Kau mengerutkan keningmu ketika melihat Ren lagi-lagi sedang berbicara dengan pria tinggi ubanan, dan ada seorang pria berambut hitam juga disebelahnya sepertinya orang aneh itu membawa temannya kali ini.
Tidak bisakah para shaman ini menyingkir dari koki kesayangannya, rasa ingin melempar ikan kemuka para shaman itu stonk.
Rasa jijik dilidahmu setelah melahap beberapa kutukan masi tersisa itu membuatmu badmod.
Kalau itu bukan saran dari Ren, kamu tidak akan mau melahap kutukan dan lebih memilih frustasi kelaparan. Makanan biasa memang bisa mengurangi rasa lapar tapi itu harus dengan jumlah yang ekstrim.
Berbeda dengan melahap kutukan meskipun hanya satu dua biji kutukan tingkat rendah yang kau lahap itu bisa membuatmu berhenti merengek kelaparan setidaknya selama satu hari penuh.
tapi rasanya jijik bos walo ga makan langsung dari mulut jadi mending sekip saja kalo tidak disuru 👍
Kasian Ren masi bocil suda dibabuin takutnya ntar ubanan sebelum waktunya gara-gara kecapean.
Yah itu adalah caramu menghargainya dengan sedikit menuruti saran dari Ren.
Tapi walaupun ga lapar lagi buat sementara kau tetap bakal nyuru Ren masak buat ngemil jadi gada bedanya ahahahahak.
Meskipun kau hampir tidak pernah berbicara dengan lembut terhadapnya dan menyuruhnya untuk tiap saat memasak dengan semena-mena, kau tetap menghargainya karna Ren adalah satu-satunya yang dekat denganmu dulu maupun sekarang.
Entah karna sarafnya ada yang putus atau dia uda gawaras uda dilakuin semena-mena tetap aja nempel, entahlah apapun itu alasannya tidak buruk untuk memiliki koki pribadi yang handal untuk dirimu sendiri.
"Oi Ren ayo pulang ikan-ikan ini tidak bisa memasak diri mereka sendiri," katamu sambil mengangkat kantung plastik berisi ikan mentah kedepan muka Ren yang lagi kaget karna ganyadar kau udah datang.
"(Name)-sama bukannya kau sudah makan?" tanya Ren bingung, dia mendorong pelan kantung plastik berisi ikan itu agar menjauh dari mukanya bau amis njg.
Gojou yang dari tadi sibuk ngobrol dengan Ren juga tidak menyadari orang yang ditunggunya udah dateng,
yoi lah orang kau sengaja nurunin hawa keberadaan mana bisa dia nyadar.tidak melewatkan kesempatan tanpa babibu dia langsung megang tanganmu yang nganggur.
"Bisakah kita berbicara sebentar nona?"
Gojou sekarang tidak memakai kain hitam penutup mata melainkan kacamata hitam, udah ngaca beberapa kali tadi mastiin uda ganteng belum. udah ngetest demeg mukanya ke ciwi-ciwi anak sekolahan juga hasilnya 100 persen pada ngeblush semua. Gojou suda pede kali ini gabakal dikacangin lagi.
Oke tentu saja rasa pedenya itu dihancurkan dalam sekejap juga
"Gak," jawabmu singkat padat ngejleb.
Gojou mematung mendengar jawabanmu sedangkan Fushiguro yang daritadi sanderan dipohon memberikan tatapan prihatin kepada gurunya itu
Matanya seakan mengatakan dahla nyerah aja sana.
Kau menoel-noel pipi Ren yang juga lagi memberikan tatapan yang sama dengan Fushiguro kepada Gojou.
"Ren belajarlah memasak makanan indo juga, makanan dari sana enak-enak. Dan juga hal menjijikan seperti itu tidak dihitung sebagai makanan jadi aku belum makan."
Tanganmu masih menoel-noel pipinya ketika mengatakan itu mengabaikan Gojou yang masih membatu dan Fushiguro yang sekarang sedang beralih menatapmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I JUST WANT TO EAT | Jujutsu kaisen x Reader
FanfictionHah kutukan? Wadah Sukuna? SMK jujutsu? Entahlah bro gua udah gangurus gituan lagi, gua disini cuma numpang makan -(Name)