"Ria! aku mau pesan menu barumu~" teriakku membuka pintu restoran.
"Ara? Ku kira siapa, ternyata Nobara-chan yang datang. Aku sempat panik kalau ternyata orang lain yang berteriak seperti itu padaku." kata perempuan yang empat tahun lebih tua dari Nobara, Noria.
"Ria, aku juga mau cemilan seperti biasanya, tapi dibungkus."
"Dibungkus? Tidak biasanya minta dibungkus?"
"Ah, itu—"
*pintu restoran terbuka*
Tap!
Tap!
Tap!
Suasana yang tadinya hangat, seketika menjadi dingin karena beberapa bajak laut mulai memasuki restoran tersebut, membuat kebanyakan yang ada di sana menjadi diam ketakutan.
Ria yang berada di dekatku juga merasa takut, sebelum akhirnya pamit sebentar padaku, lalu pergi ke para bajak laut tersebut.
Bajak laut bajingan itu beraninya mereka menyabotaseku!
Aku menatap tajam ke para bajak laut yang sedang duduk menyuruh Ria untuk cepat mengantarkan semua menu pesanan mereka.
"Oi, oi, oi, kalian para bajak laut brengsek." kataku memandang rendah mereka.
Para bajak laut itu seketika mulai fokus terhadapku dengan tatapan kesal. Ya, kesal karena fokus melihat kecantikan dari Nobara-sama ini.
"Kalian menyuruhnya untuk cepat menyajikan menu kalian? Oi, memangnya kalian buta apa? Ada banyak pelanggan yang dengan sabarnya menunggu menu mereka," menunjuk ke semua pelanggan yang entah kenapa mereka menggelengkan kepala mereka dengan wajah panik, "termasuk aku," menunjuk diriku sendiri.
"Jadi, daripada kalian menyesal atas perbuatan kalian saat ini, lebih baik kalian menunggu menu kalian datang dengan sabar." lanjutku melipatkan kedua tanganku di depan dada.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Third's POV
"BWAHAHAHA!"
"HAHAHAHA! Apa-apaan gadis itu? Dia sama sekali tidak menganggap kita sebagai bajak laut yang kejam, hahaha!"
"Hei, gadis kecil, kau tidak tau siapa kapten kami?" tanya salah satu bajak laut menunjuk ke pria besar buruk rupa di sebelahnya.
Nobara mendengus. "Tidak tau dan tidak mau tau. Hei, sebaiknya enyah dari restoran ini, kalian mengganggu kami." jawabnya yang sudah mulai kesal dengan tawa jelek mereka.
"Nobara-chan.." kata Ria khawatir pada Nobara.
"Hei, Nak! Kau serius tidak tau siapa kapten kami? Kapten kami ini memiliki harga 89 juta beri di kepalanya!"
"89 juta beri?" gumam Nobara melebarkan kedua matanya, Uang sebanyak itu bisa membuatku membeli banyak pakaian cantik, pikir Nobara.
"Apa? Sekarang kau takut setelah mendengar harga buronan kapten ka—"
"Ria, maaf ya, aku tidak jadi pesan menu barumu itu, dan juga.. sepertinya restoranmu akan sedikit hancur karenaku. Tapi tagihannya bisa kau taruh atas nama kakek tua sialan itu!" kata Nobara tersenyum melihat Ria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kugisaki Nobara [One Piece × Jujutsu Kaisen]
FanfictionKetika kang santet, alias Kugisaki Nobara terpleset hingga masuk ke dunia "One Piece" dan tak sengaja jatuh di antara pepohonan tinggi di Grove 13 Kepulauan Sabaody. Dan pada saat itu seorang kakek tua yang baru saja pulang dari kerjaan hobinya tak...