Who is She?!

179 13 23
                                    

Minhyung kesal, sangat kesal. Ia yang sedang bersiap-siap untuk pergi ke arena balapan malah kedatangan tamu tidak diundang dan tamu yang paling tidak ingin Minhyung temui. Siapa lagi kalau bukan tunangan nya itu, si gadis jadi-jadian bernama Nami.

Gadis itu bahkan tidak mengatakan apa-apa dulu padanya sebelum ke Jeju menemuinya. Hal yang paling gila lagi adalah, gadis itu bilang akan pindah ke sekolah yang sama dengan Minhyung di minggu ini juga. Minhyung tidak habis pikir dengan kelakuan Nami, sebenarnya apa yang ada dipikiran gadis itu. Apa sebegitu terobsesi nya dia pada Minhyung? Minhyung berdecak sebal, gadis ini benar-benar membuat nya emosi.

"Oppa kau tau, aku sangat merindukanmu. Bahkan ini belum sebulan kau berada disini, tapi aku sudah seperti tidak bertemu dengan mu dalam waktu yang sangat lama" Nami terus berbicara heboh dan dengan ekspresi yang demi tuhan membuat Minhyung ingin muntah. Gadis itu berceloteh tentang banyak hal yang sama sekali tidak penting bagi Minhyung. Benar-benar tidak bisa tenang sejak ia datang tadi. Dia bahkan hampir masuk ke kamar Minhyung saat Minhyung sedang berganti pakaian, memang membuat naik darah gadis satu ini. Tidak tau batas privasi orang.

"Oppa bagaimana kau selama disini? Apa kau makan dan tidur dengan benar, aku sangat mengkhawatirkan mu, aku-"

"Aku baik-baik saja jadi tidak usah khawatir. Ngomong-ngomong aku malam ini sudah punya janji dengan teman-teman ku, dimana kau menginap? Aku akan mengantarmu pulang" Minhyung dengan malas dan setengah hati berdiri dari duduknya dan meraih kunci mobil Lucas yang dipinjamkan Lucas padanya beberapa waktu lalu. Menambah pekerjaan saja kan jadinya. Harusnya Minhyung bisa langsung pergi menjemput Donghyuck tadi, tapi jadi harus mengurus hal yang tidak penting begini.

"Aku tidak mau pulang dulu, aku masih mau bersama denganmu oppa. Kita bahkan baru bertemu lagi setelah beberapa waktu, dan kau malah ingin aku cepat pergi? Sebenarnya kau ingin kemana oppa? Biarkan aku ikut denganmu" Nami berdiri cepat dan mengandeng tangan Minhyung sembari terus merengek menyebalkan, demi tuhan Minhyung sangat ingin menyeret gadis itu keluar dari apartemen mereka.

"Tempat itu bukan untuk para gadis. Cepat katakan dimana kau menginap, sebelum aku berubah pikiran dan memanggil taxi untuk mengantar mu" Minhyung menarik nafas dan membuang nya kasar. Jika saja Nami bukan seorang gadis, Minhyung bersumpah ia akan menendang nya keluar melalui jendela. Minhyung keturunan anak seorang mafia ingat! Jadi bersabar bukanlah keahlian nya.

"Hyung aku pergi dulu, aku akan menjemput Jaemin dulu sebelum ke arena. Kau pergi sendiri atau menjemput Donghyuck du-lu-" Jeno terbelalak kaget saat keluar dari kamar ketika melihat tunangan Hyung nya itu sudah berada di ruang tamu apartemen mereka. Kapan gadis itu datang? Dan lebih gilanya lagi, berani sekali gadis itu kemari yang notabene nya adalah apartment yang dihuni oleh mayoritas pria.

"Donghyuck? Siapa Donghyuck?" Nami menatap Minhyung dan Jeno bergantian untuk meminta jawaban

"Siapa pun dia, itu bukan urusan mu. Hahhh, apa kau tidak ingin pulang? Tidak baik seorang gadis masih berkeliaran malam-malam begini" Minhyung menghela nafas panjang. Benar-benar menguji kesabaran nya jika gadis ini sudah berulah.

"Minhyung Hyung benar. Kau harus segera pulang nuna, ini hampir jam 10 malam, jarang ada taxi jika sudah larut nanti" Jeno ikut mengusir Nami dengan cara halus. Tapi sayangnya gadis itu minim kepekaan, ia masih bergelayut manja di lengan Minhyung dan tidak ada tanda-tanda ingin pulang sama sekali.

"Jeno-ya, kau juga akan pergi kan? Bisakah aku ikut dengan kalian? Pokoknya aku tidak mau tau! Aku tetap akan ikut dengan kalian!" Nami menatap Jeno dengan pandangan yang dibuat seimut mungkin, tapi malah membuat Jeno ingin muntah melihatnya. Di kamus Jeno, tidak ada yang bisa mengalahkan keimutan Na Jaemin. Apalagi kekasihnya itu yang notabene nya adalah seorang primadona dimana-mana itu di saingkan dengan seorang gadis seperti Nami. Jauh sekali men. Nami seperti babu jika disandingkan dengan seorang primadona seperti Na Jaemin.

The InfinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang