasi berwarna kuning "Le..mon"

"E..mon"

"Yeay !" Aidan tertawa mendengarnya hingga membuat Levin maupun Alexis menoleh kearahnya

"Yeay !!" Ujar Aidan sambil bertepuk tangan dan meniru nada pekikan senang kedua putranya, kedua putranya mengikutinya membuat Aidan sangat ingin mencium bertubi-tubi pipi Alexis dan Levin. Namun Aidan harus menahannya, tampaknya pelajaran dari Mr. Levin belum selesai

"Strawberry" ujar Levin mengambil buah berbintik khas tersebut, Alexis tak langsung menjawab tampaknya kata-kata tersebut terlalu sulit untuk mulut mungilnya "say... straw"

"So..." bibir Alexis itu maju berberapa cm

"Ber"

"Ben"

"No... Ber"

"No... Ben"

"No, Ben...Alexis. Ber"

"Bel"

"Right"

"Et"

"Hahah..." Levin tertawa seketika ketika sang adik justru meniru setiap ucapannya "kita ulang okay ?"

"Otey" jawab Alexis yang sudah permah diajari kata-kata tersebut, Zefanya sudah mengigiti bantal ditangannya sejak tadi

"Strow..."

"So"

"Ber.. ry"

"Ben..i"

"Strowberry"

"Benni"

"Yeay !!" Alexis kembali bertepuk tangan dan memekik sendiri sedangkan sang kakak tampak hanya menghela napasnya

"Strowberry !" Ujar Levin sekali lagi

"Benni" pekik Alexis tak mau kalah

"Ok..." hela Levin

"Yeay !!" Balita tersebut kembali memekik sambil bertepuk tangan senang dan mau tak mau Levin mengikutinya demikian pula kedua penonton disana

"Kiwi" ujar Levin mengambil jenis buah yang lainnya

"Wiwi ! yeay !" Anak tersebut memekik antusias, tentu saja itu adalah buah favoritnya

"Mango"

"Ngo"

"No, say... mango"

"Ma..ngo" ok untuk buah tersebut tampaknya sang balita tak mendapatkan kesulitan

"Yeay !!" Pekik keduanya bertepuk tangan diikuti Aidan dan Zefanya

"Smart boy" puji Aidan

"Pear"

"Brrruh..." balita tersebut tampak mulai kesal karena kata demi kata mulai susah untuk diucapkan

"Ok... skip" Levin menjauhkan buah tersebut

"Peach"

"Cucu !!" Balita tersebut justru meminta susu sembari menatap sang Mammy, tampaknya Alexis mulai haus setelah mengoceh tadi "Momo... Cucu"

"Say Mommy dulu..." ujar Zefanya berusaha mengambil kesempatan untuk merubah panggilannya, setelah dulu Alexis memanggilnya Momi. Tapi entah kenapa panggilan Momo kembali terdengar ? Mungkin anak tersebut kesal karena Zefanya kadang-kadang mengabaikan panggilan anaknya untuknya, ayolah... anaknya memang paling senang memanggil seseorang tapi setelah mendapatkan etensi anak tersebut justru tak perduli

"Cucu !!" Alexis mulai memprotes karena sang ibu tidak langsung memberikan apa yang ia mau

"Okay... wait boy" Zefanya memanggil seorang maid dan memintanya untuk membuatkan susu Alexis seperti biasanya

"Bisa kita melanjutkannya sambil menunggu susumu ?" Tanya Levin pada sang adik yang tampak memainkan beberapa buah dihadapannya

"Nana ?" Ujarnya mengambil buah berwarna kuning tersebut dan menunjukannya pada Levin

"Right, is Banana" bayi tersebut tersenyum sambil menunjukan deretan gigi susunya

"Mango ?" Alexis mengambil buah lainnya dan menunjukannya pada Levin

"Yes Mango !" Jawab Levin senang "ini apa ?"

"Agul" jawab Alexis

"Wow... kau langsung hapal dalam satu kali tunjuk" kata Levin tidak percaya, demikian pula dengan Aidan dan Zefanya

"Ini apa ?" Aidan yang kali ini mencoba mengambil salah satu buah imitasi tersebut

"No Dadi !" Namun yang ia dapatkan adalah lemparan buah yang lainnya dari tangan si kecil tersebut

"Baiklah... Daddy tak akan ikutan" Aidan menyerah dan kembali duduk seperti semula

"Avocado" kali ini Levin memulai kembali sebelum susu Alexis datang dan mengalihkan konsentrasinya

"Dodo"

"No, A..."

"A.."

"Vo..."

"Po"

"Ca..."

"A..."

"Do"

"Do !"

"Avocado"

"Adodo ! Yeay !!"

"No... Alexis, Avocado..."

"No... Dada, Adodo"

"Hah... Avocado !!"

"Bad Dada !!" Jawab Sang Balita tidak terima dan segera berdiri dari duduknya menghampiri sang Mommy yang tampak sudah memegang botolnya.

Ok pembelajaran hari ini sampai disini saja, balita tersebut tampak sudah malas dan memilih bergelantung dikaki sang Mommy. Biarkan ia tidur daripada menangis bukan ?

Dominic Family (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang