yuhuu!
come back nih..lanjut yaw!
perjuangkan apa yang kau impikan. urusan hasil serahkan pada tuhan.
~ Rivaldi Narendra~
✨✨Selepas bel berbunyi, gadis itu tengah merapihkan buku dan alat tulis yang berserakkan di atas meja secara cepat. Gadis itu masih mengingat kejadian waktu di kantin. Tidak lupa, ia pun sudah meminta Pak Budi untuk menjemputnya sepuluh menit lebih awal.
Huh, hampir saja lupa.
Gadis itu melupakan buku yang sempat di pinjam oleh teman sekelasnya, Ridho. Ridho meminjam buku itu untuk melihat jawaban matematika. Ntah, dari sekian banyak murid mengapa dia harus meminjam buku Keyla. Mungkin karena ia tahu bahwa Keyla tidak pelit jawaban.
Keyla melangkahkan kakinya ke arah meja Ridho. Gadis itu melihat bahwa Ridho sudah berkemas merapihkan alat tulisnya.
Keyla sempat berfikir bahwa bukunya akan di kembalikan besok. Namun, besok pagi buku itu harus sudah ada di meja Pak komar. Gadis itu bergegas melangkah mendekati Ridho.
"Mana buku gua?" Tanya gadis itu.
"Gua bawa balik, besok gua kasih."
"Gak!" Tangan Keyla beralih cepat mengambil buku yang ada di depannya.
Namun siapa sangka, Ridho mengambil balik buku itu secara cepat. Belum sempat keyla menyumpahi Ridho, buku itu sudah berpindah tangan. Bukan, bukan di tangan Keyla. Melainkan, di tangan Pria yang ia hindari.
Rival memberikan buku itu pada Keyla "Pulang." Ujarnya dengan muka yang datar.
"Emang mau pulang!" Keyla tak mau kalah.
Untung saja kelas sudah sepi. Hanya tersisa Gadis itu beserta teman temannya, Sela dan Sasa. Ica tadi sudah lebih dulu keluar, ntah apa yang terjadi tapi, Ica seperti buru buru sekali. Owh iya jangan lupakan Ridho.
Tangan Rival menarik tangan gadis di depannya dan menariknya secara pelan pelan "Bareng gua."
Belum sempat Keyla menjawab gadis itu sudah di tarik oleh Rival dan di bawa ke parkiran untuk menuju motornya. Ingin rasanya lepas dari genggaman pria tak ada akhlak ini. Namun apadaya, suara omelan dari Keyla aja tidak di dengar oleh Rival.
"BYE, BYE. SELAMAT BERDUAAN!" Ucapan itu terdengar ketika Keyla sudah berada di luar kelas. Memang, temannya sangat menyukai Keyla kesusahan kali ya.
Sampai di parkiran mata Keyla melotot ketika Rival membawanya pada salah satu motor.
"Jadi ini motor lu?" Tanya keyla
Rival terlihat bingung dengan ucapan Keyla. baru ingin menjawab, namun "Owh, jadi lu yang nabrak pala gua?!" Lanjut Keyla. (Masih ingatkan..?)
Rival hanya menaikkan satu alisnya, seperti bertanya. Namun, tiba-tiba saja penglihatannya menyorot lekat gadis di depannya yang sedang menahan emosinya.
Gemes.
Tiba-tiba gadis di depannya pergi begitu saja.
Tanpa banyak omong Rival langsung menaiki motornya dan mengejar gadisnya. Dia ingat, dua hari yang lalu ia menabrak seorang gadis yang tengah mengeluarkan kepalanya dari dalam mobil. Sungguh ia tak sengaja atas kejadiaan itu dan tak tahu kalau gadis itu adalah Keyla.
"Naik." Titahnya ketika sudah berada di depan Keyla.
Tak ada balasan dari gadisnya. Gadisnya itu hanya menatapnya sinis. Lucu. Begitu pikirnya, gadisnya benar benar menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Keyla
أدب المراهقينKunang kunang. Hidup keyla bagaikan kunang kunang di malam hari. Bercahaya ataupun menyala, serta indah, itu adalah kunang kunang. Namun berbeda dengan keyla. Memang seperti kunang-kunang. Tetapi, cahaya adalah fisik yang terlihat bahagia, sedangka...