Beberapa menit setelah Zoro pergi ke luar Bar.
Nobara tampak diam sebentar dan Rayleigh mulai bertanya padanya.
"Ada apa Nobara?"
"Tidak, hm.. bagaimana ya aku mengatakannya?"
Rayleigh dan Shakky yang sedang mengelap meja bar sekarang fokus pada Nobara.
"Kalau tidak salah saat aku sedang menguping pembicaraan Nami, dia pernah bilang kalau Zoro itu tidak bisa pergi sendirian. Bahkan Sanji juga mengatakan kalau Zoro itu bahkan tidak tahu jalan lurus. Jadi, apa orang itu akan baik-baik saja? Maksudku.. untuk bisa kembali bertemu dengan kawanannya di pulau ini."
Rayleigh: "..."
Shakky: "..."
Keduanya mulai menatap Nobara yang sedikit canggung.
"K-Kenapa kalian menatapku seperti itu?" tanya Nobara yang mundur beberapa langkah.
Rayleigh yang melihatnya mulai tertawa lepas.
Shakky tersenyum dan berkata, "Karena kamu khawatir pada Roronoa, bagaimana jika kamu mengikutinya?"
"Ha? Aku mengikutinya? Untuk apa?" tanya Nobara.
"Bukankah kamu khawatir padanya?" tanya balik Rayleigh.
"S-Siapa yang khawatir pada orang itu?! Hmph, lebih baik aku menggunakan waktuku untuk beristirahat di kamar." jawab Nobara dengan rona merah di wajahnya karena malu, kemudian dia berjalan pergi menuju kamarnya untuk tidur siang.
Beberapa jam kemudian.
Nobara membuka matanya dan melihat ruangan yang tidak dikenalinya, seperti ruang rawat namun dalam ukuran kecil.
"Sial! Seseorang telah berhasil menculikku?"
Kemudian Nobara juga menyadari bahwa dia merasakan gelombang dan paham bahwa dia sedang berada di dalam kapal. Tapi pertanyaannya, dia sedang berada di kapal siapa?
"Apapun itu, aku hanya perlu memberinya pelajaran. Berani-beraninya seseorang menculik Nobara-sama ini."
Kemudian Nobara bangkit dari kasur tersebut dan berjalan ke luar pintu ruangan.
Saat ingin membuka pintu, ternyata orang dari luar sudah lebih dulu membukanya, dan cukup terkejut ketika Nobara melihat siapa orang yang memasuki ruangan tepat dirinya berada.
"Nami?!"
"Oh, Nobara, kamu sudah sadar rupanya?"
"Jangan bilang kalau ini semua—"
Nami tersenyum dengan mengangguk.
Nobara mulai menjerit dan langsung memegang bahu Nami dan menggoyangkannya.
"Kenapa kamu menculikku? Apa aku membuat salah padamu? Dan apa yang membuatmu berpikir aku akan jadi bajak laut sepertimu, Nami?!"
"Hahaha... ano sa, Nobara, i-ini semua idenya Luf—"
"Ide si monyet itu?!"
"I-Iya.."
"Mana dia?! Mana si monyet topi pramuka itu?!"
Nami yang cukup takut dengan Nobara itu mulai memberitahukan di mana Luffy berada.
Kemudian Nami merasa lega setelah melihat Nobara yang sudah melupakannya dan melesat pergi menuju Luffy. Tapi dia juga terkejut ketika melihat Chopper yang tiba-tiba saja muncul dari bawah kasur rawat.
"Chopper?!"
"Nami! Tadi itu sangat menakutkan sekali!" kata Chopper sambil menangis ketakutan.
"A.. haha.. ya, tadi itu sangat menakutkan sekali.." balas Nami setuju.
"Karena sangat takut, aku jadinya memilih untuk bersembunyi di bawah kasur sambil menutup mulutku untuk tidak mengeluarkan suara sedikitpun." kata Chopper yang masih ketakutan, "Nah, Nami, bagaimana nantinya jika Nobara menyadari bahwa Rayleigh dan Shakky telah menyetujui kita untuk menculik Nobara saat tertidur?" lanjutnya.
"Tidak, sebaiknya jangan beritahu Nobara tentang itu. Kita harus menjaga rahasia ini sampai mati." balas Nami dengan serius.
"Um! Aku akan menjaga rahasia ini!" sambung Chopper dengan serius.
Mereka berdua terdiam sebentar, tapi selanjutnya Chopper bertanya, "Tapi Nami, apakah kita harus memberitahukan pada Nobara kalau dia tidak bisa balik lagi?"
Nami menggelengkan kepalanya. "Tidak, biar Luffy dan lainnya saja yang memberitahukan hal itu pada Nobara. Lagi pula, Nobara pasti akan sangat marah kalau dia tahu dia tidak bisa balik lagi karena sekarang kita sedang berada di bawah air."
Chopper meneguk ludahnya. "Luffy dan lainnya sangat kasihan, tapi di sisi lain aku sangat takut dengan Nobara." katanya.
Nami mengangguk setuju untuk kesekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kugisaki Nobara [One Piece × Jujutsu Kaisen]
Hayran KurguKetika kang santet, alias Kugisaki Nobara terpleset hingga masuk ke dunia "One Piece" dan tak sengaja jatuh di antara pepohonan tinggi di Grove 13 Kepulauan Sabaody. Dan pada saat itu seorang kakek tua yang baru saja pulang dari kerjaan hobinya tak...