Hola!
Jangan lupa tinggalkan jejak^^
--o0o--
***
Kelas 11 IPA 1 sedang menikmati free kelas babak dua, setelah Bu Tuti tadi pergi dan ternyata tidak kembali masuk ke kelas lagi membuat mereka berteriak kegirangan."Gila sih, Ngga. Lo tadi mantep bener," Bintang memuji Angga.
Angga semakin terlihat angkuh. "Oh iya jelas, gue gitu," ucapnya bangga.
"Tapi, nggak sopan, Ngga." Mega menatap Angga.
"Gue tau itu. Tapi, maksa Langit buat ngerjain yang nggak dia paham sama aja mempermalukan Langit!"
"Tapi, emang bener kan kalau rumus dari soal yang dikasih itu nggak pernah dijelasin," balas Angga.
"Seharusnya, lo nggak perlu segitunya buat gue----,"
"Gue nggak masalah, kok. Lagian kan emang gue nggak bisa," ucap Langit.
Baru saja Angga ingin membalas perkataan Langit, tapi keburu dipotong oleh Gerhana.
"Lo bukan nggak bisa, tapi belum bisa." ucapnya sambil menatap Langit.
Langit menghembuskan napas kasar. "Gue udah nyoba belajar fisika, tapi tetep aja gue nggak paham."
Bintang menghampiri Langit dan menepuk pundak Langit pelan. "Gue bakal bantu lo."
Memang di kelas yang paling jago dalam hal fisika adalah Bintang. Sedangkan, Langit lebih bisa dalam hal matematika.
Jika Langit susah paham dengan fisika, maka Bintang lebih lemah dalam matematika. Jika mereka saling melengkapi, bukankah akan menjadi perpaduan yang ah ... mantap?
Langit tersenyum kearah Bintang sambil mengacak rambutnya dan mengangguk mengiyakan perkataan Bintang.
"Eits, tapi nggak gratis!" Langit mengangkat satu alisnya.
"Jaman sekarang, di dunia ini nggak ada yang gratis loh, ya."
"Ya udah, lo mau apa?" Bintang tersenyum misterius, membuat perasaan Langit menjadi tidak enak.
"Nggak yakin gue, nih anak minta imbalan yang bener," ucap Tari.
"Lo juga harus bantu gue belajar matematika, gimana?" ucap Bintang sambil tersenyum miring.
"Gampang itu, mah. Udah kan?"
"Eh, kata siapa?"
"Terus?" tanya Langit.
"Selama kita belajar, lo harus bawain gue satu susu stroberi setiap harinya, gimana?" Bintang menaik turunkan alisnya.
"Nah kan, bener feeling gue," ucap Tari.
KAMU SEDANG MEMBACA
BiLang Story (HIATUS)
Teen Fiction❗HIATUS SEMENTARA ❗[CERITA INI HANYA UNTUK DINIKMATI, BUKAN UNTUK DI COPY!] Di saat aku termenung di ujung ruang Berselimutkan sayatan dingin angin petang Paras yang seolah mencerminkan kebahagiaan Namun, jiwa ini telah hancur karena keadaan Saat...