000

5K 523 19
                                    

"Halo kalian semua! Di sini Kugisaki Nobara-desu! Aku akan mengajak kalian bagaimana sih serunya terpleset hingga ke dunia lain~"

.

.

.

.

.

"CUT!"

Aku mulai meragakan tanda '×' dengan kedua tanganku.

"Seru your head! Di sini tuh sama sekali gak ada gadget ataupun hal-hal berbau modern, bahkan Tokyo! Apa-apaan novel yang karakter utamanya gak berguna dari dunia modern, tiba-tiba mati atau apalah itu dan reinkarnasi atau transmigrasi ke dunia lain, lalu mereka mendapatkan sebuah sistem dan mereka jadi senang karena kekuatan yang mereka dapatkan itu.. lalu setelahnya mereka berkuasa atau membuat harem mereka? Oi, oi, oi, kalian yang pikir itu keren, seru, dan sangat menyenangkan hah? Itu sama sekali tidak seperti apa yang kalian pikirkan, bakayarou!" kataku dengan mendekatkan wajah seram buatanku ke sebuah kamera menyala yang terpasang di dinding Bar.

"Contoh nyata adalah aku sendiri! Lihat aku sekarang ini! Aku disuruh terus menerus tinggal di sebuah Bar tua nan rapuh ini, ditambah aku dipaksa menjadi cucu dari kakek dengan hobi menjadi babu dan wanita dengan rupa muda tapi aslinya tu-"

BAM!

"Ittai!" jeritku kesakitan memegang kepala.

"Nobara-chan~ Kamu tidak boleh menjelek-jelekkan tempat tinggalmu apalagi kakek-nenekmu ini loh~" kata wanita berambut hitam pendek tersenyum dengan rokok di tangannya. Nama beliau adalah Shakuyaku, alias Shakky.

"Hahahaha! Nobara-chan sangat lucu ketika sedang berbicara sendiri! Itu membuatku bahagia dikala aku tidak mendapatkan uang untuk hari ini! Dan benda apa itu yang kamu pasang di dinding? Apalagi itu terbuat dari kardus bekas dan kau bereaksi seperti kau sedang merekam diri?" tanya seorang kakek tua berkacamata sambil meminum segelas alkohol di tangannya. Dan kakek tua itu bernama Silver Rayleigh.

"Damare, Jīchan yarō! Kau tak bisa apa melihatku senang dengan mengenang masa laluku di dunia modern!" teriakku menunjuk wajah Rayleigh.

"Hahahaha! Itu sangat lucu sekali, Nobara-chan! Kau dan delusi dari dunia modern itu lagi, hahaha!" tawa Rayleigh.

"Ku bilang ini bukan delusi! Aku memang berasal dari dunia mode-"

"Ok, cukup, kalian berdua. Ini waktunya kita bersiap untuk makan malam." kata Shakky menengahi.

Aku dengan cepat melupakan kejadian sebelumnya dan menengok ke arah Shakky sambil berkata dengan nada ceria, "Aku mau steak dan jus jeruk, Shakky!"

"Ara? Sepertinya aku tadi salah dengar? Tadi kamu bilang apa, Nobara-chan?"

"Ugh.. maksudku, aku mau steak dan jus jeruk, Bāchan!"

Shakky meniup asap rokok dari mulutnya dan tersenyum dengan mata tertutup. "Setidaknya kau bisa memanggilku dengan panggilan itu, walau terdengar sedikit terpaksa." katanya.

Aku tidak mengerti kenapa mereka berdua sangat terobsesi denganku yang menyebut mereka dengan panggilan itu, pikirku dengan alis berkedut.

Aku berjalan dan duduk di depan meja Bar, yang mana aku duduk bersebelahan dengan Rayleigh.

"Ini sudah sebulan semenjak aku membawamu ke Bar ini untuk tinggal di sini bersama kami." kata Rayleigh menggoyangkan gelas alkohol di tangannya.

"Benarkah? Ku kira aku sudah setahun di sini." balasku tak ingat sudah berama lama aku tinggal di dunia aneh ini.

"Puff- hahahaha! Ternyata, kamu memang berbakat membuat orang lain tertawa!"

"MEMANGNYA SIAPA YANG BERNIAT MEMBUAT ORANG TERTAWA! ITU HANYA KAU SAJA YANG TERTAWA!" kataku yang di akhiri dengan mendengus kesal.

"Tapi.."

"Hah? Tapi apa?"

"Berkatmu, aku dan Shakky bisa melewati hari-hari tua dengan sangat menyenangkan." kata Rayleigh melihatku dan tersenyum di wajah keriputnya.

Tiba-tiba saja aku jadi merinding setelah melihat kakek tua sialan tersenyum tulus.

"Apa-apaan ini? Oi, Jīchan yarō, kau membuatku merinding setelah melihat senyummu itu!"

"Haha! Nobara-chan, perempuan tidak sepatutnya berbicara begitu saat momen seperti ini, apalagi pada kakek kesayanganmu ini~"

"Bukankah kau yang delusi?" gumamku melihat wajah bodoh kakek tua sialan itu.

Tak lama kemudian, Shakky mulai membawa makan malam kami, yang mana kami bertiga makan dengan keadaan damai hingga selesai dan setelahnya tertidur di kamar masing-masing.

Kugisaki Nobara [One Piece × Jujutsu Kaisen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang