4. Tempat kerja

43 6 10
                                    


Happy reading!!


"Ra pulang sama siapa?" Tanya Cindy yang sedang membereskan buku-buku nya karna jam pulang sekolah telah tiba

"Jalan kaki kak" balas Anara yang juga sedang memasukan buku-buku nya kedalam tas

"Emang rumah Lo dimana?" Tanya Cindy lagi

"Rumah Ara di panti asuhan cahaya kasih kak" jawab Anara

"Lo tinggal di panti asuhan?" Tanya Cindy lagi

"Iya kak" jawab Anara

"Yaudah ayo gua anterin!" Tawar Cindy

"Ehh ngga usah kak nanti ngerepotin ka Cindy lagi,lagian juga aku mau langsung ke cafe kak" tolah halus Anara

"Lo maen ke cafe ga ngajak si Ra!" Balas Cindy

"Ehh aku ngga maen kok kak,aku disana kerja" jelas Anara

"Hah?kerja?" Cindy terkejut mendengar ucapan Anara

"Iya kak kerja,cari uang kak" balas anara

Setelah selesai merapikan barang-barang nya mereka berdua langsung melangkah meninggalkan kelasnya yang sudah mulai sepi.

"Ayo Ra di anterin aja ya" ajak Cindy lagi

"Anterin Anara kemana dek?" Tanya Renaldi

Yap Anara dan Cindy sudah sampai di parkiran disana juga sudah ada si kembar renaldi dan Renaldo dan juga Riki teman mereka.

"Ke cafe kak" jawab Cindy

"Ngapain ke cafe?" Tanya Renaldi

"Ara kan kerja dicafe kak,udah ya kak Ara  jalan dulu nanti telat" ujar Anara berjalan menuju gerbang sekolah

"Hah?kerja?Anara kerja dicafe?" Semua yang ada di sana terkejut mendengar nya

Bagaimana bisa anak umur 14 tahun harus bersekolah dan bekerja dalam waktu yang bisa dibilang bersamaan??

"Ra tunggu!kita anter aja ya?" Cegah Renaldi

"Ehh ga usah kak gapapa ko,Ara udah biasa jalan kaki kak" tolak Anara dengan halus sambil tersenyum

"Ngga udah pokok nya kita anter! Yuk guys" ujar Renaldi

"Yaudah deh,maaf ya kak Ara ngerepotin kalian" ucap Anara tak enak hati

"Gapapa Ra,kan kita yang maksa kamu" balas Cindy

Sekarang mereka berjalan menuju mobil milik ketiga saudara itu dan tentu nya Riki yang ikut menebeng dengan mereka.

Tiba-tiba bolan mata Anara menangkap sosok yang tadi menolong nya,dan dia langsung menghampiri nya dengan semangat.

"Hay Kaka serem!" Sapa Anara sambil tersenyum manis

"Jadi yang di maksud anara Kaka serem itu Daniel?" Batin Cindy

"Gila bisa-bisa nya si anara manggil Daniel Kaka serem" batin Riki

"Aduhh polos banget Lo Ra" batin si kembar

Sedang kan yang di sapa menatap Anara dengan tatapan yang sulit diartikan

"Kak Cindy ini yang tadi nolongin Ara kak" ujar Anara pada Cindy

"Oo iya iya, yaudah yuk jalan lagi ntar Lo telat lagi" balas Cindy agak takut melihat Daniel

"O iyaaa yuk kak!!Kaka serem Ara pulang dulu ya dadahh,Kaka hati-hati ya dijalan" ucap Anara

Cindy berserta yang lain langsung menarik tangan Anara untuk segera pergi dari sana,bisa gawat kalo Daniel marah karna dipanggil seperti itu.

Mereka semua sudah masuk kedalam mobil milik tiga bersaudara itu.
Renaldi duduk di kursi samping supir lalu di tengah ada anara dan Cindy kemudian di belakang ada Renaldo dan Riki.

Mereka Semua dalam perjalan menuju cafe tempat dimana Anara berkerja.
Sambil menunggu sampai tempat tujuan mereka berbincang sesekali tertawa dan mendengarkan cerita Anara.

Anara yang senang sekali menceritakan hidupnya dan bercerita tentang hal-hal lucu dalam hidup nya.

Mereka yang mendengar cerita Anara merasa sedih sekaliagus kasian pada Anara tetapi mereka terus menyemangati Anara.

"Eh iya Ra,tadi Lo berani banget ngatain Daniel serem" ujar Riki mengingat kejadian di parkiran sekolah tadi

"Ya kan emang gitu kak kenyataan nya Kaka itu emang serem tau" balas Anara

"Elo doang Ra yang berani ngatain dia hadeuhh" ujar Riki lagi

Yang lain mendengar nya hanya tertawa saja melihat kelakuan Anara.
Dan mereka melanjutkan mengobrol sambil tertawa lagi hingga akhir nya sampai di Cate tempat anara bekerja.

Anara segera turun dari mobil dan ngucapkan terima kasih kepada semuanya lalu mobil Cindy berjalan meninggalkan Anara,dan Anara segara memasuki cafe tersebut.

"Salut banget gua sama si Anara" ujar Riki tiba-tiba

"Iya sama gua juga,ga nyangka gua kalo dia itu anak yatim piatu dan harus sekolah sekaligus kerja buat bantu ibu panti" balas Renaldo

"Anak sekecil dan selucu dia harus ngerasaan yang namanya kerja,dijauhin sama orang² dibully dan segala macem,kuat banget dia" ujar Renaldi

"Iya bang,gua juga kasian sama dia.padahal anak nya baik dan lucu banget ya" balas Cindy sedih dengan kehidupan anara

"Mulai sekarang kita harus selalu ada buat dia,karna kita sahabat Pertama dia,kita ga boleh ngecewain dia" jelas renaldi

Dan disetujui oleh yang lainnya,mereka semua sudah menganggap Anara sebagai adik kecil yang harus dilindungi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Assalamualaikum Kaka cantik" sapa anara pada raya sambil terkekeh pelan

"Waalaikumsalam Dede gemes" balas raya diikuti kekehan pelan

"Hari ini rame kak?" Tanya Anara

"Ngga terlalu rame kok" jawab raya

"Oke kak,ara ganti baju dulu ya kak" ujar Anara sambil berjalan ke ruang ganti dan diangguki oleh raya.

Namanya adalah Raya Puspita ia pelayan dicafe tersebut sama seperti anara,umur nya baru 21 tahun.

Raya memiliki wajah yang manis,sikap yang ramah kepada semua orang dan sangat sabar atas apa yang menimpanya.

Dia selalu membantu Anara dalam hal apapun,raya juga sudah menganggap Anara sebagai adik nya sendiri.

Anara kembali dengan menggunakan seragam cafe dan segera Merapikan yang perlu di rapikan,dan membuat pesanan para pelanggan.

"Ra tolong antar ini ke meja nomor 5 ya!" Suruh Sinta,salah satu pelayan disana

"Oke kak" balas Anara dan langsung berjalan menuju meja nomor 5

"Permisi..ini pesanannya pak" ujar anara sopan

"Oh iya terima kasih" balas bapak dan menengok ke arah Anara dan memperhatikan anara

"Iya pak sama sama,permisi" ucap Anara sambil tersenyum manis

"Kenapa senyum nya mirip sekali dengan istriku,apa jangan² dia itu..." Batin orang itu.

Dan orang itu langsung segera mengambil ponselnya lalu menelpon seseorang,dan segera pergi dari cafe tersebut.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hay guys..
Kalian bisa bantu aku dengan cara follow aku,vote dan comment ceritaku kalau ada yang salah dalam penulisan katanya kalian bisa kasih tau aku.

Dan itu sangat sangat membantuku dalam menulis lebih baik lagi.
Terima kasih sudah membaca😊😊❤️

Dan dimohon dengan sangat untuk tidak memplagiat ceritaku!!
Karna ini murni hasil otakku!
Sekian dan terima kasih 😊😊

Anara Lidya Mahdi [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang