Misunderstood

54 4 5
                                    

"Kesambet Lo ya?!" Satrio dengan sengaja menyemprotkan sanitasi ke wajah Kayla. "Kenapa? Lo demen sama Kakak gw? Nih lap! Iler Lo bawa bakteri."

Plak!

"Mau gw tambahi?! Lagian ngapain Lo bawa gw ke rumah ini."

"Ga ngerti situasi banget. Minggir!"

"Jelas-jelas ini rumah gw. Tck."

___________________

Aldeo sudah sedari tadi duduk diam seribu bahasa. Cowok yang perfectionist itu masih dengan ekspektasi datarnya, di temani sang ibu. Canggung. Di atas meja bundar itu sudah tersedia beberapa makanan laut, cumi goreng dan udang balado. Ayam mentega dan sayur mayur.

"Di makan nak udang nya. Mama capek Lo masaknya." kata Widya kala Aldeo berdiri dan hanya menyendok sayur brokoli. "Besok mama ga usah masak. Kasih aja Aldeo rumput. Pasti makan dia." celetuk Satrio sembari menarik kursi kemudian duduk, diikuti Kayla di sampingnya. Aldeo masih saja dingin. Tidak bersuara sedikitpun.

"Ide bagus tuh. Oh iya, Kayla udah sembuh? Diliat-liat Makin cantik aja."
Widya mengisyaratkan agar gadis itu
Memakan masakan. "

Aldeo tersedak mendengar itu, pertama kalinya ia makan malam di temani orang luar yang di sambut hangat oleh ibu dan adiknya. moment hangat itu masih terasa sangat asing baginya.

Sementara itu Kayla bengong memperhatikan Cowok yang terlihat menikmati brokoli hijau segar. Yang mana membuat Kayla kembali merasakan saat ia makan brokoli dan muntah karena rasanya yang pahit.
Ia menirukan gerakan mulut Aldeo.
"Ap iya seenak itu? ieuww. Dia itu manusia atau herbivora sih?" batin Kayla.

"Makan! Jangan bengong! Kasian cacing di perut lo." ucap Satrio lalu menyajikan ayam mentega di piring Kayla. Detik berikutnya ia mengambil udang dan berinisiatif mengupas kulitnya untuk Kayla.

Jam berbunyi menunjukkan tepat pukul 09.30. Aldeo yang telah selesai dengan makan malam langsung berdiri. Membawa piring ny Ake dapur. "Eh Al! Udah biari aja bi Sari yang cuci piring. Ini Jakarta Al. Kamu harus mulai beradaptasi dan bersosialisasi."

"Ma. Al ga Pernah mau balik ke Jakarta. Bahkan sampai detik ini Al belum yakin."

"Mama ngerti. Tapi sudah seharusnya kamu menjadi pewaris perusahaan papa kamu. Satrio itu masih SMA. Apa yang kamu harapkan dari dia."

"Ekhem-ekhem. Satrio bisa denger lho. Kak, gue salah apa sih? Mama tu bener. Dengeri deh permintaan mama." Ucap ny lalu minum dan beranjak pergi.

_______________

Petikan gitar memenuhi ruangan. Sengaja di biarkan gelap, hanya sedikit cahaya rembulan yang menembus kaca kamarnya.

Pintu nya tidak terlalu rapat. "Boleh gw masuk?"

Jemari Satrio berhenti. Diletakkan nya gitar hitam dengan sticker tengkorak di belakangnya. "Kenapa? Kalo mau pulang minta anter aja. Sopir gw banyak."

"Boleh gw tau kenapa Aldeo ga mau jadi pewaris?"

Satrio memdekati Kayla yang berdiri di ambang pintu. Lalu menyalakan lampunya. Ia Tersenyum tipis.

"Pengen tau aja atau pengen tau banget. Atau pengen tau detail?" Goda nya.

"Detail. Boljug tuh." Antusias Kayla.

Ekspresi nya berubah. "Tapi gw ga mood ngejelasi nya. Udah sana! Pulang!" Kata Satrio.

Geram. "Terus kenapa Lo nanya Bambang?" Kayla berbalik, mau keluar dari ruangan itu.

____________________

"Kayla pulang ya Tante. Makasih makanan nya enak-enak semua."

Kayla melambai pergi dari kediaman Satrio. Dengan sedan hitam milik keluarga nya juga.

Ia kembali menyusun puzzle akan keluarga Satrio. Berusaha menyambungkan dan memecahkan teka-teki. "Aldeo. Satrio. Satu dingin satu nya petakilan. Sikap Aldeo Bahkan dingin sama mamanya sendiri. AAAH! GW MIKIRI APA SIH!" ia terus berbicara dengan dirinya sendiri, tanpa mengeluarkan suara.

"Mau kemana kamu? Kayla udah pulang." tahan Widya. " Owh mama tau. Mau mastiin Kayla Pulang dengan selamat kan?"

"Ke Markas bukan jagain kayla. Satrio suntuk di kamar. Mau cari udara segar."

"iy in deh. Suka-suka kamu deh. Mama juga mau istirahat. Ingeti kakak kamu, Jangan begadang terus. Belajar boleh tapi istirahat juga penting."

"iya-iya kakak tu udah gede ma. Lagian dia ga ngangep mama ada."

Tbccccehhh.

Gimana?

Ga seru?
Nyesel baca cerita ga jelas ini? Sama aku juga.




Kayla [3AS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang