Minhyung menghela nafas malas, di pandangi nya lagi Jihon dan kawanan nya yang masih mengepung dirinya dengan wajah mereka yang sok jagoan itu. Minhyung yakin ini akan berbuntut panjang jika diteruskan, maka dari itu ia tak mau semakin membuat keributan saat ini, ia tidak mau menambah beban pikirannya, cukup sudah ia stress memikirkan tentang Donghyuck yang menghindari nya beberapa waktu ini, ia tidak mau menambah masalah yang membuat nya pusing. Apalagi disini Donghyuck pasti juga akan terlibat.
Bawah mata dan pipi Minhyung sudah tampak sedikit lebam, hal itu juga yang sedikit banyak membuat Minhyung jengkel, nanti ketampanan nya bisa berkurang jika wajah nya seperti ini, dia sedikit narsis memang. Jihon sendiri, sepertinya tulang hidungnya bermasalah setelah mendapatkan bogem keras dari kepalan tangan Minhyung. Karna dapat Minhyung lihat darah segar juga terlihat di hidung si sialan itu.
Mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya, Minhyung kembali mencoba bernegosiasi dengan Jihon. Berharap si sialan ini bisa mengerti jika Minhyung tidak mau membuat keributan. Apalagi Jihon dan beberapa dari kawanan nya terlihat memegang benda tajam yang diyakini Minhyung akan sangat berbaya, bukan hanya untuk nya, tapi juga untuk siswa siswi lainnya yang berada di sekitaran toilet.
"Sekali lagi aku tawarkan, kita cukupkan sampai disini dan kalian akan pergi dengan damai dari sini, atau masih mau melanjutkan? Tapi aku tidak mau bertanggung jawab atas apapun yang terjadi nanti?" Minhyung masih mencoba berkata dengan setenang mungkin, sembari berusaha untuk mencari keberadaan anggotanya fraksinya di area kelas XI. Nihil. Tidak ada satu orangpun dari anggota fraksinya yang terlihat batang hidungnya. Mereka pasti sedang berada di kantin saat jam istirahat seperti ini.
"Aku tidak tertarik bernegosiasi dengan mu Jung!" Jihon berkata mengejek dengan senyuman miring nya ke arah Minhyung.
"Aku sebenarnya juga tidak mau bernegosiasi dengan mu, tapi aku terpaksa karna keadaan disini sangat bahaya jika terjadi keributan. Aku tidak ingin ada siswa siswi yang menjadi korban, mengingat kau dan kawanan mu bertarung dengan cara pengecut seperti itu. Aku juga yakin kau dan kawanan mu tidak ingin jadi penghuni penjara kan?" Minhyung melirik sekilas pada pisau lipat yang digenggam Jihon, kemudian kembali menatap Jihon tajam.
"Di lapangan belakang sekolah. Besok malam. Jika kau benar-benar seorang laki-laki, datanglah tanpa senjata apapun! Kita akan duel satu lawan satu dengan tangan kosong disana" Minhyung masih menunggu respon dari Jihon yang masih tampak diam menimbang tawaran yang ia ajukan.
"Mark?!" Lucas, Vernon dan anggota fraksi Minhyung menyerbu masuk kedalam toilet. Beberapa siswa siswi yang berada di sekitaran toilet perlahan menjauh untuk menyelamatkan diri mereka dari keributan yang mungkin akan segera terjadi mengingat yang akan bertarung adalah fraksi-fraksi kuat di sekolah ini. Fraksi Minhyung dan fraksi Jihon termasuk 3 besar fraksi terkuat di sekolah, dimana Black Dragon (fraksi Minhyung) dan Red Moon (fraksi Jihon) berada di urutan nomor 2 terkuat, karna kekuatan mereka hampir imbang. Di posisi ketiga ditempati oleh Blue Bird (fraksi dari Jaemin dan teman-temannya) yang walaupun imut manis, tapi tenaga mereka dalam bertarung cukup besar. Sedangkan fraksi yang memimpin di kedudukan pertama paling kuat di sekolah ini adalah Phoenix (fraksi Jeno) yang tentu saja dipimpin oleh si gahar Jung Jeno.
.
Jeno berlari dengan langkah lebar menuju toilet siswa kelas XI, beruntung sekali tadi lift butut sekolah mereka tidak membuat masalah, sehingga Jeno bisa lebih cepat sampai ke lantai dimana kelas XI berada. Fyi, lift disekolah ini sering error, sering mati mendadak juga gara-gara sering dijadikan tempat untuk adu otot siswanya. Tombol-tombol nya pun sudah ada yang rusak, tapi ajaibnya kadang masih bisa berfungsi walaupun tombol nya tinggal setengah bagian.
"Boss!" Hyunjin berteriak sedikit keras dan melambai kearah Jeno yang baru saja sampai di area kelas XI. Jeno bisa melihat sudah banyak sekali siswa siswi yang berkumpul tidak jauh dari sekitaran toilet untuk melihat kegaduhan apa yang akan terjadi di jam istirahat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Infinity
RandomSeo Donghyuck adalah anak seorang mafia yang di incar oleh musuh ayahnya. Untuk menyelamatkan nyawa nya, sang ayah terpaksa mengasingkan nya ketempat yang jauh dari perkotaan. Namun, apakah yang terjadi saat ia malah bertemu dengan anak musuh ayahny...