dipaksa:)

33 1 4
                                    

"Btw thanks udah nyanteri gw."

"Iye." Balas Satrio.

______________________________________

Keesokan harinya.

Tok tok tok.

"Pah. Sarapan dulu. Kayla udah siapi."
Ucap Kayla sembari mendekatkan telinganya ke pintu.

Tidak ada jawaban. Kemudian ia membuka pintu itu. "Kayla masuk pa." Seperti dugaannya sang papa tidak ada di kamar itu.

Jendelanya tertutup. Dalam kondisi gelap. Ia melangkah masuk ke dalam duduk di ujung bibir ranjang itu. Lalau meraih sebuah foto di atas nakas.

"Mah kayla kangen. Suami kesayangan mama tu ya... Kalo dinas lupa ngabarin Kayla. Lupa juga punya anak perempuan yang cantik dan imut kayak Kayla."

"Non Kayla!!! Ya Gusti ini udah jam berapa non...Ayuk berangkat. Mati Saia kalo sampe tuan tahu non terlambat. Panik Bi Lastri. Emang gitu orangnya. Rame sendiri.

"Bibi abis dari mana?"

"Beli persediaan barang-barang non."

"Non udah mandi? Oh iya saya lupa sarapan nya. Gini deh non mandi saya siapi sarapan. Seragam dan lain" biar saya yang siapi." Sambung bi Lastri lagi semakin panik.

Kayla berdiri. Memperlihatkan pakaiannya. "Owalah. Ya udah non sarapan dulu." Katanya tergesa-gesa mengajak Kayla menuju ruang makan. Kayla nurut pasrah.

"Loh... I--ini siapa yang siapi. Non Kayla. Aduh non jadi repot-repot."
Sengir bi Lastri ga enak hati.

"Ga apa apa kok bi, bibi di samping Kayla aja udah seneng banget. Apalagi bi Lastri jagaian Kayla kayak anak sendiri. Makasih ya Bi."

"Jangan ngomong gitu non. Kok perasaan bibi ga enak kalo non ngomong gini. Non mau pecat saya?"
Kayla binggung. "Atau mau potong gaji?" Lanjut bi Lastri. " Enggk kok."
"Owh Saia tau..."

Belum selesai bi lasti dengan kalimat nya. Kalya memotong. "Ih BI Lastri. Enggk. Ga satu pun. Udah ah kayla mau berangkat. Beneran telat ntr. Di Potong lho gajinya."

"Jangan atuh non."

Kayla tertawa. Sembari meraih ranselnya. Lalu memasukkan kotak makan siang kemudian berlalu.

"Ari-ati non!!!"
_____________________________________

Di kelas.

"Hi my Honey bunny sweety." Kelas seketika heboh. "Kay Lo tau ga?"

"Enggak."

"Serius Kay. Tau ga sih Rena yang duduk di kursi depan. Rumornya Aldi di keroyok sama anak buah si Rena."

"Kemaren banget. Seinget gw sih Aldi kemaren sore Sama gw."

"Mwo!!! Lo sama Aldi! Btw kejadiannya malem." Nada bicara Della berubah ubah. Tinggi ke rendah rendah ke tinggi. "Masuk akal sih tapi kenapa? Rena sama Aldi musuhan?"

"Ga sih. Rena aja yang baperan."
Bisik Della. " Tapi mereka ga Deket-deket banget kok."

"Eh! Ngosipi gw ga Lo?!"

"GR banget sih. Situ penting?"

Ga lama Aldi memasuki kelas.
Pipi memar. Bibir pecah. Berjalan Timpang. "Sini gw bantu." Della menawarkan bantuan pada Aldi sayangnya cowok itu mengabaikan niat baik Della.

"Lo ngalangi jalan gw." Kata Aldi. Rena mematung melihat keadaan Aldi. " Lo kok bisa babak belur gini."

"Lebih baik Lo jauh-jauh dari gw. Biar ga ada korban lagi."

"Berenti! Maksud Lo apa?" Rena sontak meraih tangan Aldi. Menahan cowok itu untuk sebuah jawaban.

"Mau berapa kali gw bilang. Lo tu ganggu. Gw cuma minta Lo pergi. Susah ya?"

Diisi kelas jadi saksi bisu.
Ga ada pelerai. Ini hanya antara Rena dan Aldi. Kayla juga ga mau turut campur. Semetara Della juga bergidik ngeri. Pertama kalinya Aldi ngebentak cewe sekasar itu.

"Kenapa Lo Al?" Kata Angga yang baru saja masuk. "Lo tu ga ngerti bahasa manusia ya? Perlu pake bahasa Mandarin?" Kesal Angga.

Andai Rena itu cowok ia pasti sudah main kasar. "Masalah nya gw ga ngerti kenapa Lo semua benci sama gw. Masalah gw sama Aldi bukan Kalian."

"Angga. Temeni gw bisa? Gw mau pinjem buku di perpustakaan."

"Huh! Kok gw?"

"Enggak mau. Urusan gw belum kelar."

"Udah nanti aja. Temeni gw dulu."

//Narik paksa.
//Kalo bukan cewe Satrio aja Lo yah....
💢
_____________________________________

"Rena sama Aldi ada masalah apa?"

"Bukan Aldi tapi gw."

"Gw ga ngerti. Maksudnya gimana?"

______________________________________









Kayla [3AS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang