Duduk diatas sofa dengan nyaman seperti dirumah sendiri di ruang kerja orang lain, Kau membolak-balikkan segepok uang ditanganmu entah berapa itu jumlahnya intinya banyak, tanganmu yang satunya nganggur mengambil cemilan yang disiapkan lalu memakannya dengan tenang.
Seorang perempuan dengan penampilan seperti lelaki, berdiri dengan sopan didepanmu sambil tersenyum khas seorang pembisnis ketika mulai berbicara denganmu.
"Wah (Name)-sama lama sekali saya tidak melihat anda kemana saja anda selama ini?" Orang itu bertanya sambil masi tersenyum.
Dengan nada terganggu kau menjawab "Hentikan ekspresi menjijikan itu dan bukannya yang menghilang selama 1 bulan lebih itu kau? Lon? hmmm?"
Gara-gara orang yang bernama Lon ini kau sampai harus melahap kutukan yang rasanya menjijikan itu, kalau orang ini tidak menghilang selama beberapa bulan kau tidak akan perlu menghemat pengeluaran dan mengikuti saran Ren melahap kutukan untuk menahan rasa lapar.
Hal itu membuatmu agak kesal.
Kau melepas ikatan yang mengikat uang segepok itu dan kemudian melemparkan uang tersebut tepat ke wajah orang yang bernama Lon itu. Uang itu mengenai wajahnya dan berhamburan dilantai.
Melemparkan uang kewajahnya sama sekali tidak membuat rasa kesalmu menurun. Melihat cemilan yang tanpa sadar sudah habis ketika kau ingin mengambilnya untuk menenangkan diri kau memberikan isyarat kepada Lon untuk membawakan cemilan yang lain.
Lon mengangguk patuh dan segera pergi keluar untuk mengambilkan cemilan, tidak memerlukan waktu yang lama ia kembali ke ruang kerjanya dan menaruh dua kantung plastik besar berisi berbagai macam makanan ringan diatas meja.
"Cepat jelaskan alasanmu dan buat itu seringkas mungkin," katamu datar.
Beberapa menit yang lalu ketika Lon pergi keluar sebentar untuk mengambilkan cemilan, kau sempat kepikiran untuk membunuhnya saja.
Tapi dari sekian banyak keturunan dari budak (atau juga bisa disebut orang yang melakukan perjanjian denganmu dimasa lalu) yang kau berikan tanda kutukan, hanya orang ini saja yang penghasilannya meluber kemana-mana singkatny ni orang sultan banget.Sayang kalau dibantai sekarang, ditinggal sebulan aja udah melarat kekurangan duit si (Name) apalagi selamanya. Kalian kira (Name) dapat duid dari mana bisa belanja ciki ga ngotak sana-sini? Kerja? apa itu kerja tentu saja (Name) akan malak duid dari hasil kerja rodi dari para babunya.
Gapunya hati? jahat? HohO salahin saja leluhurmu yang kena tipu dan bikin perjanjian sama si (Name) jangan (Name)nya akwosksosk
Lon segera menjawab pertanyaanmu sambil bersujud meminta belas kasihanmu
"Saya hanya pergi berlibur sebentar tidak lebih, saya tidak bermaksud untuk kabur dari anda (Name)-sama"
Ketika Lon selesai mengatakan itu ia segera berhenti bersudud dan membuka sedikit kerah bajunya lalu melepas perban yang melilit lehernya perlahan ada sebuah tato berwarna hitam yang keliatan seperti siap akan mencekik lehernya kapan saja, dan kalau lebih diperhatikan sekali lagi tato itu tampak hidup dan bergerak.
"(Name)-sama tau sendiri kan kami keturunan langsung dari orang itu tidak akan pernah bisa lari dari anda, anda bisa mengambil nyawa kami kapan saja dan dimana saja jika anda berkehendak (Name)-sama, saya tidak akan repot-repot berusaha melakukan hal tidak berguna seperti kabur dari anda."
KAMU SEDANG MEMBACA
I JUST WANT TO EAT | Jujutsu kaisen x Reader
FanfictionHah kutukan? Wadah Sukuna? SMK jujutsu? Entahlah bro gua udah gangurus gituan lagi, gua disini cuma numpang makan -(Name)