Sweet Weekend

231 22 4
                                    

"semoga saja mama dan baba nya tidak ada dirumah" Jeno yang telah bergaya rapi dan tampan, bermaksud hendak menjemput sang pujaan hati untuk sekedar menghabiskan weekend bersama di tempat romantis minggu ini. Setelah berpamitan pada Minhyung yang tumben sekali bangun pagi-pagi dan sedang sibuk bermain gitar ditemani coklat panas, Jeno bergegas turun ke basemen.

Tujuan utama Jeno hari ini adalah membawa kekasih cantiknya itu ke wahana permainan. Naik roller coaster bersama Jaemin adalah hal yang paling di dinantikan Jeno hari ini. Karna nanti dia akan naik berdua bersama dengan Jaemin, dan Jaemin pasti akan berteriak histeris ketakutan lalu memeluknya. Wahhh, bisa untung banyak dia kalau selama naik roller coaster Jaemin memeluknya terus kan? Membayangkan nya saja sudah membuat Jeno tersenyum senyum sendiri.

Jeno terus tersenyum senang sambil mengendarai motor nya menuju alamat yang telah diberikan Jaemin tadi malam padanya. Setelah bertanya tentang alamat baru Jaemin (mansion Seo) Jeno awalnya ingin memberikan surprise dengan datang tiba-tiba, tapi itu tidak bisa. Karna itu sama saja dengan cari mati, bagaimana jika baba Jaemin ada dirumah? Hiiiii Jeno bergindik takut membayangkan jika nanti baba Jaemin menendang bokong nya keluar dari rumah mereka, bahkan sebelum Jeno sempat mendudukkan dirinya di sofa. Pikiran Jeno terlalu lebay sih memang, mana mungkin juga baba Jaemin yang sangat berwibawa itu mengusir tamu dengan cara tidak manusiawi seperti itu.

Masih dengan pikirannya yang bergentayangan kemana-mana, Jeno terus melajukan motor sport hitam kesayangannya itu menuju mansion Seo. Tidak sabar sekali ingin melihat kekasihnya itu yang imut seperti kelinci. Sudah dari beberapa hari yang lalu mereka merencanakan untuk kencan, tapi selalu saja gagal.

Apalagi minggu ini adalah minggu yang sangat sibuk menurut Jeno. Maklum kan saja, dia kan pemalas. Jadi selama beberapa hari belakangan ini mengurus Hyung nya yang baru tiba dari Seoul, membuat Jeno merasa ia benar-benar butuh refreshing untuk memanjakan diri. Ke tempat romantis untuk kencan adalah tujuan utama nya. Tentu saja bersama sang kekasih Na Jaemin. Karna kelinci manis itu sempat ngambek beberapa hari yang lalu karena Jeno membatalkan kencan mereka.

.

.

.

Tok tok tok,
Jeno mencoba mengetuk pintu dengan perasaan campur aduk. Takut pada baba Jaemin lebih tepatnya. Karna baba Jaemin tidak mengizinkan Jaemin memiliki hubungan khusus dengan siapapun saat ini. Tapi kan mereka bisa berbohong dan mengatakan mereka hanya berteman saja bukan? Sayangnya si cantik bernama Na Jaemin itu orangnya suka lepas kontrol, sering memanggil Jeno suamiku di sembarang tempat, dia bahkan pernah hampir kelepasan mencium Jeno saat sedang dalam situasi dinner bersama baba dan mamanya. Bagaimana Jeno tidak was was, kalau tidak hati-hati baba Jaemin bisa tau kalau mereka berpacaran. Kalau mamanya sih, Jeno yakin pria paruh baya yang sama cantiknya dengan Jaemin itu mau menerimanya dengan senang hati. Karna, disamping cantik dan baik. Mamanya Jaemin juga sangat lembut dan penyayang.

Tok tok tok,
Jeno mencoba mengetuk lagi, kali ini agak sedikit kencang. Ia bahkan lupa ada bel disamping pintu itu saking gugupnya.

"Apa tidak ada orang dirumah? Apa mungkin Jaemin dan keluarga nya sedang menghabiskan weekend bersama? Tidak mungkin. Baba nya Jaemin kan tidak pernah libur bekerja. Apalagi tadi Jaemin bilang baba nya ada pekerjaan mendesak hari ini, jadi mana mungkin mereka pergi berlibur hari ini kan?" Jeno bergumam pelan sembari masih menunggu sang tuan rumah membukakan pintu.

Cklek,
Pintu terbuka menampilkan seorang pria yang sangat dihormati Jeno di keluarga Jaemin. Ya, Nakamoto Winwin.

"Je-?"

"Jeno" Jeno menjawab cepat dengan senyuman yang membuat matanya seperti bulan sabit itu. Jeno membungkuk sopan pada mama sang kekasih.

"Ahh benar, Jeno temannya Nana yang ikut dinner bersama kami waktu itu kan?"

The InfinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang