5.

715 148 8
                                    

"hati hati ya sayang nya ibu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hati hati ya sayang nya ibu"

"iya ibu! ayah!"

"ah iya, kenapa sayang?"

"ayah kenapa terus terusan melamun?" tanya nya.

"tidak apa apa kok, semangat belajarnya ya"

"iya ayah! bye ibu, bye ayah!"

"bye sayang!"

"guanlin.. apakah kamu benar benar ingin bertanggung jawab?" tanya wanita yang ada di sebelah guanlin.

"ya"

"tidak terpaksa atau dipaksa?"

"tidak ada yang memaksa ku, shu. aku bertanggung jawab bukan karena orang lain. tapi karena diriku sendiri"

"bagaimana dengan istri mu ... ?"

"aku sudah menceraikan nya"

enteng sekali bukan?

bremseng.

"k-kenapa?"

"karena dia beban hidupku bertambah dan selalu bertambah"

wajah wanita itu murung. tapi siapa sangka jika hatinya sedang menjerit kesenangan?

"ini pembalasan ku renjun.. karena kau telah mengambil hak milik ku!"

"kita pulang. aku harus bersiap siap"

"ingin kemana?"

"ke pengadilan"

"haha. rasakan itu renjun. kau akan menderita bersama anak anak mu!"

iyain aja kawan.

"renjun"

"haechan!?"

"haha, biasa saja kali jun"

"aku kaget karena sedang melamun, bodoh!"

"siapa suruh kau melamun, renjun-ah"

"tidak ada, hanya ingin"

"ada masalah? ingin bercerita?"

"hah, guanlin meminta cerai dan ingin lepas tanggung jawab dari darah dagingnya"

mata haechan sukses dibuat membulat oleh perkataan renjun tadi.

"what!? seriously?!"

"ya, aku serius"

"kau tidak mencegah nya!?"

"untuk? tidak berguna juga chan. mungkin sudah takdir ku untuk menjadi single parents?"

"hey hey hey! tidak ada takdir yang menjadi single parents!"

"lalu?"

"tidak ada. suatu saat nanti, aku tidak tahu kapan. ku pastikan, guanlin akan menyesali keputusan nya! ku pastikan itu!"

renjun justru tertawa mendengar pernyataan dari mulut haechan.

"jangan ngelantur. dia tidak pernah menyesali perbuatannya haechan"

"sekarang mungkin tidak, tapi tidak tahu jika nanti injun"

"sekarang kita ke rumah jaemin saja. disana sudah ada anak anak yang lain beserta kids kids nya"

"anak mu juga sudah disana"

"bagaimana— "

"kak mark yang menjemput nya"

"kenapa tidak bilang padaku!?"

"ponsel kau mati, sialan!"

renjun mengecek ponselnya. dan benar saja! ponsel dia kehabisan baterai!

 dan benar saja! ponsel dia kehabisan baterai!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kaku cepelti kamu

🍉. papa, do you love me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang