Tentang Keyla | Dua

38 39 34
                                    

yuhuuu..!
gimana kabar kalian?
udah siap kan?
cuss lanjut

move on itu gada. yang ada itu, terbiasa jadi lupa.
~Keyla Aileen~
✨✨

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari sepuluh menit yang lalu. Seorang gadis tengah menatap kepergian temannya, Sasa.

Kini Keyla berdiri di depan gerbang, menunggu Pak Budi menjemputnya. Lagi dan lagi matanya tertuju pada ponsel yang ia pegang.

Sudah sepuluh menit dari kepergian Sasa namun, pak Budi belum sampai juga. Keyla melipat kedua tangan di dada.

"Keyla?" Tanya laki laki di depannya.

Keyla menoleh cepat. Bingung, sejak kapan dia ada di depannya. Di tatapnya laki laki di depannya.

"Keyla?" Ulangnya.

Gadis di depannya hanya mengangguk pelan. Kemudian menyipitkan kedua matanya.

Gemas. Begitu pikirnya

"Oh." dia menyalakan motornya kemudian pergi meninggalkan gadis itu sendirian.

Keyla dibuat bingung oleh sosok laki laki itu. Dia.. dia cowo ganteng yang disebutkan oleh Sasa. Ya, Keyla ingat.

Mau apa dia? Noo, Keyla menggelengkan kepalanya cepat. Pikirannya sudah memikirkan hal aneh seperti, lelaki itu akan menculiknya dan menjual organ organ tubuhnya.

"Neng?"

Dengan cepat Keyla menoleh. Tatapannya menajam. Takut tiba tiba di culik dan dibawa kabur.

Huh, pak Budi ternyata.

Baru ingin menjawab namun, pak Budi lebih dulu berbicara "Maaf telat. Tadi ban nya bocor"

"Gapapa, pak."

Keyla bergegas masuk kedalam mobil. Otaknya sudah di penuhi oleh laki laki itu. Lebih tepatnya memikirkan hal buruk yang akan terjadi.

Cepat cepat Keyla membuang pikiran buruknya, Keyla menoleh ke arah jendela. Mencari ketenangan.

Melewati lampu merah, menelusuri kemacetan ibukota. Hingga sampai di depan rumahnya. Ralat, rumah orangtuanya.

Rumah minimalis berlantai dua. Tepat di atas sana adalah kamar Keyla.

Mobil berhenti.

Keyla membuka pintu mobil, lalu menoleh ke arah pak Budi untuk berterimakasih kepadanya.

Kaki kecilnya mulai melangkah menjauh dari mobil itu dan mulai mendekati pintu rumah.

✨✨

Di tempat berbeda, seseorang tengah menatap ponselnya. Mulai mengetik pesan. Namun, ia menghapus kembali pesan itu.

Ragu.

Menarik napas dalam dalam dan mulai mengetik ulang pesan itu. Ragu, satu kata yang mewakili perasaannya.

Tentang KeylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang